[Campus Life 1.2]
Lalu, Jaya dan Yaya adalah trionya prodi kimia. Ketiganya selalu pergi bersama, di kampus maupun di tongkrongan. Kata orang-orang, ketiganya seperti ikatan kovalen, yang berkaitan karena saling membutuhkan. Terlihat pula bagai saha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hayuu disuruh baca sama ayangiek😖
***
"Baik, Buuuu!"
Dosen cantik itu bangkit dari kursinya dan pamit keluar setelah jam perkuliahan matakuliah ¹PKS berakhir. Mahasiswa yang hadir pun ikut melipir, kecuali aku, Chinta, dan Dona.
Aku segera merapikan alat tulis di atas meja. Memasukkannya ke dalam tas, serta memeriksa apa saja yang terlupa.
"Ges, diem dulu ya."
Aku mengangguk, sepakat berdiam. Setelah merapikan barangku, aku berbalik menghadap Dona dan Chinta. Mendekatkan bangkuku ke arah tempat keduanya.
"Keluarin jajan itu, Na!" suruh Chinta sambil mengikat rambut panjangnya.
Dona meraih tasnya yang berada di kursi sampingnya, lantas mengeluarkan beberapa jenis makanan ringan dengan bungkus jumbo. "Ini, Chin, kita memang gak tunggu Yura sama Lia?"
"Bukannya Dayu juga pengin ke sini, ya?" timpal Chinta kini meraih salah satu snack itu.
Aku mengangkat bahu, tidak ada informasi lagi dari Yura. Cewek sipit itu memang tidak mengikuti matakuliah PKS yang termasuk matakuliah pilihan. Makanya dia akan datang usai kami kuliah. Namun, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda ia jadi datang.
Aku kembali menghadap Dona dan Chinta yang sudah asik mencomot kripik berbungkus hijau itu. Terlihat fokus pada ponsel masing-masing.
Aku menggeleng pelan, harusnya ini jadi Qtime kami yang kedua setelah waktu itu. Aku memilih meraih roti coklat yang juga dibeli Dona.
"Eh, ya, kita jadi bahas ²redoks?" Aku mengangguk sambil mengunyah.
Tentu saja kami harus menyelesaikan tugas ini sekarang. Walaupun matakuliahnya masih minggu depan, tetapi dosen cantik tadi memberi kami batas waktu sampai jam 12 malam nanti.
Tidak banyak, hanya mengisi rancangan proyek beserta ³indikator yang ingin dicapai dalam matakuliah ini. Hah, tidak henti-hentinya memang membahas tentang proyek. Hampir di semua matakuliah menggunakan metode berbasis proyek ini. Baik di matakuliah kimia maupun non-kimia.
"Ya, kenapa Jaya sama Lalu gak ikut PKS?"
Aku mengangkat bahu, mana kutau. Aku bahkan tidak pernah bertanya berapa ⁴SKS dan MK apa yang mereka centang saat mengisi ⁵KRS. Karena mereka pun tidak bertanya, jadi kupikir aku juga tidak perlu.
"Mau mulai aja? Aku ada dapet ini, Ya, tentang redoks kelas 10." Chinta yang sedari tadi diam menyahut. Ia menyodorkan ponselnya ke arah aku dan Dona. Membuat kami bisa melihat dengan jelas materi yang dimaksud Chinta.
"Redoks itu bahas apa aja sih?" tanyaku masih bingung dengan ⁶KD yang mereka ambil. Padahal tadi jelas saja aku kurang setuju, tapi sayangnya KD yang kuinginkan sudah diambil kelompok lain.
