Happy reading cuy😔
***
Aku melangkah cepat untuk sampai di ruang dosen. Lupa jika ada janji untuk konsultasi masalah nilai di matakuliah Kimia Organik Lanjut.
Dug
Aku mengaduh saat tidak sengaja ujung kakiku tersandung tangga. Walau sedikit terseok, aku akhirnya sampai di depan ruang dosen. Menyapu pandangan pada lorong penantian mahasiswa semester atas. Entahlah mungkin sedang menunggu dosen pembimbing yang bersangkutan untuk konsultasi.
Aku melangkah masuk ke ruangan. Cukup luas untuk ditempati beberapa dosen. Antar bilik terdapat sekat pemisah antara ruang dosen yang satu dengan yang lain. Di tengah-tengah terdapat meja berbentuk persegi panjang, lengkap dengan kursinya. Serta di dekat kulkas ukuran sedang terdapat etalase berisi beberapa skripsi terbaik yang sengaja dipajang di sana. Tak lupa dengan layar LCD merk OLG yang menempel pada tembok di samping etalase.
"Ryana?"
"Pak," sapaku sambil mengangguk sopan, lantas menyalaminya.
"Cari siapa?"
"Saya ada urusan sama pak Adi, Pak," jawabku seadanya. Tidak mungkin aku membeberkan bahwa aku dipercaya untuk ikut menilai anak kelas pada matakuliah tersebut.
"Oh, Pak Adi sedang di luar kayaknya. Tunggu saja di situ ya, duduk dulu, sebentar lagi mungkin kembali."
"Baik, Pak," balasku berusaha sesopan mungkin. Seraya melangkah ke salah satu kursi.
"Kamu gak ada kelas?"
Aku mengangguk, "Baru habis kelas, Pak. Kalo Bapak gimana? Gak ada ngajar?"
Pria berkumis tipis itu tertawa pelan, "Kamu doang mahasiswa yang suka nanya balik," katanya membuat aku menyengir.
"Btw, gak ada, Bapak ke sini ngurus berkas buat berangkat besok ke Yogyakarta," lanjutnya sambil duduk di kursi yang tak terlalu jauh dariku.
Aku mengangguk-angguk kecil, sudah tau jika pria bernama lengkap Suryadi itu akan berangkat ke Yogyakarta karena beliau sudah memberitahu kami di awal kelas kami. By the way, beliau ini mengampu matakuliah Kimia Lingkungan, tepatnya di kelas A. Sehingga untuk pertemuan ke depannya akan dialihkan pada dosen praktisi dari BMKG.
"Pak Sur," panggilku santai, seolah sudah bestian dengannya. Untungnya ia tidak marah, tetap santai menyesap kopinya.
"Berarti nanti kami ada kunjungan ke kantor BMKG kah?" tanyaku setelah mendapat gumaman darinya.
Dia menaruh kopinya di atas meja. Menghadap ke arahku, lantas berkata, "Kemarin kami sudah diskusi juga dengan ¹Kaprodi, katanya sih iya, tapi nanti coba denger informasi dari Pak Resno ya."
Aku mengangguk-angguk lagi. "Tapi tugasnya untuk buat makalah tentang lima tema itu tetap dikumpulkan Pak?"
Pak Surya balas mengangguk, "Iya, Ryana. Nanti presentasi setiap pertemuan ya, per kelompok satu tema sesuai nomer kelompoknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Kovalent Bond✔
Romance[Campus Life 1.2] Lalu, Jaya dan Yaya adalah trionya prodi kimia. Ketiganya selalu pergi bersama, di kampus maupun di tongkrongan. Kata orang-orang, ketiganya seperti ikatan kovalen, yang berkaitan karena saling membutuhkan. Terlihat pula bagai saha...