¹¹V : Viskositas

53 7 5
                                    

Happy reading cuy🥲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading cuy🥲

***





Hari Kamis datang lagi. Hari di mana ada kuliah Kimia Fisika 3. Hari di mana diskusi tentang matakuliah tersebut berlangsung.

Aku menghela napas pelan. Mengingat mungkin ini menjadi hari terakhir diskusi offline kami. Selanjutnya akan penuh dengan presentasi.

Langkahku terhenti saat melihat tiga orang itu sudah duduk di rerumputan taman samping gedung C. Aku tersenyum ketika Dian melambai ke arahku. Aku kembali melangkah, menghampiri mereka. Lantas duduk di samping Dian.

"Kenapa lama, Ya?"

Aku menoleh pada Lalu. "Kita mulai aja ya, supaya gak lama," kataku memilih tak menjawab pertanyaannya.

Dian dan Jaya segera mengeluarkan ponselnya. Menunjukkan beberapa jurnal dan buku online yang mereka dapatkan sebagai referensi.

Aku memeriksa jurnal dari Jaya, membacanya mulai dari bagian abstrak lalu lompat ke bagian hasil. Yah, itu memang rumus untuk me-review jurnal dengan cepat. Lantas baru membaca bagian metodenya.

"Ya, kenapa?"

Aku menoleh pada Lalu, menatapnya dengan kernyitan di dahi. Maksudnya?

"Memang Yaya kenapa?" Dian ikut bertanya, menatap aku dan Lalu bergantian.

"Gak biasanya dia pendiam gitu," ucap Lalu membuat aku dan Dian saling pandang. Lantas berbarengan menoleh pada cowok berlesung itu.

"Saya gak kenapa-kenapa, memangnya kelihatan banget ya wajah lesu saya?" Ketiganya mengangguk kompak.

Aku menghela napas, "Yah, habis marathon drakor tadi malam. Sayangnya sad ending, makanya gak jadi tidur."

"Kebiasaan banget, Ya, nanti kalo sakit lagi gimana, heh?"

Aku menyengir sebagai respons atas kalimat Jaya. Tidak lagi-lagi aku menginginkan sakit. Rasanya sangat membosankan. Dilarang makan ini makan itu. Bubur mulu yang menjadi makanan pokoknya.

"Lanjut-lanjut," kataku mengingatkan.

Aku kembali membaca jurnal. Sebelumnya aku mengambil note book dari dalam tas. Mencatat hasil review yang kudapat sebagai kerangka kasar laporan yang akan disusun.

"Ya, kalo ngambil hal ini tentang ini boleh kan?" Lalu menunjukkan ponselnya, memperlihatkan tampilan video orang sedang bertani. Dian dan Jaya pun ikut menonton.

"Ini tentang laju reaksi?" Lalu mengangguk. "Hubungannya sama Alaska?"

"Ada kok tentang laju reaksi di sini, berhubungan juga sama fotokimia."

Kami bertiga saling lempar pandang, masih tak paham. Berbeda dengan Lalu yang menghela napas, seolah mencoba bersabar untuk menjelaskan lebih lanjut.

"Jadi, proses fotosintesis di Alaska lebih baik dari Indonesia. Nah, itu bisa kita jadiin pembanding 'kenapa proses fotosintesis di Alaska lebih baik dari Indonesia?'. Dapet tuh satu rumusan masalah, tinggal kita cari faktor-faktornya," jelasnya membuat aku mengangguk-angguk, walau belum sepenuhnya paham.

Not Kovalent Bond✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang