Pagi yorobun~Ingat, kamu mencintainya, tapi dia mencintai pacarnya eaak
Mang enak?☺
***
Minggu pagi kali ini adalah jadwal Lunar dan Vega mandi. Sedari tadi aku sudah berusaha membangunkan dua kucingku itu, tetapi mereka suka sekali bermalas-malasan. Bahkan masih setia mendengkur di atas tempat tidurnya.
Aku beralih ke kamar Juan. Melihat anak itu masih bergelung di balik selimut tebalnya. Tumben. Biasanya ia sudah pergi memancing dengan grup seperduabelasannya.
"Wan, bangun! Bantuin aku ngurus Lunar sama Vega," kataku membangunkan Juan.
Juan bergumam, menyingkirkan tanganku lalu meraih kembali selimutnya. Lantas membalik tubuhnya memunggungiku.
Aku berdecak, menarik lagi selimut tebal yang dipakai Juan. "BANGUN! MINGGU GINI CFD KEK SANA!"
Juan akhirnya duduk dengan wajah bantal yang menatapku sinis. "Libur Kak, capek. Tadi malam gadang," protesnya.
Aku menggeleng cepat, "Gak boleh tidur. Bantuin aku mandiin Lunar sama Vega. Mereka malah sembunyi tuh di bawah meja."
Juan menghela napas, beranjak dari kasur. Membuat aku mengikutinya ke luar.
"Lunar sisisi, Vega sini sayang," panggil Juan pada dua kucing betina di bawah meja.
Aku menutup mulut dengan telapak tangan, berusaha agar tawaku tak tersembur. Melihat Juan seperti bapak beranak dua yang tengah membujuk anaknya untuk makan. Belum lagi dengan wajah kusutnya membuat ia semakin terlihat lucu.
Aku mendekat ke arah meja. Meraih Lunar keluar dari bawah meja. Sedangkan Vega sudah diamankan Juan. Ternyata tidak sia-sia Juan membujuk dua kucing petakilan ini.
Kami akhirnya dapat memandikan Lunar dan Vega. Walaupun saat memandikan keduanya juga banyak tingkah. Membuat aku dan Juan pasrah karena basah. Setelah selesai, aku menyerahkan Lunar dan Vega pada ibu untuk dikeringkan. Sementara aku dan Juan pergi ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian.
***
"Ya, kamu gak ada kegiatan? Masih pagi loh, malah mesraan sama kucing," ucap ibu yang duduk lesehan di depan tv.
Aku mengedikkan bahu, "Gak ada temen, mending di sini kan, sama Lunar dan Vega. Kapan lagi aku quality time bareng mereka," jawabku sambil menunjuk dua kucingku yang anteng duduk di sofa.
"Terserah kamu aja kalo gitu," sahut ibu yang kubalas dengan cengiran.
Setelahnya kami tidak bersuara. Kami sibuk pada kegiatan masing-masing. Aku kembali bermain dengan rambut lebat milik Lunar. Rambut abunya yang lembut menciptakan kesenangan sendiri untukku. Membuatku sedikit lupa dengan sakit hati beberapa hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Kovalent Bond✔
Romance[Campus Life 1.2] Lalu, Jaya dan Yaya adalah trionya prodi kimia. Ketiganya selalu pergi bersama, di kampus maupun di tongkrongan. Kata orang-orang, ketiganya seperti ikatan kovalen, yang berkaitan karena saling membutuhkan. Terlihat pula bagai saha...