HI GUYS KA NAR UPDATE LAGI.Bisa nggak ya 5k vote + 2k komen?
6 tahun yang lalu....
"Bangsat," berulang kali cowok itu mengumpat, sial apa yang telah diperbuatnya sampai dia berani sejauh ini. Melihat hujan yang tak kunjung reda, Darren yang sudah merebahkan diri di kamarnya pun mengambil kunci mobil yang menganggur di meja.
Jangan bilang Nora masih di sekolah dan berada di gudang itu. Sial. Kenapa cowok itu malah meninggalkannya sendirian, akan menimbulkan masalah jika ada yang menemukan Nora dengan keadaan bekas diperkosa.
Darren menuruni tangga dengan cepat, membuat lelaki paruh baya yang tengah menikmati teh di ruang keluarga pun mengerutkan keningnya.
"Mau kemana?" Tanya opa.
"Mengerjakan tugas sekolah," alasan cowok itu, membuat opa langsung tersenyum bangga.
Didikan opanya sangat keras apalagi tentang pendidikan. Jadi ketika Darren memiliki ambisi untuk belajar, sang opa mendukungnya penuh.
"Jangan pulang malam, pakai mobil saja agar lebih aman," Peringat opanya sebelum akhirnya membuat Darren mengangguk patuh.
....
Hujan masih sangat deras membuat gadis dengan seragam putih abu abu itu mengambil sweater didalam tas. Baju dan rambutnya cukup berantakan ulang kekasih gilanya itu. Pukul 17,20 entah masih adakah bis yang lewat sore ini. Tidak peduli itu, yang penting Nora meneduh dulu sebelum akhirnya memikirkan pulang.
Gadis itu menggigit bibirnya sebagai tanda menahan nyeri, Nora ingin sekali menangis namun takut menjadi perhatian banyak orang. Alhasil dia hanya duduk diam dengan menunggu bus yang lawat di halte sekolahnya.
15 menit berlalu, Nora masih termenung sendirian. Bisa bisanya Darren melakukan hal itu kepadanya, apakah kesalahannya tidak begitu fatal sampai ia harus di perlakukan serendah itu. Nora berulang kali menyalahkan diri sendiri, kalau saja dia tidak belajar bersama Bagas mungkin saja Darren tidak semurka sekarang. Lagi lagi Nora meremas rok abu abunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZELVIN
Fiksi Umum"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat...