FH: 31. Klarifikasi?

31 7 6
                                    

--------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--------

Bunga yang saat itu layu, akankah kini hidup kembali? atau malah mati?

----------

(✿⁠)✿

Yuna yang berjalan menyusuri koridor sekolah sembari memegangi kedua lengan tasnya merasa agak canggung dengan sekitarnya. Sekitarnya yang bukan lagi membahas antara Yuna dan Joan, namun mereka mengalihkan pembicaraannya menuju Kai dan Diara yang akhir-akhir ini katanya lebih dekat.

Sakit? Ya. Tapi Yuna sudah mengalah, Yuna lebih baik menyingkir daripada harus selalu makan hati mendengar ucapan teman seangkatannya, atau bahkan adik adik kelasnya tentang Diara dan Kai yang semakin hari kedekatan mereka semakin intens.

Yuna nggak pernah menyalahkan siapapun tentang ini, tentang Diara yang menjadi teman kecil Kai. Tentang Kai yang menyembunyikan fakta bahwa Diara yang selalu menjadi pemenang dalam hidupnya, tentang dirinya yang salah menaruh rasa pada Kai. Dan tentang garis takdir yang memposisikannya sebagai patung diantara dua belah pihak tersebut. Yuna hanya menyesal mengapa dia datang terlambat saat Kai kehilangan semuanya? Andai Yuna yang ada disana, pasti Yuna yang lebih dulu dicintai Kai sehebat itu.

Lagi dan lagi, Yuna termenung sambil berjalan menatap kearah lantai. Mendengar seluruh perbincangan sekolah tentang Kai-Kai- dan Kai.

Bruk!

Yuna terduduk diatas lantai setelah menabrak seseorang.

"Aduh!" ungkapnya lalu mencoba untuk menatap kearah sikunya yang kini terasa sakit.

Lecet, meski tidak mengeluarkan darah yang begitu banyak, tapi ini terasa perih.

"Aish.. Kenapa musti berdarah sih?" ungkap Yuna yang membuat sosok ia tabrak langsung mendekat kearahnya sambil memegangi sikunya yang terluka itu.

"Sakit?" tanyanya sambil memegangi lengan Yuna.

Yuna mengangguk sambil mengadahkan kepalanya kearah sosok yang berjongkok didepannya.

"Kita ke UKS ya?" jelasnya yang membuat Yuna langsung menyingkirkan tangan sosok tersebut dari lengannya.

"Nggak usah! Ini nggak sakit, ga apa-apa." tukas Yuna lalu mencoba berdiri.

"Kalau infeksi yang susah kamu, loh." katanya yang membuat semua orang disekitar mereka menoleh sambil berbisik, "Eh! Bahasanya pake aku-kamu!"

Yuna yang kebingungan sambil ngeliatin sekitar. "Enggak! Paling sebentar lagi juga sembuh!" ungkapnya lalu bangkit dan mencoba pergi dari tempat tersebut.

Kemudian tiba-tiba tangan Yuna terasa ditahan oleh seseorang. Entahlah ini sosok yang sama seperti sebelumnya atau beda orang, Yuna menoleh kearahnya.

"Ada waktu? Bisa kita bicara bentar?" ungkapnya didepan beberapa anak anak yang tengah bergosip disana.

Flower Heart -Hyuna-  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang