Hari Senin, sedang ramai pasien. Aku sempatkan update karena isi kepala memang sudah hampir penuh.
Dear, kanar bangkit lagi.
Baca ya, nanti bakal seru kok. Ingin seriusan. Makasih udah nunggu lama.
Baca ya, kasih vote 1k. Sama komen juga 1k. Biar cepet rame, biar kita bareng bareng semangat.
....
Anak 4 tahun ini berjalan menuju ruang kelasnya dengan langkah kaki semangat, didalam tas sudah tersedia 1 botol susu dengan bekal nasi goreng andalan sang mama. Anak itu tampak ceria, karena kata mamanya nanti siang akan di ajak jalan jalan sekaligus beli es cream sepulang kerja.Bocah itu tidak pernah absen saat jalan jalan, walaupun sering rewel dan tantrum karena melihat yang lain di gandeng sang ayah, mamanya pun tidak pernah benar benar marah kala Al menangis sambil diperjalanan pulang. Intinya meskipun hanya membeli makanan murah dan jalan jalan ditaman. Anak itu sudah sangat senang.
"Al, kamu bawa bekal apa?" tanya seorang anak yang tampak penasaran pada bawaan Al, tak berselang lama kemudian beberapa temannya juga mendekati Al.
"Nasi goleng, kalo zelo apa?" tanya bocah itu seraya duduk di bangkunya. Kali ini mood bocah itu sedang bagus, jadi sama sekali tidak sensi perihal ditanya makanan.
"Ayam goleng, bulgel, spagety, banyak deh pokoknya," sang teman menjejerkan wadah bekal bermerk smiggle.
Bocah gembul itu membuka wadah makanan dengan gaya angkuh, "Hali ini, papah aku yang bikinin salapan, papah aku dah pulang Dali laut,"
"Pantesan kamu kayak paus," celetuk Al dengan santai. Bukan Al kalau tidak songong, Bocah gampang tantrum itu lantas membuka makanannya dengan hati hati. Sejujurnya dari lubuk hati terdalam, rasa minder itu muncul.
Melihat Alzelvin dan Zero membuka bekalnya, kemudian teman teman lainnya membuka bekal bersamaan. Banyak sekali varian makanan dan tentunya sangat enak. Al hanya menatap lesu makanan yang di pegangannya. Tidak apa, Al hanya menunggu papanya pulang dan setelah itu Al pasti banyak makan enak. Itulah yang di yakini bocil kematian itu.
"semuanya makanan enak, kecuali nasi goleng yang ga ada walnaya," onath menujuk makanan Al, dasar bocah kecil memang blak blakan sekali.
"Ini tuh nasi goleng, mommy Al yang buat, jadi pasti enak, kamu nggak usah sok tau, belum lasain, kan," kilah bocah itu berusaha membela diri.
"Bocen lah, makan nasi goleng telus. kotak nasinya juga ga pelna ganti, cuma punya catu apa?" Onath, anak kecil sebelumnya pun berkomentar.
Al kembali menatap makananya, iya juga. Pasti lebih enak juga makanannya bervariasi, bahkan tidak hanya satu menu saja seperti yang Alzelvin bawa. Kapan sih, papanya pulang, ini sudah hampir ulang tahun ke 5 masa belum juga ada tanda tanda kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZELVIN
General Fiction"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat...