⊹ sei ⊹ ⁶

40.4K 2.7K 8
                                    

"Papa pulang."

Arjuna masuk kedalam rumahnya yang tak bisa dikatakan kecil. Ia tak langsung ke kamar, melainkan belok keruang keluarga. karena biasanya di Jam segini, ada anak atau istrinya disana.

benar saja, terlihat disana ada Elio yang sedih memainkan sesuatu di ponselnya.

"Eh pa, udah pulang?" Tanya Elio ketika mendongakkan kepalanya dan terlihat lah Arjuna yang berada didepannya.

"baru aja, mama mana?"

"Pergi, bilangnya sih mau arisan."

"Yaudah papa kekamar dulu ya, mau ganti baju."

Arjuna langsung melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada dilantai dua, ia memutuskan untuk mandi lebih dulu karena badannya kini terasa lelah dan lengket.

tak perlu waktu lama Arjuna kini sudah selesai dengan kegiatannya, ia bahkan sudah duduk manis diruang keluarga dengan anaknya yang kini sedang mengerjakan tugas sekolah.

"Papa tumben deh jam segini udah dirumah." Ucap Elio dengan mata yang masih fokus pada buku tugasnya.

"Iya, papa mau kerumah Ezra. ini lagi nunggu mama."

"Anak kecil kemaren? mau ngapain?"

"Ambil sampel, buat tes DNA."

Mata Elio langsung melotot kaget,"Tes DNA? berarti-"

"Iyaa, sebenarnya papa udah yakin Ezra itu anak bungsu papa. cuma kakeknya minta buat tes DNA lagi." Ucap Arjuna sambil mendorong pelan wajah anaknya yang kini sangat dekat dengan wajahnya.

"Berarti nanti adek tinggal disini dong?" Arjuna mengangguk sambil tersenyum, ketara sekali anak bujangnya kini sedang bahagia, bahkan dari suaranya pun terdengar antusias. Dan apa tadi? Adek? ah bahkan ia sudah ada panggilan untuk Ezra.

"Yuhuu! Aku mau ikut boleh?"

"Boleh, ganti baju dulu sana biar lebih sopan."

Elio menganggu, ia langsung berlari masuk kedalam kamarnya. tak sampai sepuluh menit, kini Elio sudah rapi dan harum.

"Aku udah siap, ayo pa."

"Sabar, nunggu mama dulu." Raut bahagia itu langsung berubah secara cepat menjadi kesal

"Mama lama banget, dari tadi ngga sampe sampe."

"Sabar."

Apa tidak ada kata selain sabar yang bisa papanya ucapkan? oke, Elio sangat kesal sekarang. Ia memutuskan untuk menunggu mamanya didepan rumah. Pas sekali ketika Elio membuka pintu utama, disana juga terlihat gerbang depan yang dibuka oleh satpam dan masuklah mobil abu kesayangan mamanya.

"PAPA, MAMA UDAH DATENG. AYO BURUAN."

Pintu rumah dan pintu mobil terbuka secara bersamaan, Elio langsung menarik Arjuna kehadapan Anita. "Ayo, langsung berangkat aja."

Suami istri itu langsung bertatapan, sepertinya anak mereka sudah tak sabar ingin segera bertemu adiknya.

"Ngga papa kan, Ma?"Tanya Arjuna pada istrinya.

"Ngga papa kok, yuk jalan sekarang aja."

Mereka pun berangkat menggunakan mobil milik Arjuna dengan pemiliknya sendiri yang menyetir. sepanjang jalan diisi dengan percakapan ringan oleh mereka.

"Mampir ketoko bolu dulu ya, buat Ezra sama kakek neneknya." Ucap Anita. Arjuna mengangguk lalu membelokan stir, mobil itu kini berhenti disebuah toko kue yang lumayan terkenal dikotanya.

Hanya Anita yang turun membeli, sedangkan Elio dan Arjuna memilih menunggu di mobil.

"Rumahnya masih jauh Pa?"

Ezra, anak bungsu. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang