Bab 6

1K 82 11
                                    

W-University

"Cukup untuk kelas hari ini, selamat siang dan sampai bertemu di Grandmark Hospital"

Irene menutup kelasnya hari ini lalu segera keluar dari ruang kelas untuk menuju ke ruangan Raina, kakaknya sekaligus Rektor W-University. Saat melihat Raina di depan ruangannya, Irene sudah bersiap untuk memanggilnya tetapi dia urungkan karena Raina terlihat sedang asyik bercengkerama dengan seorang lelaki yang tidak lain adalah lelaki yang menolongnya tadi pagi.

"Rene, kemari" panggil Raina saat melihat Irene sedang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Kenalkan, ini dr.Arka, dia spesialis bedah anak sekaligus dokter konsulen di Grandmark Hospital yang ada di Hope Island."

"Arka Bimantara" lelaki tersebut mengucapkan namanya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Irene.

"Arka Bimantara" lelaki tersebut mengucapkan namanya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka Bimantara

"dia Irene, adikku sekaligus Direktur Utama Grandmark Hospital" Raina memperkenalkan Irene saat Irene sudah menjabat tangan lelaki tersebut.

"Ketua maaf, ada telefon dari kantor" Shita, sekertaris pribadi sekaligus ajudan Raina tiba-tiba menyerahkan sebuah telfon yang mau tidak mau membuat Raina meninggalkan Irene berdua dengan Arka.

"Ow iya direktur, ini kunci mobil direktur" Arka menyerahkan kunci mobil milik Irene selepas Raina menjauh dari mereka berdua.

"Terimakasih karena sudah menolong saya." Irene berterimakasih sambil menyerahkan kembali kunci mobil milik Arka yang tadi dia pakai.

"Sama-sama" Arka hanya mengangguk sambil menerima kunci mobilnya karena tidak tahu harus menjawab apa selain kalimat sama-sama.

"Ow iya, sebagai ucapan terimakasih bagaimana kalau saya traktir kopi?"

"Sebenarnya saya sangat ingin minum kopi tetapi 10 menit lagi saya ada kelas. Maaf direktur, sebagai ganti kopi apa saya boleh meminta permintaan yang lain?"

"Tentu saja. dr Arka ingin saya traktir apa?"

"Bukan makanan. Sebagai ganti dari bantuan saya tadi, apa direktur bisa membantu saya memasukkan nomer ponsel direktur ke ponsel saya?"

Arka menyerahkan ponselnya ke hadapan Irene yang sebenarnya membuat Irene sedikit terkejut beberapa saat sebelum akhirnya dia tersenyum manis sambil dengan santainya memasukkan nomer ponselnya ke ponsel milik Arka.

"Itu nomer saya, saya harap direktur mau menyimpannya" ucap Arka saat dia menghubungi nomer ponsel Irene.

"Dengan senang hati"  jawab Irene sambil menyimpan nomer ponsel milik Arka.

"Kalau begitu saya permisi dulu Direktur." Irene mempersilahkan Arka untuk lewat tetapi baru beberapa langkah Arka justru berhenti dan kembali melihat ke arah Irene yang tentu saja membuat Irene bingung.

The Scandal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang