Bonus Chapter 2

2.2K 100 9
                                    

"sayang, aku pulang..." Teriak Suho begitu dia memasuki rumah sambil membawa 3 paperbag coklat yang cukup besar.

"Mas bawa apa?" tanya Irene penasaran sambil turun perlahan dari tangga karena kehamilannya yang sudah memasuki usia 7 bulan membuatnya sedikit kesulitan untuk berjalan.

"Sepatu basket untuk Abang Kun, baju buat kakak Karin sama beberapa perlengkapan adek bayi"

"Mas, bukankah bulan lalu Kun baru saja dibelikan sepatu? Karin juga bajunya masih banyak yang belum sempat dipakai mas, kenapa harus beli lagi?"

"Tidak apa-apa sayang, bukankah uang kita memang untuk mereka?" Elak Suho santai sambil mengeluarkan barang-barang dari paperbag besar yang dia bawa.

"Ini bukan masalah uang kita untuk siapa mas, tapi mereka harus di ajari kalau cari uang itu sulit, kamu gak bisa dong manjain mereka sesuka kamu tanpa komunikasi dulu ke aku"

Suho menghentikan aktivitasnya mengeluarkan barang-barang, dia hanya menghela nafas pelan lalu menatap Irene yang berdiri tidak jauh darinya,

"Rene, bisa gak sehari saja kamu lihat sisi benar dari apa yang aku lakuin? Kamu gak capek setiap hari marah-marah terus sama aku?"

"Ow, jadi kamu capek? Ya udah. Terserah" Jawab Irene dingin lalu segera mengambil kunci mobil yang tentu saja segera di tahan oleh Suho.

"Kamu mau kemana?" tanya Suho panik sambil menahan tangan Irene.

"Ke rumah utama."

"Mau ngapain Rene? Ini sudah jam 9 malam."

"Lagipula kamu capek kan lihat aku? Jadi ya ngapain aku dirumah?"

Suho menghela nafasnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Disini bukan cuma kamu mas yang capek, aku juga! Kamu pikir aku gak capek mas sama moodku sendiri? Moodku berantakan, ditengah moodku yang berantakan aku masih harus berusaha mati-matian profesional kerja, di rumah malah kamunya gak suportif buat ngasuh anak-anak dengan cara yang sama, capek aku mas juga'an"

Protes Irene sembari mulai mengeluarkan air matanya yang membuat Suho kembali merasa bersalah dan segera membawa wanita itu ke pelukannya.

"Sorry ya, mas yang salah karena gak bisa ngertiin maksud baik kamu. Mas minta maaf ya.."

Suho memeluk istrinya yang sedang menangis dengan erat. Ya, di kehamilan yang kedua ini Irene menjadi sangat-sangat sensitif. Moodnya sering berantakan kecuali untuk masalah pekerjaan. Kesalahan kecil yang dilakukan Suho bisa membuatnya sangat emosional, seperti sekarang contohnya, dia bisa menangis hanya karena ucapan Suho yang menurutnya menyakitkan.

"Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya" lanjut Suho sambil mengusap lembut kepala Irene yang masih bersandar di dadanya.

Suho mengusap pipi Irene yang sudah basah karena air mata saat dia melepaskan pelukannya.

"Jangan menangis lagi ya, nanti cantiknya hilang" goda Suho coba menenangkan Irene walaupun itu tidak berefek banyak kepada Irene.

"Sekarang cuci mukamu lalu tidur" Ucap Suho kemudian yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Irene.

"Kamu mau ngapain? Mau kerja? Ini sudah jam 10 lho Rene" lanjut Suho coba menegur istrinya yang sepertinya akan kembali mengerjakan pekerjaannya.

"Apa mas tidak rindu dengan bayi kita?" Tanyanya dengan ekspresi memelas diiringi dengan mata yang masih berkaca-kaca.

"Kenapa? Kau ingin mas menjenguknya?" Tanya Suho dengan nada yakin saat dia tahu kemana arah pembicaraan mereka malam itu.

Ya, Irene semenjak hamil memang moodnya bisa berubah dengan sangat cepat. Sekarang saja contohnya, setelah dia menangis sekarang tiba-tiba dia ingin untuk "tidur" bersama dengan suaminya.

The Scandal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang