24. luka lama dari keluarga

26 2 0
                                    


"Allah menguji umat nya sejauh
Apapun bukan karena untuk
Kehancuran, melainkan untuk
Kehidupan yang lebih terang, menuju
Jalan kemakmuran"

"Muhammad darien El Fatih"

Okeee.....

Siappp........

Bantu vote guys........

Happy reading for you all.......

Darien.......

Humairah........

°°°°°°

Setelah melaksanakan sholat isya berjamaah, Humairah dan darien hanya bersantai di tempat tidur, sambil menikmati cemilan, dengan Humairah mendengarkan cerita kecil dari darien.

"Mass ay , Humairah boleh bertanya??",

"Iyaa boleh, mau nanya apa sayang", darien menatap Humairah.

"Apa betul mas..,Bunda Tika bukan ibu kandung mas, terus waktu di rumah sakit, seorang perempuan mengaku adalah ibu kandung mas",

Jelas Humairah, darien yang mendengar perkataan Humairah barusan, mengalihkan tatapannya menghadap ke atas, dan tidak menjawab perkataan Humairah barusan.

"Mass...", Humairah memanggil darien, ia beralih memegang wajah darien untuk menghadap ke depan nya.

Humairah terkejut saat melihat air mata darien sudah jatuh.

"Hee mass.., maafin Humairah mass.., Humairah gak bermaksud nyakitin hati mass.., maafin Humairah mass",

Humairah sangat merasa bersalah, karena sudah mengusik kehidupan darien.

"Ng-nggak, mungkin saat nya mas harus ceritain ini kepada kamu",

"Nggak papa mas, mas gak usah ceritain kalau itu nanti dapat melukai hati mass", Humairah memegangi pipi darien, perlahan Humairah menghapus air mata darien.

Darien melepaskan tangan Humairah dari wajahnya, lalu darien menggenggam tangan Humairah dengan erat.

"Ng-nggak sayang , mas gak papa kok, mas akan ceritakan semuanya sama kamu",

"Mas yakinn",

"Iya mas yakin", darien melepaskan genggaman tangan dari Humairah, darien melihat ke arah langit-langit kamar, kemudian ia menatap mata Humairah, perlahan darien kembali menggenggam tangan Humairah, darien kemudian menceritakan tentang keluarga darien dahulu

"Dulu..."

°°°°°°

Flashback on....

"Darien nanti anterin mama arisan yaa", ucap Sinta kepada darien.

"Iya ma..", balas darien , lalu fokus terhadap handphone nya.

Tiba-tiba Sinta menarik handphone dari darien, membuat darien sedikit heran.

"Kenapa maa??",

"Kenapa-kenapa , kamu gak ada kerjaan yang lain apa, hp teruss..., Gak ada gunanya", Sinta terlihat emosi.

"Mama kenapa sih maa", darien tidak tahu mengapa ibu nya itu bisa marah.

Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang