(✿)✿
Siang yang cukup terik, jalanan ramai yang kian sepi juga rindangnya pepohonan menyelimuti dua sejoli sedang menyusuri jalanan menggunakan sebuah motor hitam dengan sedikit semburat putih sebagai hiasannya. Yuna mulai memeluk perut Kai ketika motor mereka melaju kian kencang. Tampak Kai tak ada penolakan sama sekali, mungkin dengan waktu yang terbatas jadi mau tak mau dia harus menancapkan gas agar segera sampai ke tempat dimana Yuna bekerja.
Kini keduanya sama sama hanya membawa diri saja, ditambah motor Kai yang berhasil keluar dari sekolah dengan alasan ia harus membeli stok barang yang habis hingga akhirnya Kai berhasil membawa motornya keluar. Siapa sangka pria polos yang selalu jujur pada siapapun kini berhasil mengelabui satpam dengan membonceng Yuna dibelakangnya.
Hingga sekarang ini Kai masih menemani Yuna pemotretan dengan duduk pada salah satu sofa yang menghadap langsung ke Yuna. Hanya takjub, bahkan disaat yang lainnya tepuk tangan setelah Yuna berhasil menyelesaikan pemotretan pertamanya, Kai hanya diam saja sambil terus memantau Yuna dari jauh.
"Nih minum lo." ucap Kai sambil menyodorkan sebotol kecil air minum yang didalamnya sudah ada sedotan.
Yuna tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya. "Makasih mas calon pacar.. Hehe.."
Setelah itu Kai mengalihkan perhatiannya saat Yuna tengah dibantu asistennya untuk mengapus peluh keringatnya.
Saat Yuna sedang beristirahat, tiba-tiba fotografernya datang sembari memberikan sebuah amplop yang diperkirakan itu adalah bayarannya hari ini.
"Yuna, beberapa hari lagi pemotretanmu tak lagi sendiri." ucap Pak Gilang, selaku fotografer Yuna.
"Maksudnya?" Yuna yang masih dirapihkan rambutnya oleh sang asisten, menatap Pak Gilang dengan tatapan bingung.
Pak Gilang duduk pada salah satu bangku yang berhadapan dengan sofa panjang tempat dimana Yuna dan Kai duduk.
"Kita kedatangan empat anggota yang akan menjadi grup dalam pemotretan selanjutnya.."
"Maksudnya geng yang Pak Gilang waktu itu bilang?"
Pak Gilang mengangguk. Ia tak menyangka Yuna sebegitu pintarnya untuk memahami arah ucapannya.
"Geng ITZY itu?"
Lagi lagi Pak Gilang menjawab dengan anggukkan. "Kamu sudah begitu pintar memahami, Yuna."
"Oh iya, karena kita akan menggunakan konsep baru, terlebih dengan menambahkan anggota. Aku mau mengubah konsep pada gaya rambutmu, apa kau setuju?"
"Ganti cat rambut lagi?"
"Ya."
Sebenernya Yuna masih tidak rela rambut blondenya ini akan berubah menjadi warna lain. Tapi yaudah, demi kelancaran kerja nya. Lagian siapa juga yang nggak mau ganti cat rambut padahal dibayarin?
"Harus ganti cat rambut apa?"
"Itu masih dibicarakan. Kemungkinan hitam atau nggak.... Cokelat mungkin?"
"Yasudah terserah Pak Gilang, gue ngikut aja, asal mah biaya salon-nya dibayarin gue mau mau aja."
Pak Gilang nampak senyum, ia mengulurkan tangannya untuk membuat perjanjian dan dibalas pula oleh Yuna.
------------------
Yuna tersenyum saat Kai menepati janjinya tadi.
"Gue anterin pulang." ucap Kai meski dengan nada dan ekspresi yang datar.
Tak dapat dipungkiri lagi, kali ini gadis itu tengah jingkrak-jingkrak seusai diboncengkan Kai hingga sampai ke rumahnya. Tak peduli berapa puluh pasang mata yang menatapnya senang-maupun tak senang.
Kali ini dia benar-benar telah diterima disisi Kai dengan baik, bahkan meski tanpa meminta Kai sudah dahulu menawarkan. Apa itu bukan namanya rezeki ga kemana?
Setelah berhasil membuat Kai menerima Yuna berada disisinya, misi selanjutnya dia harus bisa membuat Kai jatuh cinta padanya. Meski kata orang hal itu tidaklah mudah, tapi Yuna pasti bisa. Hanya berbekal keberanian, tekad, dan rayuan saja, Yuna yakin hal itu pasti akan mudah ditanganinya.Sekarang Yuna berada didalam rumah yang menurutnya sepi. Kemana Sean? Ah ya! Yuna lupa kalo dia bolos kelas lebih dulu, pulang lebih awal pula tu. Bisa bisanya dia jadi senakal ini yang padahal sebelumnya tidak pernah sama sekali ia lakukan?
Tapi tak apa, Kai juga melakukannya 'kan? Ketua OSIS juga ikut bolos kan tadi?Ting!
Pak Gilang: Yuna, mulai besok rambutmu sudah ganti warna hitam ya
Pak Gilang: Kamu tinggal datang saja ke salon biasanya, saya sudah membicarakan masalah model potongan rambutmu
Pak Gilang: Uangnya sudah saya transfer lewat rekening kamu biasanya ya.Yuna yang membaca pesan itu seakan tengah dibanjiri kejutan. Ini terlalu mendadak, tapi tak apa meskipun visualnya akan dirubah sedemikian rupa oleh atasannya setidaknya ia masih memiliki kesan khas Layuna.
"Mulai besok ya?"
-----------------------------
🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Heart -Hyuna-
Fanfiction-Hyuna [Hyuka, Yuna]- "Yuna.. Gue berharap.." "Gue harap lo nggak datang cuma buat pergi." -------------------------------------- ⚠️PERINGATAN⚠️ -Karakter dari cerita sangat jauh dari karakter asli idol, mohon untuk kebijakannya dalam membaca! -Plag...