"mommy, hari ini kita jadi jalan-jalan?"
"jadi dong sayang" ucap Irene sambil merapikan beberapa barang bawaan Kun dan juga Karina yang sebenarnya sudah dia siapkan dari semalam.
"Mommy, ada telfon" teriak Kun saat mendengar ponsel Mommynya terus berdering, yang ternyata dari Suho.
"Ya mas?"
["Rene maaf, tapi sepertinya aku tidak bisa berangkat bersama, Prince masuk ke rumah sakit sedangkan Adnan sedang ada pekerjaan di luar negeri]
Irene menghela nafas mendengar ucapan Suho,
"Salam untuk Elaine dan Prince"
Irene seketika mematikan sambungan telfonnya tanpa menunggu jawaban Suho, dia berusaha meredam emosinya sebelum kembali ke anak-anaknya.
"Sayang, papi ada pekerjaan mendadak, jadi sepertinya kita harus berangkat hanya bertiga. Apa tidak apa-apa?"
Karina yang semula bersemangat seketika murung karena papinya tidak bisa pergi bersama mereka.
"Hei sayang, kan masih ada mommy. Papi sudah berusaha tetapi ada pekerjaan mendadak." Irene coba memberi pengertian kepada putrinya walaupun sepertinya tidak mampu mengubah suasana hati Karina yang terlanjur buruk.
"Dek, masih ada abang dan mommy. Adek bisa main sama abang nanti disana."
Irene yang semula sedang membujuk Karina seketika terpesona dengan putranya yang sudah sangat dewasa di usianya yang baru akan menginjak usia 7 pada tahun ini.
"Jadi, kita berangkat bertiga ya?" Irene coba kembali membujuk anak bungsunya yang akhirnya diiyakan oleh Karina.
Irene memacu mobilnya dengan Kun dan Karina yang duduk di carseat masing-masing di kursi penumpang. Baru setengah perjalanan, dua anak-anaknya ternyata sudah terlelap. Irene membuka sedikit jendela mobil saat sedang melintasi jalanan tepi pantai. Setelah 2 jam mengemudi, mereka akhirnya sampai di vila pribadi milik Irene yang dimana Karina dan Kun belum pernah sama sekali ke vila ini.
"Sayang, ayo bangun. Kita sudah sampai" bisik Irene sambil coba membangunkan Karina dan juga Kun.
Setelah Karina dan Kun bangun, Irene segera membawa mereka berdua masuk, sedangkan barang-barang mereka dibawakan oleh Pak Giman, orang yang dipercaya menjaga dan membersihkan vila.
"Terimakasih pak Giman."
"Sama-sama nyonya. Nanti kalau butuh apa-apa telfon saja, saya langsung kemari"
"Vila sebelah ada orangnya pak Giman?"
"Iya, kebetulan baru datang hari ini juga. Itu pemilik baru nyonya."
Irene hanya mengangguk mendengar penjelasan pak Giman.
"Mommy, ayo main ke pantai"
"Kemarilah, mommy pakaikam sunscreen untuk kalian berdua"
Selesai dengan urusan sunscreen, Kun dan Karina segera berlari ke arah pantai membawa mainan mereka.
"Jangan jauh-jauh" teriak Irene yang mengikuti mereka dari belakang.
"Direktur.."
Suara berat lelaki yang memanggilnya memaksanya untuk menghentikan langkah kakinya.
"dr Arka? Sedang berlibur?" Tanya Irene dengan ekspresi sedikit heran yang diiyakan oleh Arka.
"Kebetulan saya sedang cuti jadi menenangkan diri sebentar disini. Kalau direktur?"
Irene mengalihkan pandangannya ke arah Kun dan Karina seolah-olah ingin memberi tahu kalau dia datang bersama dua buah cintanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/344545141-288-k124448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal 2
ФанфикRumah tangga yang mereka bangun dengan bahagia tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah skandal besar yang membuat rumah tangga mereka ada di ujung tanduk perceraian. Bisakah mereka menyelamatkan rumah tangga mereka?