BAB 22

1.2K 103 17
                                    

"Saya tidak masalah kalau kalian membawa saudara kalian untuk bekerja di tempat ini, tetapi tolong profesionalitasnya dong. Aturan yang saya buat bukan untuk dilanggar."

Irene memimpin rapat pagi itu dengan sedikit menggebu setelah kejadian Mba Lina yang hampir pingsan beberapa hari yang lalu.

"Bu Ratna, bukankah aturan saya sudah jelas tentang pegawai magang?"

Irene menatap tajam ke arah wanita berprawakan sedikit berisi dan berkacamata yang memiliki status kepegawaian Kepala Bagian Cleaning Service.

"Saya minta maaf direktur"

Irene menghela nafasnya lalu mengedarkan pandangannya kepada semua kepala bagian yang hadir di ruang rapat tersebut.

"dr Tania, bisa minta tolong di urusi untuk mutase Bu Ratna ke cabang Grandmark Hospital?"

Tania yang sekarang menjabat sebagai Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Grandmark Hospital hanya mengangguk tanda dia menyanggupi permintaan Irene.

"Sekali lagi saya tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi, jadi saya harap tolong tetap bersikap professional dan sesuai aturan. Terimakasih dan selamat pagi"

Irene menutup rapatnya pagi itu. Sebelum dia keluar dari ruang rapat, dia memberikan kode agar ikut keruanngannya kepada Tania, Krystal dan Alexandra dengan tatapan matanya.

"Jadi, ada apakah gerangan ibu Direktur memanggil kami di tengah kesibukan kami yang tidak ada habisnya menjelang cuti bersama?"

Irene menatap Krystal yang baru saja masuk ke ruangannya tetapi sudah mengeluh karena panggilannya.

"Rencana berlibur, kita akan kemana?"

"Fiuh..." Krystal menyeka dahinya seolah-olah dia sedang berkeringat.

"Rene, kalau hanya ingin membahas ini kenapa tidak di group chat saja?" Protes Tania yang disetujui oleh Alexa.

"Ke pantai. Aku menyewa sebuah vila milik J-Group untuk kita ber 8." Alexa yang bertugas sebagai koordinator liburan mereka kali ini akhirnya bersuara.

Irene menatap tajam ke arah Krystal saat Alexa menyebut kata menyewa,

"Baiklah, tidak usah menyewa. Lagipula sebenarnya Jessica juga tidak mengizinkan kalian untuk membayarnya" Ucap Krystal dengan senyum ramah yang justru mendapat pukulan di lengannya dari Irene.

"Berapa kamar Al?" Irene kembali menatap ke Alexa, memastikan jumlah kamar karena dia tidak mungkin sekamar dengan Suho.

"Tenang saja, ada 6 kamar disana."

Irene menghela nafas lega saat Alexandra tahu apa yang dimau olehnya.

"Kalian benar-benar tidak akan sekamar?" Krystal yang penasaran mendekatkan tubuhnya ke arah Irene, sedangkan Irene hanya menjawabnya dengan lirikan tajam.

"Sekarang bekerjalah, dan bersihkan otakmu sebelum bekerja" Perintah Irene dengan tatapan heran kepada Krystal yang selalu tertarik kalau sudah urusan ranjang dan sex.

Hari yang di tunggu tiba, mereka berdelapan baru saja tiba di vila mewah milik J-Group saat matahari sudah bersiap untuk kembali ke peraduannya.

"Selamat datang di kehidupan bebas kita yang hanya berlangsung selama 2 hari 1 malam" Ucap Krystal sambil membentangkan tangannya menikmati hembusan angin sore dari pantai yang membuatnya seperti kembali hidup.

Malam itu, mereka berdelapan bercerita banyak hal ditemani oleh aroma daging panggang yang membuat suasana nostalgia mereka terulang kembali. Ditemani dengan red wine dan white wine, malam itu mereka bercengkrama akrab membahas semua hal hingga saat jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tersisa hanya Irene yang memang terkenal kuat minum ditemani oleh lelaki yang sangat dia cintai, Suho.

The Scandal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang