Kisah yang usai

43 7 8
                                    

Kau ada didekatku, Bahkan ragamu dapat ku peluk,Tapi jiwamu tak kurasakan,Hatimu, tak kudapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kau ada didekatku,
Bahkan ragamu dapat ku peluk,
Tapi jiwamu tak kurasakan,
Hatimu, tak kudapatkan.
Dingin..
Tatapanmu membeku,
Perih ku rasakan,
Pangeran..
Kapankan esmu mencair?
Pernahkah hatimu terasa hangat mengalir?

(✿⁠)✿


Sepulangnya Yuna dari Rumah Sakit, Yuna meminta Kai untuk menemuinya di taman dekat rumahnya. Awalnya Kai menolak, tapi tidak ada waktu lagi. Yuna hanya ingin sesegera mungkin mengakhiri hubungannya dengan Kai dengan persetujuan kedua belah pihak. Bukan hanya Kai saja.

Sembari menunggu, Yuna memakai jaket jeans yang diberikan Joan padanya tadi saat pria itu mengantarkannya pulang kerumah.

Dengan punggung tangan kirinya yang masih tertutup oleh kapas bekas infus tadi, tak menciutkan nyalinya untuk bertemu Kai kali ini.

Suara deru motor memenuhi sekitar, Yuna yakin. Ini pasti Kai.

Yuna meminta Kai untuk menghampirinya di bangku taman yang berhadapan langsung dengan taman bunga matahari yang bagusnya bunga itu menghadap ke dirinya sekarang.

Kai mulai berjalan menghampirinya. Sebenarnya Yuna juga merasa takut kalau-kalau Kai mengajak Diara sebagai teman ngobrol mereka, namun pikiran buruknya ternyata salah. Untung sekali..

Pria itu mulai duduk disamping Yuna sambil memangku helm miliknya.

"Kai.." Yuna menoleh kearah Kai yang kini menatapnya.

"Yuna, lo kenapa? Lo sakit?" ucap Kai melontarkan banyak pertanyaan.

Yuna membalasnya dengan senyuman. "Jangan alihin pembicaraan ya.. Gue tahu gue kelihatan lemah sekarang, tapi gue nggak akan lemah kalau setelah ini harus kehilangan lo, Kai.." ucapnya dengan nada lembut.

Seakan-akan bingung, Kai malah kembali bertanya. "Maksudnya?"

"Kai.. Gue udah baca chat terakhir lo kemarin.."

"Chat yang lo bilang, lo pengen akhirin hubungan ini sekarang.."

Yuna memegang punggung tangan Kai menggunakan kedua tangannya yang kini berwarna putih pucat. Gadis itu menghela nafas lalu menghembuskannya perlahan.

"Kai..."

"Kelihatan kok dari awal kamu emang udah nungguin ..... dia kembali kan..?"

Kai yang masih tak paham arah pembicaraan kekasihnya ini, hanya membalas dengan tatapan bingung.

"Karena dulu cuma ada aku... makanya kamu noleh ke aku sementara kan?"

Tanpa sadar, airmata Yuna mengalir.

"Memang masih pantas kita memiliki hubungan sedangkan hati dan pikiranmu selalu saja dipenuhi oleh Diara?" ucap Yuna tertahan. Gadis itu kemudian kembali menghela nafas panjang sebelum akhirnya ia mengutarakan perasaannya lagi.

"Kai, aku capek jadi layangan yang selalu kamu tarik ulur,"

"Yang selalu harus memahami kondisimu disegala rupa hingga mengalahkan perasaan sakitku."

"Meraihmu tidak semudah itu, Kai....."

"Tapi...."

"Membuatmu mencintaiku jauh lebih susah..."

Kai menatap Yuna sambil membalas genggaman tangan Yuna di tangannya, "Yuna, Maaf.."

"Maaf karena selama ini lo selalu mikir--"

Yuna menggeleng cepat, memotong ucapan Kai. "Gapapa, Kai. Pada dasarnya memang aku kan yang selalu memaksamu untuk terus bersamaku?"

Gadis itu melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kai. "Kai.."

"Terimakasih sudah mewujudkan keinginanku dulu,"

"Terimakasih sudah menerima keegoisanku yang berharap penuh kamu menjadi milikku."

"Sekarang... Hal itu sudah terbayar lunas, Kai. Meskipun kamu tak memiliki sama sekali rasa buatku, itu tak menghalangiku untuk berhenti mencintaimu. Kai.."

"Sampai jumpa di lain kesempatan Kai, aku akan kembali menyapamu ketika hatiku sudah mulai pulih kembali.."

"Terimakasih sudah membuatku merasa kembali dicintai.." ucap Yuna kemudian bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Kai.

Berat. Namun lega. Yuna menghapus airmatanya lalu kembali menguatkan dirinya lagi.

Seakan tangan kirinya menjadi saksi, bertahan dengan Kai memang sesakit ini. Yuna berharap kisah cintanya tak lagi berlanjut seperti ini. Cukup. Cukup Satya dan Kailendra yang menyakitinya seperti ini.

Meski pedih, Yuna tetap, tetap saja tidak bisa membenci ataupun melupakan Kai. Yuna tetap pada dirinya yang dahulu, mencintai Kai walaupun Kai adalah badai-nya.

--------

Ini hanya part bonus keputusan hubungan Yuna dan Kai ya..

Flower Heart masih tetap lanjut kok, tetap stay tune ya!

Pokoknya lihat selanjutnya!

Love You All!🫶🏻💗

---------

🌻

Flower Heart -Hyuna-  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang