🪻🪻🪻
Wanita yang kini tenggelam dalam dekapan Elano, terdiam menerima pelukan dari pria yang masuk ke kamar dengan bau alkohol yang begitu menyengat keluar dari tubuhnya, sedetik kemudian wanita itu menahan napasnya, merasa mual yang begitu hebat dan menutup hidungnya.
Tangannya mencoba melepaskan diri dari pelukan Elano dan berlari ke arah kamar mandi yang berada di dalam kamar tersebut.Evelyn memuntahkan semua isi perutnya di atas kloset hingga tak bersisa. Ia terkulai lemas duduk diatas lantai menyandarkan punggungnya pada kloset.
"Huh, bau alkohol yang menyeruak dari tubuh manusia vampir itu membuat ku mual." Evelyn mengatur napasnya agar tidak kembali muntah.
Setelah memastikan ia tak lagi mual dan membasuh mukanya, Evelyn berjalan keluar dari kamar mandi menghampiri Elano yang sudah terlelap di atas dengan pakaian yang belum ganti dan sepatu yang masih melekat pada kakinya. Nampak kacau sekali penampilannya saat itu.
Evelyn membenarkan posisi tidurnya, melepaskan sepatu Elano dan menyelimutinya. "Eoh ... kau sakit?" ujar Evelyn, saat ia menempelkan tangannya pada kening Elano untuk memeriksa keadaannya. Tangannya merasakan panas pada tubuh Elano.
Awalnya Evelyn berencana akan kembali ke unit apartemennya setelah tertidur di kamar Elano, sambil menunggu malam tiba. Beranggapan pada tengah malam, Dante tak akan datang lagi menemuinya. Ia akhirnya mengurungkan niat untuk pulang. Sekarang Ia malah tidak tega meninggalkan Elano sendirian dengan keadaan sakit.
"Ah ... ini dia, aku membutuhkan masker ini agar tak mencium bau menyengat dari alkohol." Ia mencari masker di dalam laci nakas samping tempat tidur Elano.
Evelyn mengompres kening Elano dengan sapu tangan handuk yang di celupkan ke dalam air hangat, dengan telaten ia memeriksa suhu tubuh Elano dan melap tubuh Elano membersihkannya agar bau alkohol tak begitu menyengat dari tubuhnya.
Hingga pukul 03.15 kst Evelyn terjaga untuk merawat Elano mengganti kompresnya ketika tak lagi hangat.
"Jangan pergi." Elano mengigau, keringat dingin keluar dari keningnya. Dalam tidurnya ia terlihat begitu gusar.
Evelyn pun menyahut igauan Elano, "Tenanglah, aku di sini." Evelyn menggenggam tangan Elano seakan meyakinkan bahwa ia memang berada di dekatnya. Seketika Elano pun terlihat tenang dalam pejaman matanya setelah mendengar suara Evelyn dan kembali tertidur lelap.
Evelyn mulai menguap mengeluarkan air mata di kedua sudut matanya, ia tak kuasa menahan kantuk hingga akhirnya ia terlelap dengan posisi duduk di atas lantai putih yang ia lapisi dengan selimut agar tak terasa dingin di samping Elano dengan masih menggenggam tangan Elano.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸 𝙵𝚒𝚗𝚍 𝚈𝚘𝚞
Fanfiction[Telah Terbit Novel] ❗ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA ❗ Bagaimana bisa, seorang pelukis dan desainer yang bertemu dengan tanpa disengaja, tiba-tiba saja sepakat melakukan sebuah sandiwara pernikahan? Suatu ketika mantan kekasih Evelyn muncul dan m...