FH : 36. End of our episode

42 6 4
                                    

(✿⁠)✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(✿⁠)✿

Yuna -(POV)-

Gue tahu ini akan menjadi patah hati terbesar gue kalau gue mempertahankan bagaimana kita setelah ini. Gue udah siap akan hal itu, makanya gue berani bilang hal tadi ke Kai. Tapi.. Yang belum pernah mungkin banyak orang percaya. Gue ditawarin buat tinggal di London selama setahun lebih dan lebih berapanya gue gatau.. Gue disuruh disana bareng anak ITZY yang literally udah pasti mungkin hidup gue tanpa adanya patah hati.

Dan gue yakin kali ini, dan hari ini adalah terakhir gue patah hati. Gue pastiin.

Kalau satu diantara kalian bisa sampaiin hal ini ke Kai, tolong bilang ke Kai..

Kai, gue bisa selamanya jatuh cinta sama lo

Tapi kalau harus terus disamping lo, sedangkan disisi lo selalu ada Diara. Gue mundur, Kai.

Gue lebih baik sakit hati sebentar karena kehilangan lo daripada sakit hati terus-terusan karena disamping lo yang selalu ada Diara disisi lo.

Gue udah pernah janji kan kalau gue selalu ada disisi lo? Tapi janji itu nggak akan kepake kalo udah ada orang lain yang gantiin Kai.

Ah, Tai banget gue harus patah hati lagi.

Dan sekarang gue lagi nangis sambil nungguin sampenya ni motor abang ojek ke rumahnya Juna.

Wait, What? Rumah Juna?

Yes. Gue kabur ke rumah Juna yang jaraknya gaada tuh se meter dari rumah. Gue kesini karena selain rumahnya sunyi... Juna juga selalu menjadi telinga gue kapanpun. Walaupun Juna nggak pernah sama sekali ngelihat sisi gue ini didepannya--pernah sih waktu gue pingsan itu dan dia marah besar. Tapi untuk sekarang, gue bisa ngejelasin semuanya ke Juna. Tentang Kai, tentang traumanya, tentang Diara, dan tentang rencana pindahnya gue ke London.

Gue nggak mau kasih tau siapa siapa tentang ini, tapi gue perlu kasih tau ini ke Juna. Soal selain Juna siapa lagi sih yang udah pasti Ravina, Alika sama kedua ortu gue. Kalo Sean mah gapenting anjir.

Apa? Keenan, Eric, Yongki? Ah mereka udah pasti bakalan tahu. Bakal gue kasih tahu kok.. (Kalo udah hari H nya dan pas gue di bandara pastinya) jadi gaada tuh acara mau ngebatalin penerbangan besok. Em.. No No No ya..

Ya.. walaupun gue masih nangis dibawah rintiknya hujan, gue masih sedikit lega. Karena.. Ini.. Terakhir kalinya gue patah hati. Setelah ini gue janji sama diri gue kalau gue akan jaga diri, dan jaga hati gue untuk terus bahagia.

Tok.. Tok.. Tok..

"Juna.."

Nggak lama kemudian pintunya kebuka, disusul pawakan gede Juna disamping pintu sambil pegang hp.

Flower Heart -Hyuna-  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang