30.hari pertama di desa

18 1 0
                                    


"Cinta akan jadi nyata, jika
Di satukan melalui ikatan akad pernikahan, cinta yang dilandasi pacaran hanyalah modal penasaran, dan terjerumus ke dalam godaan setan"

"Muhammad darien El Fatih"

Okeee....

Siapppp.......

Seperti biasa, bantu vote guys ✌️....

Spam komen teman-teman........

Happy reading for you all 🙂😀....

Sorry kalau typoo everyone.......

Makasih banyak-banyak 🙏.......

°°°°°°

Pagi hari sekali, mereka tengah bersiap-siap untuk pergi ke bukit di dekat desa, dari atas bukit nanti mereka akan di sajikan dengan pemandangan sawah yang terbentang luas, beserta pemukiman di desa, biasanya dulu Humairah dan Alfin pergi mendaki bukit untuk bermain, kali ini Humairah pergi bersama darien, Herwin, dan juga putri.

Humairah berjalan di depan bersama putri, sedangkan darien dan Herwin mengikuti mereka dari belakang.

"Bukitnya jauh gak rinn", keluh Herwin, ia sudah merasa haus , karena berjalan sedari tadi.

"Mana gue tau, udah ikuti aja..", ketus darien.

"Humairah ", panggil putri, Humairah memalingkan wajahnya menghadap putri.

"Mas Herwin udah punya pacar gakk",

"Mass..,mass..,mass..., Putri genit ", ketus Humairah,

"Yakan, biar lebih enak manggil nya.., dia udah punya pacar gakk ",

"Mana aku tau, tanya aja sendiri ", putri melirik tajam Humairah, tidak ada kah niat Humairah untuk mendekatkan putri dengan Herwin, sungguh sahabat yang tidak peka.

Mereka melewati beberapa kebun warga, dan juga melewati jembatan goyang yang dulu sering di lalui Humairah saat mencari kayu bakar.

Humairah berhenti sejenak di pohon besar, ia Marasa haus, dan juga kaki nya terasa pegal, darien yang melihat itu langsung menghampiri Humairah.

"Kamu kenapa sayang..", tanya darien.

"Gak papa mas, cuma capek", Humairah beralih mengambil sapu tangan di tas kecil nya, lalu mengusap keringat di kening darien.

"Mas juga pasti capek kan..", senyum Humairah, putri hanya memutar bola matanya, bagaimana tidak, jiwa jomblo putri tersiksa melihat keromantisan Humairah dan darien, lebih baik putri tidur di rumah, daripada harus menjadi penonton cinta Humairah dan darien.

Sedangkan Herwin hanya menatap darien dan Humairah sekilas, lalu beralih menatap putri yang juga terlihat seperti kelelahan.

"Mau minum...", Tawar Herwin kepada putri, membuat putri sedikit canggung.

"I-iya.., makasihh", ucap putri grogi, sungguh ia sangat gugup melihat Herwin, di tambah dengan suara herwinn serak-serak basah, membuat putri sangat canggung jika berbicara dengan Herwin.

Herwin menyodorkan botol Aqua, dan di ambil oleh putri, tanpa sadar Herwin mengukir senyum tipis di wajahnya.

"Udahh istirahat nya", pekik putri,

"Udahh, mari kita lanjut", jawab Humairah, ia pasti tahu kalau sahabatnya itu sedang menyindir nya,

"Puas berduaan nya..., Di rumah juga bisa kali", sindir putri kepada Humairah, membuat Humairah terkekeh.

Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang