"Manusia saling bertemu bukan karena kebetulan, melainkan karena Allah lah yang mempertemukan."
-Rashdan Zayyan Al-Fatih-
Bagaimana jadinya, jika seorang pria yang taat agama harus menikahi gadis begajulan yang berani beraninya kabur di hari pernika...
{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}
❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN❗
📍Sebelum lanjut jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di setiap paragraf ya, gratis kok📍
[Jika ada typo, harap di tandai ya bestie🙏🏻]
Sesuatu yang ditakdirkan memang bukan untuk menjadi milikmu, pasti akan menghilang, tetapi jika sesuatu itu ditakdirkan memang menjadi milikmu, dengan cara apapun ia akan menemukan jalannya pulang
Captain To Jannah
--------
Detak jantung Zayna berdebar kencang. Dunia terasa berputar, samar-samar ia mendengar suara-suara yang tidak asing di telinganya. Matanya perlahan terbuka, cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela, cukup menyilaukan. Kepalanya terasa berat, tenggorokannya kering.
"Zayna… sayang… kamu sudah sadar?" Jelas sekali terasa, sentuhan lembut yang selama ini Zayna rindukan, mengusap surai kepala Zayna.
Sentuhan itu... Zayna mengerjapkan matanya, mencoba membuang kabut yang masih menyelimuti pikirannya. Di samping tempat tidurnya, duduklah sosok yang sangat dikenalnya.
Zayna terkesiap. Ia mengulurkan tangan, menyentuh wajah suaminya seakan ingin memastikan bahwa ini bukanlah mimpi. Kulit lembut berwarna Tan skin itu terasa nyata, hangat di bawah sentuhannya. Air matanya tanpa permisi kembali luruh.
"Se-begini nya kah aku merindukan mas Zayyan? Sampai halusinasi ku pun terasa nyata mas Zayyan ada disini." Batin Zayna terisak dan kembali menunduk.
"Ya zaujati... Tidakkah kamu merindukan suami mu ini? Kenapa kamu memalingkan wajah dari mas, sayang?" Perlahan, tangan kekar captain Zayyan itu kembali membawa wajah Zayna agar menatapnya.
Degup jantung Zayna semakin menjadi. Deru nafasnya seolah beradu pacu dengan degupan jantung dan pikiran yang sulit diartikan. Sosok dihadapan nya itu benar-benar nyata. Ya, bukan halusinasi.
Sekali lagi, Zayna mengusap wajah tampan itu dengan telapak tangannya. "Mas… ini beneran kamu, mas… ini nyata?" bisik Zayna, suaranya masih bergetar.
Cupp
Kecupan di kening Zayna itu, terasa sangat nyata. Begitu keningnya di kecup hangat, hati Zayna pun ikut menghangat. "Iya sayang, ini nyata. Mas kembali untuk sebuah janji." Ia menghapus air mata Zayna dengan lembut.
"Maaf jika sedikit terlambat..."
Zayna menatap suaminya lekat-lekat, masih tak percaya. Tanpa adanya keraguan sedikit pun, Zayna langsung menghambur ke dalam pelukan suaminya itu. Memeluk tubuh captain Zayyan erat-erat, merasakan kehangatan tubuh suaminya yang selama ini ia rindukan. Aroma tubuh yang selama ini hanya bisa Zayna cium dari seragam suaminya, kini ia bisa mencium nya secara langsung dari tubuh suaminya saat dalam pelukan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.