20. ketakutan

33 3 2
                                    

"aku takut kehilangan seseorang
Yang sudah mengukir namanya
Di hatiku, karena jika ia pergi
Maka luka itu akan sulit
Di hilangkan dan akan terus
Membekas"

"Dinda Humairah Arshad "

Okeeee.....

Happy reading for you all 🙂....

Sorry baru update lagii.....

Bantu vote.......

Makasihh ........



°°°°°°

Humairah terlihat sangat gelisa, kini ia duduk termenung menunggu kabar darien, pikiran aneh sedari tadi muncul di kepala Humairah, membuat siapa saja yang melihat Humairah pasti akan kasihan.

"Humairah" seseorang perempuan berlari menghampiri Humairah.

"Bunda...hikss", tangis Humairah kembali pecah saat melihat bunda Tika menghampiri nya.

"Mas darien bunda..", wajah Humairah begitu berantakan, belum lagi bajunya yang masih di penuhi oleh bekas darah.

"Iya nakk.., bunda tau", bunda Tika juga tidak bisah menahan tangisnya , mengetahui kabar anaknya sekarang sedang berbaring di rumah sakit.

Bunda Tika mencoba menenangkan Humairah.

"Kita berdoa sama Allah ya nakk..", bunda Tika, mengusap air mata Humairah.

"I-iya bunda..", Humairah mencoba menenangkan dirinya.

"Kamu ganti baju dulu ya..,", titah bunda Tika, yang di angguki oleh Humairah.

"Mas Harus bertahan " ucap Humairah dalam hati, sambil beranjak pergi.

Sedangkan bunda Tika mendekat ke arah ruangan darien, sedari tadi dokter belum keluar memberitahu kondisi darien.

Bunda Tika melihat di selah kaca ruangan, melihat darien masih di tangani oleh beberapa dokter.

"Ya Allah nakk.., mengapa kamu bisa begini", Tika begitu terpukul, melihat darien berbaring lemas tidak berdaya.

"Darien bagaimana.." tiba-tiba seseorang menarik Tika , membuat Tika tersentak kaget.

"S-sinta.." bunda menatap ke arah seseorang tadi.

"Darien bagaimana..., Kenapa darien bisa gini", perempuan itu juga terlihat sangat sedih, mengetahui kondisi anak kandung nya itu.

"Kita berdoa ya.." ujar bunda Tika.

°°°°°°°

Setelah selesai Menganti baju, kini Humairah kembali menghampiri bunda Tika, Humairah heran melihat seorang perempuan yang tidak ia kenali, sekarang sedang bersama bunda Tika.

"Bundaa..", Humairah mendekatkan dirinya kepada bunda Tika.

"Humairah.., sini nak", bunda Tika menggenggam tangan Humairah.

"Mas darien bagaimana bundaa", Humairah melihat ke arah ruangan darien.

Belum beberapa lama, seorang dokter keluar dari dalam ruangan darien, dengan cepat Humairah langsung menghampiri sang dokter tersebut.

"Bagaimana kondisi suami saya dok", wajah Humairah begitu berharap , bahwasanya darien sedang baik-baik saja.

"Pak darien mengalami benturan yang cukup keras, membuat dirinya kehilangan banyak darah.."

Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang