HI DEAR KANAR BARU BANGET UPDATE LAGIKALIAN TIM MANA?
Menunggu Darren taubat dan happy and ➡️
Menunggu Darren kena karma dan sad and➡️Banyak banget dari kalian yang bilang kenapa sih Nora nggak kabur aja, pergi kemana kek.
Nggak semudah itu guys, apalagi dengan kondisi keuangan yang minim dan punya cicilan rumah kpr.Terus kenapa sih Nora susah banget lepas dari Darren. Ya begitulah ciri ciri toxic relationship.
Lanjut yuk..
Minta 2k vote sama 2 k like kalau di kasih...
Senin pagi, aktivitas kembali normal. Nora yang sebenernya kurang enak badan langsung meminum obat agar bisa beraktivitas seperti biasanya. Pagi pagi perempuan itu sudah membawa tentengan buah dan sayuran segar dari pasar. Ia memang memiliki banyak pesanan hari ini, terutama dari kantin perusahaan Bagas. Terhitung dia membuatkan 50porsi salad yang akan diantarkan kesana. Selebihnya pesenan dari beberapa pelanggan yang memang sudah menjadi langgananya membeli salad di tempat Nora.
Darren tidak pulang dengan alasan hujan belum reda, padahal lelaki itu mengendarai mobil, tidak ada hambatan untuknya pulang kapanpun. Tapi namanya lelaki itu tak bisa dibantah, percuma mau di usir bagaimana pun kalau belum ingin pulang dia tidak akan pulang.
Sudah pukul 06.00 waktunya perempuan itu membangunkan sang anak. Ia terpaku dengan pemandangan yang tak biasa. Kedua orang yang seperti duplikat itu tengah tertidur pulas di satu ranjang yang biasa Nora tiduri.
"Nggak usah berharap apapun, dia nantinya juga pasti bakal pergi lagi," lirihnya sebelum mendekati ranjang tersebut.
"Sayang, bangun yuk. Hari ini Al sekolah loh?" Panggil Nora sembari mengelus elus kening sang anak.
Al mengeliat, enggan sekali membuka mata. Di sampingnya ada Darren yang malah memeluk Al dan menutupnya dengan selimut. Membuat bocah itu semakin nyaman dan tidur lagi.
Nora mengehala napas kasar, lelaki itu tidak berubah, ia masih sama seperti dulu jika dibangun kan malah menarik selimut.
"Ar! Bangun!"Darren tak membuka matanya, "sstt, gue masih ngantuk."
"Terserah, aku nggak peduli! Sekarang kamu bangun dan pulang! Kalo bisa nggak usah balik lagi," kesal Nora mulai menarik sang anak agar bangun.
Lelaki itu berdecak pelan sembari mengubah posisinya. "Ngantuk banget Ra, biarin gue tidur sebentar aja."
"Nggak! Pokoknya bangun!"
"Stt, brisik."
Nora semakin kesal. " Bangun. Sebelum aku beneran siram pakai air!" Ancamnya sembari berusaha menggendong Alzelvin.
Tangan kecil perempuan itu langsung ditarik hingga tubuhnya jatuh keranjang, membuat Nora memekik pelan.
"Berani nyiram gue beneran hm?" Bisiknya seraya memeluk erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZELVIN
General Fiction"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat...