Bab 17

1.2K 102 6
                                    

Hari berganti, Irene tetap dengan sabar setiap hari mengunjungi Suho sebelum dia mulai bekerja. Karina dan Kun kembali harus tinggal di rumah utama setiap hari karena di rumah tidak ada yang mengurus mereka.

Hari ini hari ke 5 pasca operasi yang berarti hari ke 3 pasca Suho sadar. Malam ini Irene sedang jaga malam, jadi dia meminta Sehun untuk pulang karena dia akan menjaga Suho sambil jaga malam.

"Kakak ipar yakin tidak apa-apa?" Sehun yang sedang berdiri di depan kamar Suho terlihat ragu saat Irene menyuruhnya untuk pulang.

"Pulanglah, Sau pasti merindukan papinya" Jawab Irene dengan senyuman yang terlukis di wajahnya.

"Kalau begitu aku titip kakakku."

Irene tertawa kecil mendengar ucapan Suho,

"Dia tanggung jawabku malam ini. Jadi pulanglah" Irene menepuk pundak Sehun dan menyuruhnya untuk segera pulang karena jarum jam sudah menunjuk di angka 10 malam.

Sepertinya Sehun, Irene sempat naik ke ruangannya sebentar untuk mengambil labtopnya lalu kembali ke kamar Suho.

"Mas? Belum tidur?" Irene terkejut melihat Suho yang masih menatap layar televisi. Lelaki itu mengarahkan pandangannya ke arah Irene yang baru saja masuk ke kamarnya sambil menghela nafas,

"Aku belum mengantuk."

Irene tersenyum manis lalu berjalan ke arah sofa yang tidak jauh dari ranjang milik Suho.

"Dimana Sehun?" Tanya Suho bingung karena Irene sudah duduk manis di sofa dan membuka labtopnya.

"Aku menyuruhnya pulang. Kasihan Sau sudah beberapa hari tidak bertemu papinya" Jawab Irene sambil melirik Suho sekilas lalu kembali fokus ke layar labtopnya.

"Lalu kenapa anda disini?"

Irene mengerutkan dahinya lalu mengarahkan pandangannya kepada Suho,

"Apa aku tidak boleh menunggui mantan suamiku?"

"Bukan begitu, tetapi kita kan mantan pasangan. Apa tidak apa-apa kita hanya berdua di ruangan?" Suho terlihat menatap ragu ke arah Irene, sedangkan Irene hanya tersenyum lalu mendekat ke arah Suho. Irene mendekatkan wajahnya hingga hanya berjarak beberapa centimeter dari wajah Suho,

"Kenapa? Mas takut kalau tidak bisa mengendalikan diri?" tanya Irene dengan senyum sinis di wajahnya yang tantu saja membuat Suho segera menjauhkan wajahnya dari Irene.

"Tidak usah tegang begitu mas, aku tidak akan macam-macam," Ucap Irene santai sambil berjalan kembali ke sofa.

"Lagipula biasanya juga mas yang terus menerus memintanya" lanjut Irene lirih sambil kembali berfokus ke arah labtopnya, sedangkan Suho hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa kita berencana menikah lagi?" Suho menatap Irene yang duduk di sofa dengan ekspresi penasaran.

Irene yang mendapat pertanyaan hanya menghela nafas lalu kembali menatap Suho yang sedang berbaring miring ke arahnya,

"Belum. Tetapi mas sudah melamarku lagi"

"Tetapi aku tidak mungkin menikahimu sekarang"

Irene terdiam mendengar ucapan Suho, walaupun dia mengucapkannya dengan nada lembut, tetapi entah kenapa rasanya seperti ada pisau yang menusuk hatinya.

"Kenapa?" Tanya Irene ragu, sedangkan Suho terlihat kembali merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang.

"Aku tidak bisa menikahi orang yang tidak aku cintai"

Deg... jantung Irene terasa berhenti beberapa saat. Irene yang mulai bisa menerima Suho yang kehilangan ingatannya, sekarang justru dihadapkan pada sosok Suho yang kehilangan perasaan untuknya.

The Scandal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang