⊹ prefisso ⊹

74.4K 3.4K 8
                                    

warn; cerita ini diketik oleh orang yang sama sekali belum punya pengalaman apapun dalam membuat cerita. 

_

Seorang wanita kini sedang menahan sakit pada perutnya yang sudah sangat membuncit, keringat mengalir deras dari tubuhnya. Lengannya mengelus lembut perutnya secara teratur berharap bisa mengurangi sakit yang ia rasa, namun ternyata tidak sakit itu semakin lama malah semakin terasa.

ia terisak pelan, dokter yang menanganinya berucap bahwa ia baru pembukaan delapan. namun rasanya sudah sesakit ini. ia tak sanggup rasanya.

Ia ingin menyerah, namun sang suami disamping terus membisikan kata semangat untuknya. lengan yang lebih besar darinya juga ikut mengelus punggungnya yang terasa ngilu.

Ia sudah pernah merasakan sakit seperti ini saat melahirkan anak pertamanya, namun tetap saja, ia sungguh tak bisa menahan rasa sakitnya.

"Aku nggak kuat mas, sakit banget hiks,"

"Sayang hey, nggak boleh gitu ngomongnya. Denger aku ya, kamu kuat kamu pasti bisa oke?" Wanita itu semakin terisak, suaminya sedari tadi sangat sabar berada di sisinya.

"Sabar yaa, sabar... sebentar lagi kok,"

Tak lama suaminya berucap seperti itu, pintu ruangan persalinan terbuka. Lelaki dengan jas putih khas dokter masuk bersama para suster suster cantik yang siap membantunya. Mereka membawa banyak peralatan bedah yang sekiranya akan diperlukan.

Akhirnya proses itu pun berjalan, sang suami memilih untuk tetap didalam menemani istrinya. Walau dirinya agak mual mencium amisnya bau darah, namun jahat rasanya jika ia meninggalkan istrinya sendirian didalam.

Semuanya berjalan lancar, namun dokter berkata ada sedikit masalah pada bayi mereka jadi dengan terpaksa sang bayi harus langsung dibawa ke ruang inkubator.

Sepasang suami istri itu tentu merasa sedih. Namun mereka tetap mengizinkan dokter membawa bayinya, karena itu juga untuk keselamatan bayi mereka bukan?.

Wanita cantik itu sudah dibersihkan oleh dokter, ia kini sedang terlelap diruangannya. Ada suami, anak sulung dan beberapa anggota keluarnya yang menemani.

Mereka tentu ingin menyambut kedatangan anggota baru keluarga mereka. Ruangan itu ramai, namun sepertinya tidur wanita itu sangatlah lelap hingga ia tak merasa terusik sedikit pun.

Tapi sepertinya takdir berkata lain, secara mengejutkan pihak rumah sakit mengatakan bahwa bayi mereka meninggal secara tiba tiba. Bagaimana ini? Bayinya memang ada sedikit masalah, namun kata dokter itu bukanlah masalah yang serius.

Namun yang terjadi sekarang? Apaan apaan ini, apa ada yang salah?

Semua tentu langsung menangis mendengarnya, wanita cantik itu bahkan langsung menangis meraung mendengarnya.

Tak ada lagi suasana bahagia ditengah tengah mereka, semua orang menangis sedih. Sang suami dengan sigap langsung membantu menenangkan istrinya yang kini sudah seperti manusia tanpa akal.

"Nggak mungkin, Nggak mungkin mas," Kata itu terus keluar begitu saja, rasanya baru tadi ia berjuang antar hidup dan mati untuk bisa melahirkan sang buah hati kedunia.

Namun yang terjadi kini sungguh membuat hatinya hancur, Belum ada satu hari bayi mungil itu menghirup udara kini sudah harus pergi kepangkuan yang maha kuasa.

Dan tanpa seorang pun tahu, seorang lelaki dengan pakaian dokternya kini sedang tersenyum bahagia keluar dari pintu rumah sakit dengan bayi mungil menggemaskan digendongannya.

"Halo, Gavinandha kecil."

𖢷 ⊹ ꒰♡꒱ ⊹ 𖢷

....

Ezra, anak bungsu. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang