Flower Heart -Hyuna-

FH : 25. Patah hati

(✿⁠)✿

00.12

Sekarang sudah memasuki waktu tengah malam, pergantian hari yang akan diisi dengan kegiatan agak nggak bermutu bagi Yuna. Apalagi sama partner model begitu, mulut lemes, sikapnya yang ngeselin, Yuna berharap banget moga Joan nggak jahil. Jujur Yuna anaknya penakut banget, apalagi kalo udah dihadapi sama gelap dan mati lampu. Udah deh kata Yuna mending nangis sambil teriak aja.

Semua dikumpulkan ditengah lapangan, yang dikelilingi oleh tenda siswa dan siswi kelas duabelas SMA Naghara Dentala.

Berkumpul, dengan hanya berbekal senter dari alat yang seharusnya dibawa sebelumnya. Yuna sedikit nggak yakin dengan partner yang saat ini berdiri sebelahnya.

Ya maklum sih, keliatan dari wajah tengilnya kalo Joan ini anaknya jail. Cuma..

"Jo.."

Joan menoleh, menatap Yuna yang tingginya tak berada jauh dari tinggi dirinya. "Hm?"

"Tolong kerjasamanya.. Gue nggak mau lo jahilin gue, apalagi sampe ninggalin gue ditengah hutan.." jelas Yuna. Joan hanya menaikkan tangannya seperti tengah hormat sambil sedikit meninggikan suara jawabannya, "Siap!" balasnya.

Disisi lain, Kai hanya membenarkan jaket yang dipakainya sambil mengantongi sebuah alat atau apa entah tak tahu kedalam saku jaketnya sembari pada tangan kirinya memegangi senter. Ia menoleh, menatap kearah teman kecilnya. Ya, Diara-lah yang menjadi partner jurit malam-nya. Entah kebetulan atau apa, sepertinya alam menjawab doanya kalau Yuna bersama Joan setidaknya ia ingin dipasangkan pada seseorang yang ia kenal. Dan ya.. Diara-lah sebagai pasangannya malam ini.

Setelah berkumpul dengan pasangan masing-masing, mereka diminta berbaris membentuk dua banjar.

Sialnya, Yuna harus bersebrangan dengan kekasihnya yang berpasangan dengan teman kecilnya. Cukup membuat hati Yuna sakit bahwa tangannya sampai berkeringat melihat apa yang disajikan depan matanya.

kubu kanan

kubu kiri