Bagian 20

1.6K 75 0
                                    

Hari sudah semakin gelap, setelah sholat Isya Yesha bersiap menata beberapa bajunya yang akan ia bawa ke Semarang, Yesha memutuskan untuk pulang bersama Hisyam ke Semarang.

"Baju sudah semua, sama apa lagi yah yang harus di bawa", pikir Yesha sembari menata bajunya di dalam koper

Tiba-tiba Hisyam masuk ke dalam kamar tanpa sepengetahuan Ayesha. ia mengendap-endap mendekati Ayesha.

"Assalamualaikum!", Ucap Hisyam dengan suara keras yang nyaris membuat jantung Ayesha copot

"Allahuakbar, Astaghfirullahaladzim.. mas!", ucap Yesha kaget dengan sepontan menutup telinganya

"Ih.. kebiasaan!", ucap Yesha sembari memukul pundak suaminya

Hisyam tertawa cengengesan.

"Maaf yah.., salam dari mas nggak di jawab?"

"Wa'alaikumsalam.", jawab Yesha

"Semangat banget kayaknya yah?", tanya Hisyam

Ayesha hanya mengangguk lalu tersenyum manis pada suaminya.

"Rindu suasana di sana.. pengen ketemu mbak mbak khadimatnya An-najah, bisa masak bareng, curhat bareng bareng, jadi kangen hehe", kata Yesha

"Tapi kamu sekarang tinggalnya di Ndalem bukan di asrama lagi", ucap Hisyam

"Iyah kan masih ada waktu buat mereka, mungkin Yesha akan tetap menjalankan aktivitas seperti dulu waktu Yesha masih menjadi khadimat di sana", ucap Yesha

"Boleh.. asal nggak lupa sama mas", ucap Hisyam

"Nggak mungkin mas.. mas Hisyam sekarang sudah menjadi Suami Yesha, kemanapun Yesha pergi pasti mas Hisyam selalu ada di hati Yesha", ucap Yesha sedikit menggombal

Hisyam dan Ayesha tersenyum lebar memandangi wajahnya satu sama lain, lalu Hisyam mulai mengelus pipi Ayesha dan mencium tangannya, begitupun Ayesha yang juga ikut mencium tangannya.

"Jadi pengen bawa kamu terbang", ucap Hisyam

Ayesha terdiam badannya membeku sembari melotot melihat Hisyam dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Terbang sejauh mungkin hingga menembus awan, lalu berkata pada burung-burung yang melintas di sana, lihatlah wahai burung kenari kecantikanmu bahkan bisa di kalahkan oleh istriku", ucap Hisyam berangan-angan sembari memandangi langit-langit kamar dengan tersenyum lalu setelah ia mengucapkan dialog itu ia mulai memandang istrinya yang tengah duduk di sampingnya itu.

Ayesha tertunduk malu mendengar ucapan Hisyam. Tetapi tiba-tiba Hisyam mulai mengangkat dagunya melihat wajah cantik istrinya sembari membelai rambut hitam panjang milik Ayesha.

"Mas.. jangan terlalu berlebihan mengagumi kecantikan wajahku", ucap Yesha

"Kenapa istriku?, kamu memang cantik", ucap Hisyam menggoda istrinya

"Karena ini hanya titipan dari Allah untukku, tidak perlu berlebihan mengagumi apa yang sudah di takdirkan untukku dan akan kembali pula ke pemiliknya, Allah", jawab Ayesha

"Kagumi pencipta ku dan pencipta mu serta alam semesta ini saja mas", sambung Ayesha

Entah kenapa kata-kata yang diucapkan Ayesha selalu menghanyutkan perasaan Hisyam, rasanya sejuk sekali ketika mendengarnya, membuat jiwa ini merasa tenang bagi Hisyam.

Hisyam mengelus kepala Ayesha lalu mencium ubun-ubun kepala Ayesha.

"Masyaallah.. Aisyah ku, kamu cerdas sekali. aku harus berterimakasih kepada Ummi Humairah dan Abi Ashraf karena sudah mendidik putrinya hingga menjadi cerdas seperti ini ", ucap Hisyam





Bismillah

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk tinggal kan jejak di cerita ini, vote cerita ini, butuh banget nih dukungan dari para readers untuk terus meng update cerita baru tentang Kisah cinta ning Ayesha.

Gimana nih pasti kalian nungguin ending berikutnya dari kisah ini kan??, baca terus yuk, jangan lupa vote juga, Happy Reading teman-teman 🤗_ Author

Masyaallah.. Author seneng banget , terus dukung Author yah, Author butuh banget support dari kalian semua dan vote dari kalian semua supaya Author rajin dan semangat update terbaru kisah cinta ning Ayesha xixixixi🤭☺️. Ouh yah satu lagi, semoga yang Vote cerita ini dapat jodoh yang baik kayak Gus Hisyam, Aamiin.

Author minta maaf yah kalau Author terlambat Update

Catatan: Komen jika cerita ini menarik atau perlu di perbaiki!!

Instagram:watpad0308

____________

4 Juli 2023





Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang