"Ya Vin, ada apa?" Jawab Suho dengan suara parau karena memang sekarang sudah jam 11 malam.
[Presdir anda harus ke kantor polisi, direktur ada di kantor polisi]
"Ha? Bagaimana bisa?"
[Anda kemari saja dulu, saya jelaskan kronologinya saat anda sudah sampai.]
"Baiklah aku kesana. Rahasiakan dari Irene kalau aku memiliki ponsel!"
Suho segera mengambil jaket, topi, masker dan syal jaga-jaga kalau seumpama di kantor polisi ada wartawan jadi dia bisa melindungi Irene. Suho segera memacu mobil sportnya karena dia tidak mungkin membangunkan pak Tarjo sepagi ini. Dia tidak perduli dengan respon Irene nanti karena Irene masih melarangnya untuk membawa mobil sendiri.
"Ada apa?" Tanya Suho saat dia menemui Kevin di depan kantor polisi.
"Direktur terlibat perkelahian di club malam. Beliau melarangku menelfon keluarganya, jadi saya menelfon anda dan juga lawyer W-Group."
Suho mendengus kesal mendengar ulah Irene malam ini, seumur-umur dia menikahi wanita itu, tidak pernah dia mendapat kasus Irene berkelahi di club malam. Suho masuk ke dalam kantor polisi ditemani oleh Kevin sambil mendengar penjelasan bahwa Irene berkelahi dengan 3 lelaki karena dia di goda saat sedang di club malam. Saat Suho sudah di dalam, disana sudah ada 3 lelaki yang sedang diintrogasi, dia juga melihat pak Anton, lawyer W-Group yang sedang ada di meja interogasi, sedangkan Irene dia sedang duduk di kursi tunggu.
"Mas..." Panggil Irene sambil menunduk dengan ekspresi bersalah saat Suho berdiri di depannya dengan ekspresi marah.
"Tuan muda, anda disini." Sapa pak Anton saat dia mendekat ke arah Suho, Kevin dan Irene.
"Bagaimana pak?"
"Direktur hanya melakukan pembelaan, jadi beliau bisa pulang. Saya akan mengurus sisanya."
"Pastikan 3 bajingan yang menggoda istriku itu mendapat ganjarannya."
"Akan saya pastikan tuan muda."
"Vin, kamu disini temani pak Anton sampai urusannya selesai."
"Baik Presdir."
Suho kembali mengarahkan pandangannya ke arah Irene yang masih duduk dengan posisi pelipisnya terluka dan juga ujung bibirnya berdarah.
"Kita pulang sekarang." Suho menarik tangan Irene dan membawanya keluar dari kantor polisi menuju ke mobilnya.
"Mas, kamu kenapa bawa mobil sendiri?" Protes Irene saat mengetahui Suho melanggar larangannya. Sedangkan Suho, dia benar-benar tidak mendengarkan apapun yang dikatakan Irene, dia terus menggandeng bahkan terlihat setengah menarik Irene walaupun tentu saja itu tidak menyakiti Irene sama sekali.
"Sekarang jangan protes, masuk ke mobil" Perintah Suho tegas saat dia sudah membukakan pintu penumpang untuk Irene.
"Ya tapi kamu belum boleh..."
"Aku bilang masuk!"
Kali ini Irene tidak lagi menolak, entah sihir apa yang membiusnya tetapi melihat tatapan marah bercampur khawatir dari Suho membuatnya luluh dan mengikuti perintah Suho.
"Kamu bilang hari ini acara makan malam kan? Kenapa justru ke club malam?" Omel Suho dalam perjalanan mereka menuju ke rumah.
"Tadi aku makan malam mas. Lalu dr.Arka mengajakku untuk ke club, dia bilang itu milik temannya jadi aku merasa akan baik-baik saja." Jawab Irene lirih karena dia tahu kalau dia salah.
"Lalu dimana Arka?"
"Tadi dia izin ke kamar mandi, tetapi ternyata dia menelfonku beberapa kali dan mengirim pesan kalau dia memiliki panggilan darurat dari rumah sakit. Aku baru tahu saat sudah ada di kantor polisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal 2
Fiksi PenggemarRumah tangga yang mereka bangun dengan bahagia tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah skandal besar yang membuat rumah tangga mereka ada di ujung tanduk perceraian. Bisakah mereka menyelamatkan rumah tangga mereka?