37. ALZELVIN || KHILAF DAN MAAF

196K 8.9K 2.8K
                                    


HI DEAR- KANAR UPDATE LAGI

CEPET SEKALI DAH SAMPAI TARGET♥️♥️♥️

2k komen + 2k vote, bisa yuk.

Nora berusaha menarik Al dari dekapan ayahnya, nyatanya tidak pernah berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nora berusaha menarik Al dari dekapan ayahnya, nyatanya tidak pernah berhasil. Al malah semakin menplok dan memeluk erat bak koala, anak itu dengan sengaja mengeratkan tangannya agar mommy kualahan menarik bocah itu.

"Alzelvin!" Suara Nora terdengar menekan, ia benar-benar tidak habis pikir kenapa sang anak mulai tak patuh kepadanya.

"Mommy galak tuh Pa," adunya seolah sangat tersakiti. Tak seperti biasanya yang langsung mengakui kesalahannya, anak itu malah seolah menjadikan Darren sebagai pelindungnya agar tidak mendapat omelan, dan yang harus di garis bawahi DNA Darren sangat melekat ditubuh anak itu.

"Alzelvin," panggil Nora dengan nada melembut.

Anak itu menoleh sedikit namun masih dalam dekapan Darren, "tapi jangan di malahin telus, al macih kecil. Nanti Al gedenya jadi anak nakal kalau masih kecil suka dimalah malahin."

Darren segera membopongnya dan meletakan kepala sang anak di pundak, kemudian dengan lembut mengelus punggung bocah itu. "Harus nurut sama mommy sayang," balasnya.

Nora pun memilih masuk kedalam rumah, ia malas sekali meladeni si manipulatif ini. Ujungnya bentrok.

"Mommy ngambek yahhh," Al langsung ketar ketir. Walaupun anak itu tidak mau diomeli, tapi melihat ibunya mengacuhkan ia malah lebih khawatir.

"Tuh mommy kamu ngambek, memangnya kamu melakukan apa sampe bikin mommy ngambek?"

"Itu pa, biaca. Tawulan sama anak sd. Alzelvin nggak cengaja pecahin kacana pak haji sabal. Telus pak haji sabalnya kelual, ngamuk katanya mau iket Al dan temen temen Al di pohon jambu."

"Mecahin kaca jendela?" ulang lelaki itu sedikit kaget. Anak berumur 5 tahun ini benar benar ekstra, dan ia harus mengakui jika Al memang keturuannnya. "Mana rumahnya pak haji Sabal?"

"Lumahnya di ujung komplek, yang paling besal. Ayo pah bantuin Al bial nggak di iket di pohon jambu, Al takut," rengek anak menggoyang nggoyangkan bahu bidang Darren.

"Haduh Al. Kamu nggak bisa kayak gini terus sayang. Kemarin aja kata om Leo kamu abis mecahin pot tetangga dan kena denda. Ini mecahin kaca lagi punya orang. Bukan masalah papa bisa ganti atau nggak. Tapi ini masalahnya dikamunya Nak, papa nggak suka kamu bersikap seperti ini ya? Besok jangan di ulangin oke?"

Al menatap sang ayah dengan rasa kesal. "Ya olang Al nggak cengaja," elak anak itu langsung merubah raut wajahnya.

"Oke ayo kita ke pak haji Sabal," final Darren tetap menggendong anaknya dan memasukan ke dalam mobilnya.
"Namanya Sabal pah, pakek L."

"Hah?! Sabar maksud kamu?" Papanya pun berusaha tidak puyeng meladeni sang anak.

Nora yang berada didalam rumah langsung berlari keluar ketika melihat Al masuk kedalam mobil. "Mau dibawa kemana Anak aku!" serunya dengan wajah marah.

ALZELVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang