🎀🌷💌: Satu Kelas

143 21 0
                                    

Pagi Raina di mulai dengan mandi, pakai skincare, make up tipis dan menyiapkan beberapa barang untuk di bawa ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi Raina di mulai dengan mandi, pakai skincare, make up tipis dan menyiapkan beberapa barang untuk di bawa ke sekolah. Setelah berpamitan dan mengecup pipi mama juga menyalami papa, Rai segera berangkat dengan motor Scoopy warna nude yang ia pakai sehari-hari.

Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah naik kelas sebelas. 06:30 Pas. Rai sampai di sekolah. Rai hampir tidak pernah terlambat. Jadi di hari pertamanya ia tidak menerima alasan terlambat apapun untuk dirinya sendiri.

Setelah berhasil menemukan ruang kelasnya, gadis itu menelisik sekitar. Kelas masih lumayan renggang, tidak terlalu banyak teman-teman kelasnya yang datang.

Sebagian ia tidak terlalu mengenal karena kelas di rolling satu angkatan tiap peminatan. Hal itu membuatnya agak kecewa karena berbeda kelas dengan teman-teman jametnya.

Setelah menemukan tempat duduk yang cocok--dekat jendela, Raina segera duduk dan merapikan barangnya. Ia bertukar pesan dengan Kai dan Mala--jamet yang Rai bilang tadi.

 Ia bertukar pesan dengan Kai dan Mala--jamet yang Rai bilang tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lah, Cil??" Gadis itu cepat-cepat mendongak, hanya untuk menemukan Naf'an Damar Langit, laki-laki yang selalu membuatnya emosi dari jaman pakai tas koper saat SD. Atau laki-laki yang membuatnya jatuh dari ayunan di taman saat TK. Atau laki-laki yang dia nyatakan sebagai hatersnya di bangku SMP. Atau--

Rai merasa ada yang aneh sebentar. Paparan sinar matahari pagi yang langsung tertuju pada laki-laki di depannya kini membuat dunia sekolah berhenti bergerak.

"OI!"

"Eh?? Ngapain lo disini??" Tapi begitu tersadar bahwa itu adalah laki-laki menyebalkan yang kerap kali mengganggunya di kelas sepuluh dulu, Rai tidak jadi mengaguminya.

"Ya ini kelas gue anjir??"

"LO? Gurunya merem kali ya pas rolling nya, atau elo yang merem gak baca, jelas-jelas gada nama lo kok!" Tegas Rai membuat laki-laki itu tidak terima. "Elo yang merem, jelas-jelas ada nama gue."

Rules Semeja!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang