BAB 23

1.3K 95 7
                                    

Irene mengusap matanya perlahan saat sinar matahari menelisik masuk ke kamarnya dan menyinari wajah cantiknya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk memperjelas pandangannya. Ujung bibirnya tersungging saat melihat sesosok lelaki tampan dengan tubuh atletis yang hanya memakai celana pendek berwarna dark gray sedang memunggunginya di balkon kamar.

"Mas.." Irene memanggil manja Suho, tangannya menarik selimutnya untuk menutupi seluruh bagian tubuhnya.

"Kemarilah, orang-orang sedang berenang di di bawah"

Mendengar ucapan Suho, Irene seketika tersadar dimana dan dengan siapa mereka di vila ini.

"Mas, kalau mereka tahu kita sekamar bagaimana?" Irene tampak panik, dia segera bangun dan membungkus dirinya dengan selimut tebal untuk mencari pakaiannya.

"Mas, bajuku basah semua"

"Ya kan semalam kita memang hujan-hujanan Rene" Jelas Suho coba mengingatkan siapa tahu saja Irene lupa kejadian semalam.

"Aku tahu! Masalahnya sekarang bagaimana caraku kembali ke kamar?"

Suho tertawa geli melihat Irene yang sedang panik, lelaki itu mendekat lalu mendekap tubuh Irene yang dibalut dengan selimut tebal dari arah belakang.

"Kenapa panik sekali? Mereka tidak akan masalah kalaupun kita tidur satu kamar Rene"

"Ya tapi mas..." Suho memotong ucapan Irene dengan sebuah ciuman yang membuat Irene seketika terdiam.

"Mas! Aku sedang tidak bercanda.."

"Memangnya kau melihat kalau aku sedang bercanda? Lagipula mereka sudah tahu kalau kau dikamarku semalam Rene, tadi pagi mereka sudah mencarimu di kamarmu."

Jelas Suho coba menenangkan Irene yang nampak panik setelah menghabiskan malam panas bersama Suho.

Suho menarik lembut tubuh Irene, lelaki itu mendaratkan ciuman di leher dan telinga Irene yang membuat wanita di hadapannya hanya bisa menutup mata dengan nafas yang mulai memburu.

"Mau mandi bersama?" Bisik Suho di sela-sela bibirnya menyentuh titik-titik sensitif di leher dan telinga Irene.

"Quickie saja ya?" Tawar Irene yang disetujui oleh Suho. Lelaki itu segera melepas selimut tebal yang menyelimuti tubuh Irene dan membawa wanita itu ke dalam gendongannya untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah pertempuran singkat mereka di kamar mandi, Irene dan Suho turun ke lantai 1 untuk bergabung dengan pasangan yang lainnya. Tatapan-tatapan penuh arti diiringi dengan senyuman tipis tersirat dari ekspresi Krystal, Alexa dan juga Tania.

"Rene..." Panggil Krystal manja sambil menatap Irene dengan menggoda yang membuat Irene menatapnya tajam. Dia tahu kalau akan dijadikan bahan bulan-bulanan teman-temannya, tetapi sesuatu yang sudah terjadi tidak akan bisa dirubah, termasuk pertarungan panas mereka semalam.

"Berhenti menatapku dengan tatapan itu!" Irene menunjuk Krystal sekilas lalu meninggalkan teman-temannya menuju ke arah pantai dimana matahari mulai meninggi.

"Bagaimana rasanya setelah satu tahun?" Alexa menyentuh lengan Irene pelan dengan menggunakan sikunya, sedangkan Irene hanya tersenyum tipis sambil tetap memandang ke arah lautan lepas di depan mata mereka.

"Cukup menyenangkan"

"Apakah cukup panas?" Timpal Krystal yang baru saja menyusul mereka berdua di tepi pantai.

"Cukup panas dan sangat basah" Jawabnya sambil melirik Krystal sekilas yang berhasil membuat Krystal dan Tania bersorak saat mendengar jawaban Irene.

"Aku harap setelah ini jangan ada perpisahan lagi ya Rene."

The Scandal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang