Rumah tangga yang mereka bangun dengan bahagia tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah skandal besar yang membuat rumah tangga mereka ada di ujung tanduk perceraian. Bisakah mereka menyelamatkan rumah tangga mereka?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Morning Rene..."
Irene sedikit terkejut saat mendapati Suho sudah di vilanya sepagi ini.
"Morning mas, kok sudah disini?"
"Kenapa? Apa aku tidak boleh menemui anak-anak?'
"Bukan itu maksudku" Irene sedikit mendengus kesal mendengar ucapan Suho barusan.
"Selamat pagi..." Arka menjeda ucapannya saat melihat Irene sedang mengobrol dengan Suho,
"Selamat pagi direktur." lanjutnya menyapa Irene yang tentu saja dibalas dengan ramah oleh Irene.
"Ow iya dokter Arka, kenalkan ini papinya anak-anak. Mas, kenalkan ini dokter Arka, dia salah satu dokter spesialis bedah anak di Grandmark Hospital yang ada di kawasan Hope Island."
Kedua lelaki tersebut terlihat berjabat tangan dengan ekspresi muka yang terlihat sangat tegang.
"Apa kalian belum sarapan? Kenapa ekspresi kalian tegang sekali?"
Sindir Irene dengan sarkas saat mereka berdua tidak kunjung melepas tangan mereka yang sedang berjabat tangan.
"Mau aku temani olahraga?"
"Maaf pak Suho, tetapi direktur tadi awalnya akan berolahraga bersama saya" sela Arka yang tidak mau acara olahraga paginya di ganggu.
"Memang anda siapanya?"
"Pak Suho sendiri siapanya direktur?"
Irene hanya menatap malas kedua lelaki yang sedang berdebat di depannya,
"Saya akan olahraga sendiri. Jadi silahkan kalian berdua olahraga sendiri juga."
"Tapi Rene..." Suho masih mencoba untuk bernegosiasi tetapi Irene sudah melenggang pergi meninggalkan mereka.
Selesai olahraga, Irene kembali ke vilanya dan ternyata Kun dan juga Karina sedang bermain dengan Suho.
"Morning mommy" sapa Karina dengan ekspresi dan nada bicaranya yang membuat Irene gemas.
"Morning juga sayang" jawab Irene sambil mengecup pipi Karina lalu beralih ke pipi Kun.
"Papi tidak dapat kiss?" tanya Karina yang membuat Irene dan Suho sedikit kelabakan.
"Papi tadi pagi sudah dapat kiss dari mommy sayang, benarkan mom?" Suho memberi kode dengan matanya agar Irene segera mengiyakan ucapannya.
"Kamu mau sarapan apa Rene? Biar aku yang masak."
"Udah nggak usah mas, biar aku aja yang masak. Kamu pasti capek semalam begadang di rumah sakit terus sepagi ini nyetir sendiri sampai sini. Mending kamu tidur dulu sebentar, kasihan badan kamu"
"Nanti aja Rene, aku masih mau main sama anak-anak." Bantah Suho yang membuat Irene menatap Suho dengan tatapan tidak suka.
"Iya iya, aku berangkat tidur sekarang." ucap Suho mengalah setelah melihat tatapan dan ekspresi kesal dari Irene.
