Beberapa karyawan agensi tengah sibuk mempersiapkan alat pemotretan, disebuah ruangan yang ditata sedemikian rupa untuk kepentingan pemotretan iklan perhiasan Benitoite dengan segala jenis perlengkapan yang mendukungnya.
Sedangkan di sudut ruangan lain, Evelyn tengah memadupadankan pakaian yang dikenakan Janne sebagai model brand tersebut. Mengenakan dress putih dengan menampakkan lehernya agar kalung berlian yang diiklankan dapat terekspos dengan jelas. Tak lupa cincin dan gelang terlihat mengkilap dengan desain yang mewah.
Kilatan flash cahaya kamera mendominasi ruangan, Evelyn masih setia menemani Janne dalam sesi pemotretan yang sedang berlangsung. Berjaga untuk membenarkan pakaian dan riasan Janne.
Elano juga ikut menyaksikan jalannya pemotretan bersama dengan manager Benitoite, "Tak salah ibu Irene merekomendasikan model ini. Sangat cocok dengan brand kami. Luxury, dan elegan," ucap manager tersebut.
"Semoga hasilnya memuaskan. Sehingga banyak barang yang terjual setelah ini. Mengingat Janne sedang naik daun," ujar Elano.
"Sesuai kontrak, kami akan memberikan bonus jika hasilnya melebihi target."
"Kami akan bekerja maksimal agar hasilnya tidak mengecewakan. Terimakasih sudah mempercayakan agensi kami untuk mempromosikan produk anda." Elano menjabat tangan manager Benitoite.
"Baiklah, saya pamit undur diri. Masih ada pekerjaan lain sedang menunggu. Saya serahkan jalannya pemotretan ini kepada anda." Manager dari Benitoite menjabat tangan Elano meninggalkan ruangan tersebut.
Elano bersidekap, kembali memantau pemotretan setelah mengantar kliennya sampai pintu ruangan, sedangkan Janne masih berpose memamerkan perhiasan Benitoite di depan kamera.
Meski Elano memperhatikan jalannya pemotretan namun, irisnya selalu tertuju pada kekasihnya. Evelyn yang sempat menangkap pandangan Elano, tersenyum manis membalas tatapan Elano. Lelaki itu berjalan mendekati kekasihnya, berbisik tepat ditelinga Evelyn, "Setelah ini ikut ke ruanganku."
Evelyn menoleh ke arah Elano dengan sedikit memiringkan kepalanya, "Apa kau akan memberikan hadiah untukku?"
"Tentu, hadiah yang tak akan kau lupakan pastinya. Karena kau sudah berkerja keras hari ini. Membantuku mempersiapkan Janne agar tidak mengecewakan klien." Elano kembali berbisik sambil mengedipkan sebelah matanya. Suara deep Elano berhasil membuat bulu tengkuk Evelyn meremang. Ayolah, hanya karena buaian hadiah saja pikiran Evlyn sampai melayang membayangkan cumbuan mesra bersama Elano.
Ingin rasanya Elano memeluk dan mencium pipi Evelyn saat ini, terlihat pipinya memerah setelah ia membisikkan perkataan mengenai hadiah, menggemaskan sekali. Namun ia harus mengurungkan niatnya, di depan para karyawan. Ingin rasanya pekerjaan hari ini cepat selesai, agar bisa segera berduaan bersama wanita yang sudah membuatnya kehilangan akal.
Melihat sepasang kekasih yang berdiri berdampingan dengan jari kelingking saling mengait, Janne nampak mengeratkan rahangnya. Terlebih ketika ia melihat seseorang di balik celah antara Evelyn dan Elano berjalan mendekat. Jantungnya semakin berdetak kencang, meremas lengan tangannya sendiri. Tiba-tiba saja merasa gugup. Rasa yang sebelumnya sudah lama tak ia rasa. Namun Janne harus tetap bersikap profesional, pemotretan sebentar lagi akan selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸 𝙵𝚒𝚗𝚍 𝚈𝚘𝚞
Fanfiction[Telah Terbit Novel] ❗ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA ❗ Bagaimana bisa, seorang pelukis dan desainer yang bertemu dengan tanpa disengaja, tiba-tiba saja sepakat melakukan sebuah sandiwara pernikahan? Suatu ketika mantan kekasih Evelyn muncul dan m...