21. kebenaran

29 2 0
                                    


"Mulai sekarang kamu akan
Saya cintai dengan versi saya,
Dan saya akan kubur dalam-dalam
Luka lama saya, karena sekarang
Dan seterusnya kamu adalah
Masa depan saya"

"Muhammad darien El Fatih"

Okeeee.....

Siappp.....

Bantu vote guys......

Happy reading for you all....

Makasihh........

°°°°°°

Darien kini sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, karena kondisi darien sudah membaik.

"Aku bantu ya mass..", tawar Humairah, saat melihat Darien ingin turun dari tempat tidur.

"Bolehh..", senyum darien.

"Pelan-pelan mass..."

"Pelan-pelan pak supir", perkataan darien mampu membuat Humairah tertawa.

"Ihhh mass.., korban tik tok nihh", Humairah mencubit pipi darien gemas.

"Makasih ya sayang...",

"Cuppp...", Darien melayang kecupan hangat nya di kepala Humairah.

Humairah langsung melepaskan dirinya dari darien, hampir membuat darien terjatuh.

"Ehhh..., Kok di lepas",

"Siapa suruh genit...,uhhhh mas darien genit", ejek Humairah melihat muka darien yang sangat polos, padahal Humairah juga senang kalau di cium, cuma gengsi.

Abah Dimas menyuruh supir pribadi nya untuk menjemput darien dan Humairah, karena Abah Dimas dan bunda Tika sedang melaksanakan sidang untuk hukuman yang akan diterima oleh Eko dan teman-temannya yang lain.

"Mari den , non",

"Makasih ya pak ..", ucap darien lalu memasuki mobil bersamaan dengan Humairah.

"Temenin saya ya Humairah.."

"Mau kemana mass...", Humairah bingung dengan perkataan darien, sepertinya darien mau mengunjungi sebuah tempat

"Saya mau ziarah ke makam teman saya.., kita singgah sebentar yaa",

"Iyaa mass .., no problem",

"No problem..,no problem ", darien mengulangi kata yang sama, namun seperti nada mengejek.

"Ihhh kenapa mass.., kan gak salah", Humairah merasa jengkel, karena sepertinya darien mengejek nya.

"You orang Inggris",

"Yess.., saya orang Inggris..", balas Humairah.

"Mbak Inggris.., ngapain kesini".

"I mau nemenin suami ganteng.."

"Suami mbak Inggris mana??",

"Inii...", Humairah menunjuk hidung mancung darien , mereka berdua tertawa bersamaan, tersadar dengan tingkah laku mereka barusan, seperti orang Inggris.

°°°°°°

Kini mereka memasuki area pemakaman, sedari tadi Humairah tidak asing dengan pemakaman yang mereka datangi ini.

Mereka terus berjalan, hingga mereka terhenti di suatu makam, yang bertuliskan argan Alfin ananda bin Arshad.

Deggg......

Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang