"sayang? Kamu pulang naik apa?" tanya Suho terkejut saat melihat Irene sudah memasak di dapur ketika dia baru pulang dari olahraga pagi.
"Naik taxi, kan dekat dari rumah sakit ke apartemen."
"Kenapa gak telfon?" Tanya Suho sambil memeluk Irene dari belakang.
"Aku tahu kamu pasti olahraga, jadi aku gak mau ganggu waktu olahraga kamu" jawab Irene dengan senyum di wajahnya sambil melirik lelaki yang sedang meletakkan dagunya di pundak Irene.
"Apa ini? Kenapa memasak hanya menggunakan kemeja oversize? Apa kau sedang menggodaku?" Tanya Suho bersamaan dengan bibirnya yang mulai bergerilya di sekitar leher Irene yang tentu saja mendapat penolakan dari Irene.
"Mandi dulu mas, kamu bau" protes Irene yang tentu saja tidak diindahkan oleh Suho.
"Mau mandi bersama?" bisik Suho saat dia menjeda kecupan-kecupannya di leher Irene. Mendengar ajakan Suho, Irene akhirnya mematikan kompornya dan beralih menatap suaminya. Tangannya mendarat dengan indah di pundak Suho sambil jari jemarinya bermain dengan rambut hitam milik Suho yang sedikit basah karena keringat.
"Hanya mandi bersama." Ucap Irene yang membuat Suho menatapnya dengan tatapan tidak suka.
"Why?" tanya Irene sinis saat Suho menunjukkan ekspresi tidak setuju dengan ucapannya barusan.
"Apa kau benar-benar tidak merindukanku?" rengek Suho dengan ekspresi yang dia buat seolah-olah sedang merajuk.
"Bayi besarku sedang merajuk ternyata" goda Irene sambil mengacak-acak rambut suaminya,
"Kalau begitu ayo kita bermain sebentar di kamar mandi" ucap Irene yang tentu saja langsung disambut senyum bahagia oleh Suho.
"Hya! Turunkan aku!" teriak Irene saat Suho tiba-tiba menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
---------------------------------------&&--------------------------------
"Arghhh.. ini enak sekali" puji Suho begitu dia menyelesaikan sarapan paginya.
"Sarapan setelah berolahraga ternyata senikmat ini" lanjut Suho yang membuat Irene terkekeh pelan mendengar suaminya.
"Apa kau menikmatinya?"
"Aku menikmati sarapannya, tetapi aku lebih menikmati memakan yang membuatkanku sarapan pagi ini" ucap Suho sambil menaik-turunkan alisnya coba kembali untuk merayu istrinya.
"Hentikan! Kita harus menjemput Karina dan Kun hari ini" cegah Irene sambil merapikan meja makan mereka, sedangkan Suho hanya bisa mendengus pelan mendengar penolakan istrinya.
"Tidak bisakah kita menjemput mereka besok? Aku masih merindukanmu." rengek Suho yang langsung di tolak oleh Irene.
"Haruskah kau merindukanku disaat kita baru selesai melakukannya beberapa saat yang lalu?" protes Irene yang membuat Suho lagi-lagi harus memutar otak untuk membujuk istrinya.
"Tapi sayang..."
"Tidak! Aku bilang tidak ya tidak mas." ucap Irene memotong kalimat Suho yang bahkan belum sempat dia selesaikan.
"kalau begitu mari lakukan sekali lagi, ya? Aku mohon" ucapnya dengan nada dan ekspresi memelas yang tentu saja Irene tahu kalau itu dibuat-buat.
Melihat suaminya yang terlihat sangat menggemaskan saat memohon benar-benar membuat Irene tidak tahan, tetapi dia harus menjaga wibawanya dengan menahan senyumannya,
"Baiklah, tapi hanya sekali. Dan lagi, tunggu sampai aku selesai merapikan ini semua" jawab Irene sambil kembali berfokus membersihkan dapur yang tentu saja membuat Suho segera berinisiatif untuk membantu istrinya agar pekerjaan istrinya cepat selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal 2
FanfictionRumah tangga yang mereka bangun dengan bahagia tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah skandal besar yang membuat rumah tangga mereka ada di ujung tanduk perceraian. Bisakah mereka menyelamatkan rumah tangga mereka?