27.di rumah bunda

20 2 0
                                    

"berpisah dengan dirimu
Walaupun hanya sebentar,
Membuat ku di selimuti rindu,
Mungkin Allah sudah menaruh
Hatiku seluruhnya untuk di jaga
Oleh hambanya, yaitu kamu"

"Dinda Humairah Arshad"

Alhamdulillah update lagii..........

Okee......

Siapp...........

Bantu vote guys ✌️.......

Happy reading for you all 🙂😀.....

One moree.., jangan lupa vote..
Itu berarti bagi saya.....🙏

°°°°°°

Seperti perkataan darien, kali ini dan untuk pertama kalinya , saat darien pergi kerja ia harus terlebih dahulu mengantarkan Humairah ke rumah bunda. Karena kejadian semalam, darien tidak mau terjadi hal buruk lagi kepada Humairah.

Mobil mereka memasuki pekarangan rumah bunda dan Abah, Humairah turun dari mobil dan di ikuti oleh darien, Humairah dan darien berjalan bergandengan tangan, sedari tadi darien tidak henti mengukir senyum di wajah nya, ntah apa yg merasuki darien sepagi ini, karena dari awal mereka sholat subuh, darien selalu tersenyum melihat Humairah.

"Mass kok dari tadi senyum sihh",

"Hmmmm, gak ada", jawab darien, dengan senyum di wajahnya yg tidak memudar.

Humairah hanya menatap darien pasrah, di sisi lain, Humairah juga senang melihat darien tersenyum kepadanya, mendapatkan senyum darien adalah anugerah yang indah bagi Humairah.

"Assalamualaikum bunda", salam Humairah.

"Walaikumsalam.., ehh udah datang, masukk, bunda udah masak banyak, kita makan dulu yaa", ajak bunda Tika dengan semangat, darien juga sudah menceritakan semuanya kepada bunda Tika, jadi bunda Tika sangat setuju kalau Humairah tinggal di rumahnya, saat darien pergi bekerja.

"Darien mau cepat bundaa.., Bunda makan sama Humairah aja yaa, soalnya darien takut terlambat ",

Bunda Tika menatap darien dengan lesu.

"Yahhh..,hmmm yaudah dehh, Bunda makan sama Humairah aja", Bunda Tika merangkul Humairah sambil tertawa.

"Kalau gitu, mass pamit yaa.., darien pamit ya bunda, tolong jagain Humairah ya bunda",

"Iyaa bunda jagain, udah sana nanti telat ", bunda Tika tersenyum melihat anak nya itu, walaupun darien bukan anak kandungnya, tapi ia bersyukur karena bisa mendidik darien menjadi anak yang baik, dan sayang terhadap keluarga.

Humairah mendekat ke arah darien, ia mengambil tangan darien lalu menyalaminya.

"Cepat pulang yaa mass",

"Iyaa sayang, kamu rindu yaa??", Tanya darien.

"Iyaaa, Humairah mau bersama terus sama mass ayy", Humairah memperlihatkan tingkah bocilnya, membuat darien gemas sendiri.

"Adududuh, iyaa buk ayy, mass nanti cepat pulang kok, ingat kata dilan.., rindu itu beratt", kekeh darien.

Bunda Tika yg melihat itu, hanya tersenyum sendiri, walaupun sedikit iri, rasanya ia ingin memanggil Abah Dimas, agar mereka tahu, kalau bunda Tika juga bisa mesra-mesraan.

"Ayy itu apasih??", Humairah dan darien melihat bunda Tika serentak.

Mereka terlihat sama-sama malu, karena mereka sedari tadi menghiraukan bunda Tika yang berada di dekat mereka, seperti dunia milik berdua.

Penyembuh LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang