32. Hyunjin yang berusaha.

357 37 9
                                    

Langkah Kaki diayunkan begitu pelan, bahkan cukup Kontras jika disandingkan dengan Panjang Kaki si Pemilik.

Namun Hwang Hyunjin tidak Peduli dengan Tumitnya yang kini terasa sedikit Sakit karena terlalu lama berjalan memindik.

Setelah Insiden dimana Ia harus berakhir di Kantor Polisi Seminggu yang lalu, pulang Sekolah menjadi waktu yang sangat Tepat bagi Hyunjin jalankan Aktivitas terbarunya akhir-akhir ini.

Menguntit Lee Felix.

Ya. Mungkin Hwang Hyunjin bisa kapan saja kembali berakhir di Ruang Introgasi Kantor Polisi, atau yang lebih Buruknya berakhir di Jeruji Besi jika sedikitpun Lee Felix Peduli.

Jika sedikitpun Lee Felix Peduli dengan kehadirannya, keadaannya, serta kehidupannya.

Karena apa yang Hwang Hyunjin lakukan akhir ini tidak lain hanya untuk mencari Perhatian dari seorang Lee Felix.

Dan memang Lee Felix sudah menyadarinya sejak awal, Hyunjin pun dengan sengaja bersikap Gegabah agar tertangkap.

Namun sayang, Felix seolah bersikap Buta dan Tuli. Baginya Hwang Hyunjin tidak pernah ada di Jangkauan Pandangnya.

Semua terasa seperti berbalik dan penuh Karma. Hyunjin yang kini Mendekat, dan Felix yang Menjauh. Hyunjin yang kini Memohon dan Felix yang Menginjak.

Bahkan Hwang Hyunjin seperti kehilangan semua minat dalam Hobinya. Menunda semua Jadwal Latihan Renang maupun Kulikuler Basket yang selalu ia elukan sebelumnya hanya untuk menyaksikan Kegiatan Harian sekaligus mencari Perhatian seorang Lee Felix.

Bukan. Bukan berarti Hwang Hyunjin seorang Pengecut- Ya itu dulu- Tapi benar, Hyunjin juga sudah berusaha. Berkali-kali mempapaskan Diri di depan Felix, atau bahkan terang-terangan menyapa dan meminta Maaf.

Namun tetap saja, Lee Felix tidak menganggapnya Hadir.

Menyakitkan, namun tidak seberapa dengan apa yang pernah Ia lakukan kepada Felix di Masa Lalu, dan Hyunjin Sadar atas semuanya- Sejak awal, namun terlalu lama ia bersembunyi di dalam rasa bersalah dan memilih menjadi seorang Pengecut.

Terlalu lama Hyunjin menahan rasa malu dan bersalah di Dalam Hati, setiap Hari dengan Mimpi Buruk yang siap menyambutnya tiap Malam.

Hyunjin tidak mau lagi, Ia ingin menghentikan segalanya.

Memang terdengar sangat tidak Tahu Diri dan Kurang ajar. Namun setidaknya Lee Felix harus tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Urusan dimaafkan atau tidak Hyunjin tidak akan Peduli, Ia pantas mendapat semua Hukuman yang paling gila sekalipun jika Felix menginginkannya.

"Lee Felix!"

Hyunjin percepat langkah berkali-kali lipat untuk mengejar langkah Felix yang sudah jauh beberapa Ratus Meter di Depannya. Tidak akan menyerah, Hyunjin Bertekad kuat untuk meluruskan semua kesalahpahaman yang mungkin terjadi kepada Felix Hari ini.

"Lee Felix tolong dengarkan aku!"

Kali Kedua Hwang Hyunjin memanggil, namun Lee Felix enggan juga memberi Respon. Teriakan yang sangat Sia-sia karena Hyunjin hanya mengundang Tatapan penuh Tanya dan Penasaran Orang lain.

"Lee Felix-"

"Pergi kau Bangsat."

Mungkin ada sedikit Kemajuan untuk yang Ketiga kali.

"Fel, tolong biarkan aku bicara berdua denganmu, aku Mohon.."

Hyunjin menundukkan Kepala, menatap Lurus penuh Jenuh Lee Felix yang berusaha Keras buang Muka.

"Aku Benci padamu!"

"Aku tahu, aku berjanji akan Pergi setelah itu"

"Aku Benci Suaramu!"

"Aku akan berhenti bicara padamu setelah itu"

Tidak bisa dipungkiri Hati Hyunjin berdenyut Nyeri setiap mendengar kata demi kata Felix yang terasa seperti Perisai yang siap Menghunus Hatinya kapan saja.

Menggigit Bibir Bawah, menahan setiap Isakan Nyeri menembus keras dari Hatinya.

Sedikit merasa Malu karena sudah menjadi sesosok Pecundang dengan Suara Bergetar memohon penuh Harap kepada seseorang yang selalu tidak Ia Harapkan kehadirannya dahulu.

Hwang Hyunjin tidak pernah sedikitpun berharap jika Lee Felix akan mengeluarkan kata Benci untuknya.

"Lee Felix- Tolong Maafkan aku. Aku tahu ini terlalu Basi, aku tidak akan memaksamu untuk melakukannya. Tapi tolong.. Sekali saja dengarkan semuanya dari Posisiku.. Hiks- Aku merasa Bodoh, kamu memang pantas membenciku."

Rasanya Runtuh, Hyunjin kehilangan Harapan dan Harga Diri. Berlutut dan menangis memohon sedikit kesediaan Felix untuk mendengarnya.

Hwang Hyunjin yang biasa Hidup dengan rasa Ego begitu Tinggi, kini mengalahkan Dirinya Sendiri.

Dengan begitu Hyunjin hanya ingin Lee Felix mengerti jika benar jika Ia sangat mencintainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ 1 ] hyunlix : silly lee !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang