[Telah Terbit Novel]
❗ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA ❗
Bagaimana bisa, seorang pelukis dan desainer yang bertemu dengan tanpa disengaja, tiba-tiba saja sepakat melakukan sebuah sandiwara pernikahan?
Suatu ketika mantan kekasih Evelyn muncul dan m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Janne menjelaskan kepada Evelyn bahwa ke datangannya bersama Elano karena ibu Irene yang memintanya. Lagi-lagi Evelyn memahaminya. Akan tetapi ia merasa tersisih saat Irene lebih memperhatikan Janne yang masih merasakan sakit pada kakinya. Berkali-kali Irene meminta Elano untuk memperhatikan Janne dan membantunya. Evelyn teringat ketika ia pulang dari Rumah Sakit, Irena tak seperhatian itu kepada Evelyn. Sungguh berbeda saat Irene telah mengetahui kebenaran antara putranya dan Evelyn.
Setelah menyelesaikan makan siang yang membosankan bagi Evelyn, pada malam harinya Evelyn menemani Elano menghadiri launching produk baru dari perhiasan Benitoite yang menjadikan Janne sebagai Brand ambassadornya. Sebuah pesta peluncuran produk yang begitu mewah dengan di hadiri artis dan model papan atas serta para petinggi beberapa perusahan. Ternyata di tengah-tengah tamu undangan sudah ada Irena dan Janne sedang berbincang-bincang. Irene melihat kedatangan sang putra, memanggilnya untuk mendekat.
"Wah apakah kembalinya Janne ke Korea akan ada berita bahagia yang menyusul setelah ini?"tanya salah satu tamu, setelah Elano mendekat' di ikuti dengan Evelyn yang berjalan di sampingnya.
Belum sempat Janne menjawab, Irene sudah menyelanya, "Tentu, akan ada kabar baik dari Janne dan putraku sebentar lagi." Perkataan Irene sontak membuat kedua orang yang disebutkan menoleh ke arah Irene termasuk Evelyn yang tengah menelan salivanya dengan susah meski tak ketara.
"Wah, benarkah? tapi jika di lihat Janne dan Elano sangat serasi, Janne wanita yang tanpa celah, masa lalunya di lewati dengan banyak prestasi dan banyak hal yang membanggakan, jika dibandingkan dengan model lain yang aku sendiri mengetahui betul bagaimana mereka di balik kamera. Meski mereka berkilah tetang gelora masa muda, tapi Janne benar-benar anak yang tak pernah bersikap di luar batas," ujar salah satu tamu. membuat Janne tersenyum bangga dengan penilaian orang lain yang menganggap dirinya sempurna.
Tak ingin wanitanya sakit hati dengan perkataan orang-orang yang ada di sana, Elano segera memutus rencana dari ibunya. "Tapi menurutku seseorang bisa saja melakukan kesalahan, asalkan setelah itu ia akan berubah. Dan akan ada kabar baik yang akan tersebar sebentar lagi. yaitu, pernikahan ku bersama wanita yang ada di sampingku." Elano menggenggam tangan Evelyn mengecupnya sekilas, memamerkan keromantisan yang membuat iri para kaum jomblo. Bahkan Irene terlihat mengeratkan rahangnya, kecewa dengan keputusan putranya.
Salah satu tamu undangan tersebut menepuk pundak Elano pelan, dan menjabat tangannya serta mengucapkan selamat, "Semoga rencana pernikahan mu kali ini berjalan lancar, tidak seperti waktu itu. Aku dengar calon istrimu waktu itu di bawa kabur oleh mantan kekasihnya." Ucapan tersebut membuat Evelyn merasa malu, bahkan ada rasa takut jika orang lain mengetahui hal yang pernah terjadi.
"Kali ini tidak akan terjadi hal seperti itu lagi, bahkan jika ada yang menentang kami, aku akan terus mempertahankan Evelyn." Sorot mata Elano tertuju pada ibunya dengan menyiratkan ketegasan dan keseriusan di dalamnya.
Irene memutar bola mata dengan malas, menghela napas sesaat, kemudian memijit pelipisnya, "Janne ayo antarkan aku pulang, kepala ku pusing sekali." Janne memapah Irene untuk keluar dari gedung. Di luar gedung Johan sudah menunggu di dalam mobil siap mengantar Irene dan Janne.