Suara monitor terus berbunyi menemani Suho yang masih tertidur lelap dengan oksigen dan beberapa alat yang terpasang di tubuhnya. Irene mengamati lelaki itu dari dinding kaca ruang ICU, bukan berarti dia tidak bisa masuk kesana, hanya saja kakinya selalu enggan untuk melangkah pergi saat dia sudah disana.
Ini adalah hari ke 2 setelah operasi kedua Suho, dan lelaki yang dicintainya itu belum juga bangun.
"Rene, tidak mau masuk?"
Irene mengarahkan tatapannya pada sosok yang menyapanya.
Wanita cantik itu menggeleng sambil tersenyum,
"10 menit lagi aku harus ke kamar operasi Al, aku takut tidak mau pergi kalau sudah masuk ke dalam" jawabnya lembut.
Alexa tersenyum sambil memegang pundak temannya,
"Pergilah Rene, kamar operasi sepertinya sudah mencarimu" ucapnya sambil melirik ponsel Irene yang terus menyala tanda ada panggilan masuk.
Selesai operasi, Irene yang masih menggunakan seragam scrubnya mendapat kabar kalau Suho sudah sadar, lelaki yang dicintainya itu bahkan sudah dipindahkan ke rawat inap biasa.
"Kalian, kenapa diluar?" Irene nampak bingung saat melihat Suho dan Tania berdiri di depan kamar rawat inap Suho.
"Jangan terkejut ya Rene," Irene tampak bingung saat Tania mendekatinya sambil menggenggam tangannya erat.
"Suho kembali seperti saat pertama dia selesai operasi. Dia tidak ingat apapun tentang kalian bertiga" lanjut Tania sambil tetap memegang tangan Irene dengan erat.
Lagi, Irene merasa seperti dihajar habis-habisan oleh keadaan. Irene hanya diam mematung di tempatnya, tatapan matanya kosong sedangkan otaknya seperti terasa tidak mampu untuk berfikir karena hal yang terjadi ini terlalu tiba-tiba.
"Boleh aku menemuinya?" Ucap Irene lirih dengan tatapan mata sendu yang mau tidak mau diiyakan oleh Tania.
Ibu dua anak tersebut dengan pelan membuka pintu kamar rawat inap Suho, langkahnya terasa berat saat dia mendekati Suho yang masih berbaring lemah di ranjang rumah sakit.
"Hai mas..." Irene menyapa dengan senyuman yang dia paksakan di wajahnya, tetapi Suho hanya tersenyum kaku dengan ekspresi bingung saat Irene mendekatinya.
"Maaf, dokter siapa?"
Irene yang sudah tahu kalau Suho kembali kehilangan memorinya tetap saja merasa hancur saat Suho bertanya siapa dirinya.
"Irene. Mantan istrimu..." Jawabnya pelan sambil berusaha tersenyum walaupun matanya sedang berusaha menahan air yang siap membasahi wajahnya,
"Dan akan kembali menjadi istrimu" lanjut Irene sambil menunjukkan cincin di jari manisnya yang sengaja dia pakai setelah dia keluar dari ruang operasi.
Lelaki itu hanya menghela nafasnya saat Irene menatapnya dengan tatapan sendu,
"Maafkan saya, tetapi saya tidak bisa mengingat apapun"
Irene hanya terdiam, di ruangan yang cukup luas tersebut dia hanya bisa berdiri beberapa langkah dari Suho, dia tidak bisa mendekatinya karena takut Suho tidak akan nyaman.
"Maaf, bisa minta tolong panggilkan Sehun untukku?" Pintanya yang langsung dituruti oleh Irene.
"Bisa tolong panggilkan Elaine untukku, sepertinya satu-satunya orang yang bisa ku ajak berbicara sekarang hanya dia" Pinta Suho saat Sehun mendekat ke sisi ranjangnya.
Mendengar permintaan kakaknya, Sehun hanya bisa menatap Irene dengan tatapan tidak tega,
"Tidak papa, panggilkan saja" Jawab Irene sambil tersenyum seolah-olah tahu keraguan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal 2
FanfictionRumah tangga yang mereka bangun dengan bahagia tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah skandal besar yang membuat rumah tangga mereka ada di ujung tanduk perceraian. Bisakah mereka menyelamatkan rumah tangga mereka?