🎀🌷💌: "Emang salah nanyain cewek sendiri?"

54 7 0
                                    

"What the f--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What the f--"

Umpatan itu hampir keluar dari bibir Naf'an ketika nomor yang ia pencet adalah nomor Rai, bukan Eca. Gara-gara riwayat panggilan semalam ketika Rai bertanya tentang pulpen, jadinya Naf'an salah telepon orang.

Kenapa sih harus Rai? Padahal ada nomor bapak yang lebih dekat di jarinya. Kenapa harus kepeleset ke nomor Rai?

Jelas Naf'an menghindarinya. Entah karena apa, Naf'an ingin saja mengindari Rai. Mungkin hari ini ia akan duduk bersama teman kelasnya yang lain.

Naf'an mendongak untuk melihat ke sekitar, matanya menangkap Raina yang baru saja turun dari motor, tapi kali ini di bonceng seseorang. Entahlah Naf'an tidak begitu tahu, orangnya memakai helm full face. Pacar Rai kali ya..

"MAS NAF'AN!!"

Naf'an menjauhkan ponselnya dari telinga ketika suara Eca yang keras sekali itu terdengar sangat nyaring. "Halo, sori sori."

"Mikirin apasih sampe ga denger?? Kenapa nelpon? Bentar lagi aku masuk nih!"

"Mau ngabarin, bekal lo ketinggalan di motor mas. Nanti mas gojekin." Eca mengiyakan lalu menutup telepon sepihak. Adik durhaka.

Naf'an mendongak lagi ketika melihat Rai sudah tidak bersama cowok tadi. Sialnya mata mereka bertemu. Tapi Rai langsung mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak tahu. Duh, kalau tidak sengaja bertemu saja secanggung ini.. bagaimana ketika duduk satu bangku nanti.

Tapi point plus dari Rai yang mengalihkan pandangannya tadi, Naf'an tidak harus melanggar rules dengan menyapa Rai.

🌷🌷🌷

Rai tidak menyangka keadaan akan secanggung ini. Mencoba fokus ke pelajaran pun nggak bisa kalau begini caranya. Tidak ada pembicara sejak pagi, Naf'an juga tumben sekali tidak mengganggunya.

Lamunannya buyar ketika Naf'an bergerak dari tempat duduknya untuk mengambil sesuatu di tas.

Pulpen ungu gue.

"Sorry, harusnya gue balikin." Itu adalah kalimat pertama yang Naf'an ucapkan hari ini. Rai melirik jam digital di pergelangan tangannya.

12:51

"Oke."

Sejujurnya Rai bingung dengan situasi ini, mereka seolah sama-sama membangun tembok transparan, apa ya.. pokoknya fungsinya biar mereka tidak berinteraksi berlebihan. Wait, Rai nggak merasa interaksi mereka selama ini berlebihan?

Rai seperti tidak enak saat bilang dia sudah punya cowok, sedangkan Naf'an seolah menghindar. Ya membangun tembok tadi.

Dan untuk pertama kalinya, Rai merasa ingin di ganggu oleh Naf'an.

Rules Semeja!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang