DEAR KA NAR UPDATE LAGI
VOTE MIN 1K UNTUK NEXT
KOMEN PERPARAGRAF
KOMEN 1K UNTUK NEXT
"Dari beberapa hal menyakitkan, tidak dianggap adalah titik tertinggi luka terperih."
Erenora.
🦖🦖🦖🦖
Flashback.
Positif, garis dua. Berkali kali Nora menatap benda yang di pegang dengan tangan yang tremor. Dia masih tidak menyangka dengan apa yang dialaminya sekarang.
"Aku hamil?" Ucapnya pelan. Nora masih tidak menyangka.
"Gue gak mau diluar, gak enak."
Nora menghela napas kasar. Iya, pacarnya lah yang membuat ulah, pacarnya lah yang tidak mau menggunakan pengaman. Pacarnya lah yang selalu mengajak tanpa tau tempat. Nora sudah bersikeras meminta menggunakan pengaman, bahkan sampai mereka berdebat pun, Nora tetap tidak bisa melawan. Cowok nya batu, bisa di bilang keras kepala. Mungkin jika dan tidak mungkin jika Nora memecah kepalanya, tidak Nora cinta mati. Bucin akut dan sudah termasuk dalam kategori bego.
Dengan napas yang ia atur perlahan, gadis cantik itu pun keluar dari kamar mandi dengan seluruh badan yang lemas.
Grek,
Sebuah pintu terdengar membuka, membuat Nora menoleh. Ia pun mendapati cowok gagah dengan setelan kaos hitam beserta Jeansnya berdiri dengan tatapan sangar. Cowok itu pun melangkah kedalam ruangan.
"Darren?" Panggil Nora, gadis itu pun segera menghampiri. Rasa takutnya perlahan menghilang, ia seketika tenang karena kehadiran cowok itu.
"Mau jadi murahan? Jadi perempuan gatel Lo?" Tiba tiba cowo itu menatap dengan amarah yang menggebu.
"Maksudnya?" Nora kebingungan, tangannya pun meraih lengan cowok itu. "Aku nggak tau yang kamu maksud, aku nggak ngerti. Kamu ngomong apa, kamu ini kenapa sih Der?" tanyanya seraya mendongak menatap kekasihnya yang lebih tinggi.
Darren berdecak, ia mengangkat 1 alisnya. "Pura pura bego, atau Lo bego beneran. Hah."
Nora menggeleng pelan. Ia menatap dengan nanar, ia tidak tahu salahnya apa. Padahal hari ini ia sudah berusaha tidak menggangu ketenangan Darren.
"Cewek bego," umpat Darren kesal, ia pun Mendorong Nora dengan kasar. Setelah itu ia menjatuhkan tubuhnya di sofa, dengan tatapan lurus kedepan.
"kamu ini kenapa?" Nora pun ikut duduk disampingnya.
Darren menggeleng pelan. "Bikinin gue mie, gue belum makan."
....
Hampir seluruh siswa bergembira di Hari kelulusan, pasalnya seluruh siswa SMA Mandala dinyatakan lulus. Tahun ini benar benar menjadi tahun rekor terbaik di sekolah itu. Semuanya bergembira, saling berteriak haru, dari setiap sudut terdengar gemuruh dengan berbagai macam suara.
"Gue harus keluar negeri buat ngelanjutin pendidikan gue."
"Gue bebas, sekarang bakal fokus ngonten. Ga ribet dengan sekolah yang banyak peraturan."
"Gue bakal nikah, dah nabung duluan."
Begitulah kira kira serpihan ucapan beberapa siswa yang terdengar dari sudut ruangan kelas.
Di sudut ruangan, 1 gadis dengan tatapan nanar menatap penuh luka. Kemudian satu tangannya memegang kepala dengan bibir sedikit meringis.
Kepala Nora pusing. Dia tak tahan dengan gemuruhnya ruangan kelas nya yang tengah merayakan kelulusan. Dia buru buru mengambil tasnya yang menganggur di atas meja, setelah itu ia berdiri hampir sempoyongan, lalu dengan kakinya menggeser kursi ke belakang, sebelum ia buru buru keluar dari ruangan itu.
Ditengah langkahnya matanya menyapu seluruh sudut tempat di sekolahnya.
"Lihat Darren dimana?" Tanya Nora kepada salah satu temannya.
Ada yang menggeleng, ada yang mengangguk. "Tadi Ra, gue lihat dia pergi bonceng cewek. Gue kira itu Lo?" Sahutnya dengan memberikan sebotol air mineral.
"Raa, Lo pucet banget. Mendingan gue Anter pulang aja, mau?" Tanya salah satu temannya.
"Nggak usah, Ta. Makasih ya. Gue cuma mau nyariin Darren aja."
"Darren jangan di cariin, dia bakalan pergi jauh. Nanti Lo yang kecewa."
"Tapi gue butuh dia, butuh banget," ucapnya langsung meneteskan air mata, tanpa aba aba ia langsung menangis sesegukan saking sakitnya.
"Yallah, Ra. Jangan nangis kayak gini. Gue ngga bisa bantu apa apa. Gue jadi ikutan nyesek."
"Mau gue Anter ke apartemennya Darren, siapa tau dia ada disana? Gue anter yuk." Tidak biasanya Nora menangis, cewek itu mental baja. Mau lukanya seperti apa. Tidak mudah baginya menangis seperti ini.
"Yuk, sebelum Darren beneran pergi. Ke luar negeri."
""" pengen tau ga, Darren ngapain aja sampe Nora hamil. Bisa kali ya kita tulis juga.
@Hii_nnara ig aku, cek cek aja coba.
Follow, vote dan komen dear. Harus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZELVIN
General Fiction"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat...