(BL) Menghitamkan penjahat, memanjakan surga [Perjalanan Cepat]

(30.11-30.20)

•30.11
kembali
[Perjalanan Cepat] Menghitamkan penjahat, memanjakan surga
Sederhana
mempersiapkan
Matikan lampu
besar
tengah
Kecil

Bab 725 Pengorbanan untuk Pengantin Kecil Dewa Naga (11)

    Bai Yu perlahan menutup matanya, dan ketika dia membukanya lagi, lapisan racun telah dioleskan ke bibirnya.

    Bai Yu memandang orang di depannya sambil tersenyum, dan kemudian berkata kepadanya: "Elder Elder, karena Anda membiarkan saya melakukan hal yang begitu besar untuk Anda, bukankah Anda harus memberi saya beberapa keuntungan? Untuk menunjukkan ketulusan Anda? ”

    The Great Elder memandangi orang di depannya.

    Aku hanya merasa bahwa senyumnya terlihat centil tak terlukiskan.

    Dia tidak tertarik sedikit pun pada manusia kecil di depannya sebelumnya.

    Tapi sekarang, tiba-tiba, saya sangat tertarik.

    Karena orang di depannya sangat mirip dengan bunga poppy yang indah.

    Beracun, tapi memancarkan daya tarik yang mematikan.

    Penatua Agung mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Bai Yu, dan kemudian berkata kepadanya, "Apakah ini baik-baik saja?"

    Saat dia berbicara, sebuah mutiara seukuran telur muncul di tangannya yang lain.

    Mutiara ini berwarna hitam pekat, dengan kilau berbintik-bintik yang memancar darinya.

    Mutiara berkualitas tinggi seperti itu adalah harta yang sangat berharga, apalagi di depan manusia, bahkan di depan naga.

    “Aku akan memberikannya padamu, apakah kamu menyukainya?”

    Bai Yu sepertinya tertarik dengan itu, dan segera mengulurkan tangannya untuk meraihnya di telapak tangannya.

    Ketika Penatua Agung melihat tindakan Bai Yu, senyum menghina muncul di wajahnya.

    Jika dikatakan ketertarikannya pada Bai Yu seperti nyala api.

    Jadi sekarang apinya jelas sudah padam.

    Tampaknya manusia, betapapun istimewanya penampilan mereka, sebenarnya pada hakikatnya sama...

    sama seperti manusia-manusia yang pernah saya jumpai sebelumnya.

    Masing-masing dari mereka sangat rakus.

    Itu hanya mutiara yang bisa membeli hati orang.

    Anda bahkan dapat menggunakannya untuk berurusan dengan Dewa Naga...

    Ini adalah kesepakatan terbaik di dunia.

    Sudut mulut Tetua Agung lebih jelas digariskan.

    Menurutnya, mutiara seperti itu sudah cukup memuaskan Bai Yu.

    Manusia kecil ini seharusnya tidak menuntut lagi padanya ...

    Tapi apa yang tidak diharapkan oleh Tetua Agung adalah bahwa Bai Yu tidak mencintai mutiara ini sebanyak yang dia bayangkan.

    Sebaliknya, setelah melihatnya, dia dengan santai melemparkannya kembali ke tangan Tetua Agung.

    Ini hampir seperti membuang sepotong sampah.

    "Apakah Tetua Agung menggunakan sampah semacam ini untuk membuatku marah?"

    Jejak keterkejutan melintas di wajah Tetua Agung, jelas dia tidak berharap Bai Yu melakukan tindakan seperti itu.