19. Alergi baru Felix.

466 65 7
                                    

"Tolol"

Senin Pagi yang indah. Felix membuka perlahan kedua kelopak Mata, berniat untuk sambut halaman baru bagi kehidupan dengan semangat yang penuh. Namun belum sempat kedua Mata Cantik itu terbuka dengan sepenuhnya, sebuah kata umpatan langsung saja menyambut kedua gendang Telinga Lee Felix yang kini langsung memejamkan kedua Maniknya kembali.

Astaga! Itu si Nenek lampir, Seungmin Kim.

Entah bagaimana cara lelaki Kim tersebut memasuki Rumahnya, Felix sedikit bergidik ngeri saat Kim Seungmin mulai melangkahkan Kaki mendekat kearah ranjangnya.

"Bangun kau, Yongbok!"

Dapat Felix rasakan sebuah guncangan kecil Seungmin berikan pada Bahu Kanannya. Namun alih alih membuka Mata, si lelaki Lee lebih memilih untuk terus menutup rapat kedua Matanya.

Seungmin yang mengira jika Lee Felix masih tertidur dengan pulas pun, berdecak kecil. Melangkahkan kaki menuju jendela besar yang terpajang rapih pada kamar si Lee, Seungmin geser gordeng Abu yang tergantung di atas sana, buat cahaya Matahari Pagi dengan sigap berlomba untuk masuki kamar Felix yang masih setia menutup rapat kedua Mata.

"Felix Lee! Sampai kapan kau akan tertidur, Sialan? Cepat bangun dan ceritakan apa yang telah terjadi? Kau membuatku panik setengah mati saat membuka ponsel Pagi buta, lalu yang kutemukan adalah rekaman suara menangis Jelekmu itu."

Seungmin menggeram menahan sedikit amarahnya. Dalam Hati ia sudah merutuki Felix yang kini masih enggan membuka Mata.

Bayangkan saja. Jam Dua Pagi buta Lee Felix mengiriminya sebuah rekaman suara- yang dimana lelaki Lee tersebut sedang menangis meraung raung layaknya seorang bocah Sekolah Dasar yang tidak dibelikan mainan. Merengek rengek pada Seungmin dengan suara beratnya itu, jika Hwang Hyunjin adalah seorang Bajingan yang harus Seungmin pukuli.

Enak saja. Sebelum sempat memukuli Hyunjin, bisa bisa Seungmin sudah lebih dulu babak belur. Hyunjin itu kan jago beladiri.

Seungmin jadi bergidik ngeri.

Belum menyerah untuk membangunkan Felix, Seungmin pun jadi nekat. Ia bisa bisa mati penasaran jika Lee Felix masih setia bergelung dengan selimut seperti ini.

Maka dengan tenaga penuh, Seungmin memundurkan beberapa langkah kebelakang, menjauhi ranjang lebar yang masih di tempati sang Empu yang kini tengah mengintip intip kecil dari balik pejaman Matanya;

Hiyattt-

Lalu melompat dan mendarat kencang tepat di atas tubuh Felix setelahnya.

Rengekan keluar dari bilah bibir si Lee, kini kedua Mata Cantik itu terbuka, menatap sinis Seungmin yang kini tepat di atas tubuhnya. Haha diam diam Seungmin tersenyum licik.

"Hueee Seungmin, kau kejam sekali. Dasar gendut!"

Matamu gendut?

Mendengar protes dari yang lebih tua beberapa Bulan darinya, jelas Seungmin langsung membelalakan Mata dengan nyalang. Bahkan lelaki Kim tersebut mulai melayangkan salah satu Tangannya di udara, -Felix yang melihat hal tersebut pun tentu mengatupkan bibirnya dengan panik.

'Mampus aku, mampus aku.'

"Kau panas."

"Eh?"

"Tidak dengar kah? Kau panas Felix, kau sakit."

Oh- jadi ternyata Seungmin tidak jadi menamparnya. Alih alih menampar, lelaki Kim itu malah mendaratkan punggung tangannya pada Dahi Felix.

Felix jadi dapat bernapas lega-

"Bukankah sudah ku bilang sejak awal, Felix? Hyunjin itu bukan lelaki yang baik. Kenapa kau tidak pernah mendengar nasehatku sih? Sekarang lihat, kalau sudah begini siapa yang repot?"

-Ah tidak jadi bernapas lega rupanya.

Felix hampir saja melupakan fakta jika Kim Seungmin tetap lah seorang Kim Seungmin, temannya yang paling bawel namun sangat perhatian.

Mendengar rentetan ocehan dari Seungmin barusan, bibir Felix mengerucut kecil dengan alis yang menukik tidak suka.

Tentu saja hal itu tidak luput dari pandang si Kim. Maka dengan delikan gemas, Seungmin langsung daratkan satu sentilan kecil pada ujung bibir Felix yang tengah mengerucut; Buat si Empu langsung merengek lagi.

"Jangan bicarakan Hyunjin lagi, Minnie, aku seperti alergi mendengar Namanya. Perutku jadi mual mual."

Adu Felix dengan sebal. Lalu lelaki Lee itu pun langsung bangkit untuk duduk dari tidurnya, mengelus-elus pelan Perut datarnya dengan ekspresi yang dibuat buat seakan ingin Muntah.

Seungmin yang melihat hal tersebut pun, diam diam merekahkan senyum. Sungguh ia sangat senang atas kesadaran Felix atas betapa Brengseknya Hwang Hyunjin tersebut.

Namun tetap saja masih tidak dapat disangkal, jika Kim Seungmin masih memiliki banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang bersarang di Kepala mengenai si Hwang.

"Lalu bagaimana bisa Hwang Hyunjin itu tiba tiba meninggalkanmu sendirian di Bioskop?"

"Seungmin, berhenti menyebutkan Nama Jelek itu!"

Felix kembali layangkan protes saat Seungmin kembali menyebutkan Nama yang saat ini sangat ia hindari. Namun alih alih berhenti bertanya, si Kim malah kembali layangkan layangkan pertanyaan lain yang mungkin telah lelaki itu simpan sejak Malam.

"Bagaimana cara Hyunjin mengetahui jika kau masih menunggunya? Bukannya si Hwang itu agak miskin ya? Lalu dengan apa dia mengajak gebetan nya untuk Kencan?"

"Seungmin.."

"Tadi Malam kau bilang sudah berkata menyerah kan? Kau bilang apa saja ke si Hyunjin Jelek itu?"

Huek-

Mampus, Lee Felix benar benar memuntahkan seluruh isi Perutnya setelah kembali mendengar Nama si Hwang.

[ 1 ] hyunlix : silly lee !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang