Hi guys, puasa nya full apa dah pernah bolong?
KANAR BALIK UPDATE LAGI.
MAKASIH DAH NUNGGUIN SEKIAN LAMA PURNAMA.Ini ringan banget, karena yang berat berat di kemudian part. Pelan pelan aja ya. Biar pas sampai nggak kecapean.
Selamat kangen kangenan sama bocah tantrum.
Pagi ini penghuni paud Cemara sangat heboh. Para ibu yang sibuk dengan bawaan dan bekal sang anak, ditambah lagi para guru sibuk menghandle seluruh murid yang yang akan siap berangkat ke sebuah tempat yang belum pernah mereka kunjungi.
Suara riuh dan senang bercampur jadi satu. Maya dengan sabar memeriksa satu persatu botol minum yang akan di taruh di dalam tas para muridnya, m
memastikan tidak ada yang tertinggal agar para murid tidak kehausan nantinya.Kali ini schedule anak TK cemara akan camping dan tamasya di taman kota, ini akan menjadi pengalaman baru untuk mereka yang belum sepenuhnya mengerti alam.
Bocah dengan seragam serba berwarna krim sudah mirip di panggil si petualang itu menghampiri temannnya yang sedang mengenyot dotnya. Dengan sok belagaknya bocah itu langsung menepuk punggung bocah ganteng tersebut.
"Al, ayo macuk kedalam mobil bial cepet belangkat," anggukan menyertai ajakannya.
"Nanti dulu, papa papahan aku belum datang, nanti kita nggak bica malak dia," bocah itu menoleh ke kanan dan kiri, percaya diri jika Darren akan datang dan mengikutinya camping.
"Tapi bental lagi berangkat ini Loh, jangan campai ketinggalan, nanti kita nggak bica liat monyet," Ziro menatap khawatir, ini kali pertama anak itu melakukan camping tak heran dia sangat antusias dan heboh sendiri.
Saat keduanya sedang tengak tengok, ketiga temannya pun ikut mendekat. "Ayo cepetan naik, nanti kita ditinggal pak cupil loh,"
"Nanti, nunggu mommy kita juga," Al sembari melepas dot nya menunjuk para ibu yang tengah sibuk mempersiapakan diri untuk anaknya. Padahal Nora sudah menyediakan susu 7 kotak untuk bekal agar tidak tantrum perjalananan, masih saja minta tambah 1 dot penuh. Dasar peminum susu.
"Mommy zilo dah siap tuh, Tinggal Arshaka kamu sama bunda apa sama mommy?" Tanya temannya kepada anak kalem itu.
Arshaka pun menggeleng, padahal punya dua ibu bisa bisanya malah tidak ada yang ikut.
"Cape banget huf," Al mengelus dada, tidak enak juga punya dua ibu pikirnya.
Sedang asik mereka bercengkrama, atensi mereka langsung berpindah kepada Maya selaku guru mereka. "Ayo anak anak, siap naik yah. Yuk Naik ke bus dengan orang tua masih masing pelan pelan dan hati hati yah," perintah Maya yang tepat berada di samping bus.
"Ciappp!!" Ucap para murid paud itu serentak. Mereka sangat senang karena akhirnya yang ditunggu-tunggu berangkat juga.
Beda dengan Al yang tampak gelisah, sial pikirnya. Ternyata ditunggu tunggu sampai berangkat orang yang mengaku papanya itu tidak hadir juga. Bagaimana dia nanti mau pamer kepada temannya tentang papa kayanya itu.
Al dan Nora duduk bersebelahan, anak ganteng itu tepat di samping jendela. Matanya terus meperhatikan kearah luar. Melihat beberapa ayah yang masih menunggu keberangkatan anak meraka.
"Al suka kan jalan jalan?" Bisik Nora sebelum melemparkan senyuman manis kepada anak gantengngnya itu.
Al langsung menangguk walaupun tersirat kecewa. "Cuka Mom."
Nora semakin tersenyum, seraya mengambil jaket didalam tasnya. "Pakek jaket dulu yuk, ac nya dingin. Nanti bisa Al nggak masuk angin," ucapnya sebelum ingin memakaikan sebuah jaket berwarna hitam kepada sang anak.
Al malah menatap Nora dengan pilu, membuat Nora sedikit bingung dengan tingkah sang anak. "Loh kok cemberut? Kenapa? Al nggak nyaman emm? Apa gimana?" Nora mencari cari letak kesalahannnya, siapa tahu ada salah satu yang kurang sehingga membuat sang anak kurang senang.
"itu yang ngaku papanya Al kok boong lagi cih mom, katanya mau datang pas Al camping," terdengar suara lirih dari bibir merah bocah itu, seketika sang mama menahan napas mendengarkan utaran perasaan sang anak.
"Emmm, memangnya kemarin janji mau datang?Apa Al yang minta buat Om Darren datang?" Nora balik bertanya.
Al menggaeleng pelan. "Al yang culuh, abisnya ngaku ngaku papa nya Al telus. Ujungnya boong ya mom, huf" ucap anak itu terdenger kecewa.
Tangan Nora pun langsung memeluk Al dengan penuh sayang. "Besok lagi nggak boleh nyuruh nyuruh orang ya sayang, siapa tahu yang kamu pinta lagi sibuk. Jadi mungkin belum bisa menepati janjinya, apalagi sama orang lain kayak yang ngaku ngaku papa kamu. Namanya nggak sopan," peringat sang mama langsung menciumi Al.
"Uh lumayan tau mom, bica dipalakin," balas Al membuat Nora memejamkan mata. Ternyata anaknya ini punya motif lain. Bisa bisanya bocah lima tahun kepikiran memalak orang. Ajarannya siapa atau memang ada gen yang sama sifatnya dengan bocah satu itu.
Selesai berbicara, tak berselang lama kepala Al bersadar didada Nora. Rupanya bocah itu tertidur setelah melihat jalanan dari jendala bus. Nora pun tersenyum sembari mengusap lembut pipi gembul anak itu. Dia mulai lega, beberapa hari ini Darren tidak mengganggunya lagi. Semoga saja seterusnya.0822812978xxx
Anak gue udah berangkatNora menyipitkan matanya kala melihat ponselnya terdapat pemberitahuan pesan baru. Tidak ada nomornya namun ia sudah tahu siapa yang ia tanyakan. Dengan helaan napas, nora pun malas sekali membalas pesan dari orang itu.
0822812978xxx
Ra!
Anak gue jadi camping!
Balas!
balas sebelum gue samper!Seperti mendapatkan teror, dengan malas Nora ga yang tadinya ogah ogahan pun akhirnya mulai membalas pesan itu.
Nora
Iya0822812978xxx
Iya apa!Nora
Berangkat camping
Kamu ga perlu kesini
Al ga mau ketemu kamu0822812978xxx
Bacot!Nora pun ingin sekali memblokir nomer itu, tapi pasti nanti percuma. Lebih baik ia abaikan saja agar tidak menambah penyakit hati. Dareen ini memang sudah jelamaan setan, makanya yang berhubungan dengan ia bawaanya emosi.
2 jam berjalanan, dengan penuh drama macet ditambah anak anak menaangis dan lain lain. Pukul sembilan rombongan TK cemara pun tiba di tempat tujuan. Al yang tadinya masih terlelap pun langsung perlahan membuka matanya.
"Mom, dah campai belum? Al dah pengen liat macan," ucapnya tiba tiba.
Nora yang sedang bersiap siap turun pun langsung teralih pada al, "sudah dong, ayo siap siap kita turun sayang.
....
Maya melirik Nora setelah mendapati mobil van berisikan makanan, cemilan serta minuman yang terparkir di sebelah bus. Tertulis gratis ambil milik papa Alzelvin.
"Mantan pacar lo bikin ulah apa lagi, Ra? Jangan biarin dia tantrum pas acara kayak gini yah. Ntar kalo ketemu dia ingetin."
Nora yang baru saja keluar dari bus wajahnya seketika memerah karena melihat mobil tersebut. Kesal sekali rasanya. "Biarin aja May, percuma juga di cegah. Aku males ribut," ucapnya menahan amarah.
"Sabarin aja, semoga dia cepet bosen dengan kelakuannya kayak gini."
"Iya. Semoga aja cepet kabur dan nikah biar gak ganggu lagi," sahut Nora sambil menurunkan Al yang masih lemas karena baru bangun tidur.
"Nikah, Sama lo?" Sahut lelaki dengan suara serak khasnya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan cucu pungut kaya raya.
Darren wijaya.
Hallow, lama banget nggak update. Sebenernya aku kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZELVIN
General Fiction"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat...