23. pergi ke taman

22 2 0
                                    


"Jika Allah menakdirkan dua
Hati untuk bersatu, makan insan
Yang lain pun tidak akan
Bisa mengganggu"

"Muhammad darien El Fatih"

Okeee.....

Siappp.......

Happy reading for you all......

Bantu vote guys........

Makasih banyak........

°°°°°°


Hari ini darien lebih awal pulang,
Membuat Humairah senang, karena ia tidak sendirian di rumah.

"Mas kok cepat pulang??", Tanya Humairah.

"Ujian nya cepat selesai ", jawab darien, lalu duduk bersandar.

"Gak ke kantor mass??", Humairah kembali bertanya.

"Nggak, kamu banyak tanya yaaa", darien mengelus kepala Humairah.

"Hehehehe, maaf mass", kekeh Humairah.

"Mas capek gak??",

"Nggak, emang ada apa??", Tanya darien penasaran.

"Jalan-jalan yok mass", ajak Humairah bersemangat.

"Mau kemana??",

"Bagaimana kalau ke taman mass", usul Humairah.

"Yaudah ayok, mas ganti baju dulu ya bentar ", darien lalu beranjak pergi ke kamar.

"Jangan lama-lama mas ayy",

"Iyaaa buk ayy", ucap darien sambil berjalan menuju kamar.

Humairah tersenyum melihat suaminya itu, ingin rasanya Humairah menghabiskan waktu lebih banyak dengan darien.

Humairah duduk di kursi sambil memainkan handphone nya, seraya menunggu darien yang sedang mengganti baju.

"Humairah", panggil darien, membuat Humairah menoleh ke belakang.

"Ma-mas darien" , Humairah di buat pangling sama penampilan darien, dengan memakai kemeja putih dan celana hitam senada dengan sneaker putih darien , membuat nya terlihat sangat tampan.

"Kenapa??, mas jelek yaa",

"Ng-nggak kok mas, mas tampan, Humairah takut nanti wanita lain curi pandang melihat mas",

"Gak ada yang bisa gantiin cantik nya istri mas", senyum darien .

"Udah ayokk, nanti mas beliin es krim".

"Yeeee, Jani ya mass",

"Iya janji",

Humairah begitu semangat, saat darien menawarkan membelikan es krim untuk nya.

Darien menggandeng tangan Humairah menuju bagasi.

"Naik mobil mass",

"Nggak, kita naik motor yaa, biar seperti dilan dan milea", ujar darien, membuat Humairah mengukir senyum nyaa.

Darien akan kembali menaiki motor yang sudah lama tidak ia kendarai, motor yang memiliki sejuta kenangan dengan sahabat-sahabat nya dulu.

"Sekarang saya akan kendarai kamu bersama istri saya", ucap darien terhadap motor nya itu.

"Ayok naik", titah darien kepada Humairah.

"Bentar mas, Humairah kunci pintu dulu", Humairah bergegas mengunci pintu, lalu kembali menyusul darien.

Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang