(✿)✿
"Yuna, perlu lo tahu. Keluarga gue dulunya begitu harmonis, keluarga impian semua orang. Kita dekat satu sama lain, bahkan saling cerita keseharian apa aja yang kita lakuin."
"Papa.. Salah satu orang yang sangat sayang banget sama gue, dia selalu kasih gue cinta. Kasih gue rasa sayang, dibanggakan. Kebutuhan mana yang nggak dipenuhin sama Papa gue waktu itu? Gue selalu dapet semuanya."
"Sampai suatu saat Mama mergokkin Papa lagi selingkuh. Dia check in sama wanita lain yang alasannya dia cuma temen kerja Papa,"
"Gue masih nggak nyangka Papa masih bisa beralibi bahkan saat dia ketahuan terang-terangan selingkuh didepan Mama.."
"Dari situ.. Papa udah mulai kasar sama Mama. Papa main tangan, mukul, ngelempar Mama pakai barang yang membahayakan, bahkan Mama pernah hampir didorong sama Papa dari tangga lantai 2 karena Mama ngelawan ucapan Papa."
Kai menunduk. "Bukan cuma Mama, Kak Leana, bahkan gue juga jadi korban dirumah itu."
"Gue yang nilainya sama sekali nggak boleh jelek sampai suatu saat gue ketahuan nilainya dibawah sembilan puluh. Papa marah, gue dimarahin habis-habisan yang saat itu umur gue masih sepuluh tahun. Anak kecil yang masih sangat butuh pola asuh dan kasih sayang orangtuanya, hilang lenyap karena Papa."
"Kak Leana juga nggak kalah sayang sama gue, Kak Leana selalu ngebelain gue setiap gue di kasarin sama Papa. Kak Leana..--" hal yang sangat nggak Yuna sangka. Kai menangis, tangisan yang begitu pilu seakan lukanya sangat dalam harus kembali ia ingat.
"Gue nggak mau nginget ini.. Setiap kali gue berusaha lupa, ingatan itu selalu datang dan jadi mimpi buruk buat gue."
"Gue benci ini Yun.."
Secara terpaksa, Yuna mendekap tubuh Kai dari samping. Pria yang tengah sakit ini seakan semakin lemah dibuatnya. Yuna menyuruh Kai membuka kembali luka lamanya.
"Maaf.."
"Maaf udah maksa lo buat cerita, Kai."
"Maaf udah ngebuka luka lo lagi."
Yuna mengelus punggung Kai dengan lembut. "I'll try be here for you"
Kai yang masih menangis mencoba untuk meluapkan seluruh isi hatinya dalam pelukan Yuna.
"Yuna, satu hal yang perlu lo tahu. Mama, Kak Lea, mereka udah pergi ninggalin gue sendirian. Bahkan bayangan Papa datang cuma untuk ngejengukkin anak laki-lakinya aja nggak sama sekali."
"Gue kesepian Yun.."
"Gue kesepian.."
Yuna ikut menangis, seakan hatinya ikut teriris-iris. Ia senang dan sedih dalam satu waktu. Senang karena pada akhirnya Kai berada dalam pelukannya, Kai menganggap Yuna, Kai menceritakan masa lalunya. Namun disisi lain Yuna sedih, Yuna merasa bersalah membuka luka lama Kai demi memaksa pria itu bercerita, Yuna sedih Kai harus terpuruk dalam kondisinya yang lemah begini. Perasaannya yang campur aduk jadi satu membuatnya hanya ingin memeluk, dan terus berada disisi Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Heart -Hyuna-
Fanfiction-Hyuna [Hyuka, Yuna]- "Yuna.. Gue berharap.." "Gue harap lo nggak datang cuma buat pergi." -------------------------------------- ⚠️PERINGATAN⚠️ -Karakter dari cerita sangat jauh dari karakter asli idol, mohon untuk kebijakannya dalam membaca! -Plag...