Merapatkan kedua ujung Jaket, Felix menggosok kedua telapak Tangan setelahnya. Cuaca Hari ini terasa sangat Dingin, namun Lelaki Lee tersebut masih enggan juga untuk berjalan pulang memasuki Rumah.
Sudah lama sekali rasanya Felix tidak berjalan Kaki mengintari Kota. Terakhir kali ia berjalan Kaki pun adalah beberapa Minggu yang lalu, saat dimana dengan sialnya- malah terjadi pertemuan tak terduga dengan si Hwang yang sangat ia hindari tersebut.
Sungguh setelah kejadian Hari itu Felix benar-benar mogok keluar Rumah.
Menghela napas kecil, Lelaki Lee tersebut bergumam Sebal setelah tidak sengaja mengingat kejadian beberapa Minggu lalu atas pertemuannya dengan Hyunjin. Entah kemana tujuan pasti dari perjalanan yang sudah cukup banyak menempuh Waktu dan tenaga ini, Lee Felix hanya berputar-putar arah.
Sebenarnya Felix sangat ingin mengajak Seungmin untuk keluar bersama. Sekedar untuk menonton Film keluaran terbaru di Bioskop, ataupun meminum Kopi seraya menceritakan berita-berita Heboh tentang Artis yang sedang ramai diperbincangkan saat ini.
Namun apa daya, pemuda Kim tersebut harus menolak mentah-mentah ajakan Felix karena Kelas yang harus Lelaki itu hadiri. Pun juga himbauan Seungmin terhadap Felix agar Lelaki Lee tersebut tidak membuang Waktu untuk menunggunya.
Hari ini Seungmin kedapatan jadwal Kelas Kuliah Pagi. Dan juga ada beberapa Kelas selanjutnya yang harus Lelaki Kim tersebut kembali hadiri. Jangan lupakan pula Kelas pengganti dari Dosen yang tidak bisa hadir beberapa Hari yang lalu.
Seungmin akan menghabiskan Harinya di Kampus.
Mau tidak mau akhirnya Felix berjalan sendirian, ditinggal sang Sahabat untuk menuntut Ilmu, dengan dirinya yang terus saja betah menganggur.
Namun walaupun begitu, dulu Felix juga pernah merasakan Kuliah. Menuntut Ilmu jenjang Pendidikan Sekolah yang lebih tinggi tersebut, nyatanya Lelaki Lee itu malah merasa tidak cocok dengan Progam Studi yang telah ia ambil. Felix salah ambil Jurusan.
Tentu sebelumnya sangat sulit untuk meminta restu sang Ibu untuk memutus Pendidikan yang sudah tanggung tersebut. Namun yang Namanya Lee Felix, ia tidak akan pernah menyerah sebelum apa yang ia inginkan terwujud.
Lalu pada akhirnya sang Ibu yang sudah merasa Lelah atas segala rengekan Felix pun ikut menuruti kemauan sang Anak, dengan syarat Felix yang harus kembali memulai ulang Kuliah di Tahun penerimaan Mahasiswa baru selanjutnya.
Felix sih iya-iya saja, walaupun pada kenyataannya sudah hampir Dua Tahun ia belum juga kembali menempuh Pendidikan seperti apa yang dijanjikan.
Felix terlanjut Malas.
"Apa yang harus aku lakukan ya?"
Si Lee itu menggosok Hidungnya yang berwarna sedikit kemerahan karena merasa Dingin, sesekali mengecek layar Ponsel sekedar untuk melihat Waktu.
Felix sama sekali tidak ada tujuan, ia sungguh merasa Bosan.
Benar-benar, masih berada di sini saja ia sudah merasa Bosan, apalagi kalau pulang ke Rumah. Felix rasanya ingin menggila karena terus saja menganggur, ia butuh kerjaan, tapi rasanya sudah terlalu Malas.
Tidak ada lagi kegiatan yang dapat menarik perhatiannya belakangan ini. Biasanya beberapa Bulan yang lalu, Felix akan menghabiskan separuh Harinya untuk mengganggu Hyunjin, ataupun mengintipi semua aktifitas yang Lelaki Hwang tersebut lakukan.
Tapi kalau sudah terlanjur hilang perasaan seperti ini, hal apalagi yang dapat Felix perbuat? Mengingatnya saja Felix sampai bergidik ngeri, merasa Malu atas perbuatan dirinya yang dahulu.
Dan beruntungnya beberapa langkah dari tempat Felix berpijak kini, terdapat sebuah Cafe dengan interior yang cukup menarik- Dan lagi Cafe tersebut terlihat cukup Sepi.
Maka dengan langkah yang sedikit terburu, Felix dengan cepat berlari kecil menuju Cafe tersebut. Sangat merasa tidak sabar atas Lidahnya yang akan segera mencicipi secangkir Matcha Panas pesanannya, dan akan segera menghangatkan Tubuh Dinginnya.
'Cling'
"Selamat datang!"
Pada saat si Lee tersebut berhasil mendorong dan membuka pintu Cafe, sebuah Suara lonceng pintu yang disusul oleh sapaan penuh Ramah seorang Pegawai, langsung saja menyambut Halus di Gendang Telinga. Jangan lupakan hawa Hangat dari penghangat Ruangan yang langsung menyerang untuk menetralkan suhu Tubuhnya.
Felix mengulas senyum Manis.
Berjalan menuju kearah Kasir untuk memesan secangkir Matcha Panas yang tengah ia idamkan saat ini, dan juga ditemani oleh pesanan satu piring Kue Cokelat kesukaannya.
Lee Felix bersorak Gembira di dalam Hati.
Seusainya memesan dan melakukan pembayaran, Felix langsung saja berbalik dan mencari tempat paling Nyaman untuk ia singgahi. Berniat mencari tempat dengan Cahaya yang paling terang, agar ia dapat dengan leluasa memfoto dan memamerkan pesanannya pada laman Sosial Media.
"Cuaca yang Dingin ini membuat Cahaya sedikit redup. Astaga, bagaimana caranya agar aku mendapatkan gambar yang Bagus?" Felix mendengus, celingak-celinguk mencari tempat impian yang belum juga ia temukan.
Pesanan Lelaki Lee itu memang belum selesai, ia masih harus menunggu hingga pesananya segera disajikan, dengan dirinya yang menunggu di Meja yang akan ia tempeli dengan Nomer pesanan.
Namun tetap saja Felix harus mencari Meja terbaik dengan cara memperkiraan pencahayaan terbagus untuk hasil fotonya nanti.
Dan ditengah keterbingungannya, Lee Felix tidak sengaja melirik sebuah tempat dibalik Ekor Matanya.
Sepasang Meja makan beserta empat buah Kursi, dengan pencahayaan lampu tambahan dibagian Atap. Sungguh tempat yang paling dekat dengan Kriteria di Kepalanya.
Maka dengan sedikit Girang Felix melangkah, meloncat-loncat ala Anak kecil karena merasa Bangga menemukan tempat terbaiknya.
Hari yang sangat Indah, Batin Felix berkata.
"Haha, Dewi Fortuna sepertinya benar-benar berpihak padaku. Lihat saja kau Kim Seungmin, akan kubuat kau Iri setengah Mampus saat melihat makanan yang aku pesan Hari ini. Siapa suruh kau lebih memilih Belajar daripada bersenang-senang, Huh."
Senyum kecil penuh Licik perlahan tercetak jelas pada Bibir Cantik Felix. Otaknya kini sedang memproses begitu banyak skenario Jahat yang akan ia pergunakan untuk mengejek habis sang Sahabat.
Hingga si Lee itu begitu fokus berkutik pada layar Ponsel seraya bercekikikan kecil, sama sekali tidak tersadar jika seseorang tengah berdiri mematung di belakangnya.
"Fel-"
Dan sebuah tepukan di Bahu Kanan akhirnya memalingkan pandangan Felix dari layar Ponsel, bersamaan dengan terjatuhnya Ponsel tersebut dari genggaman Tangannya.
Kedua Mata Cantik itu terbelalak lebar, detak Jantungnya berpacu sangat cepat, persendian Tubuhnya lemas namun bergetar dengan sangat Hebat.
Itu Seo Changbin. Dia benar-benar kembali.
Tidak ada yang dapat Felix lakukan setelahnya selain membiarkan Tubuh miliknya terduduk Kaku dengan penuh getar, keringat Dingin yang mulai bercucuran deras disetiap inci Kulit.
Apalagi saat si Lelaki Seo tersebut melangkah mendekat, mulai memeluk Tubuhnya dengan Sesak.Felix terpaku Takut, terlalu habis Kata untuk mengekspresikan perasaan.
Dan lagi saat kedua gulir Matanya menangkap dan melirik seseorang dari belakang Tubuh besar Changbin yang tengah memeluk erat Tubuhnya, Felix terlampau Bingung. Kepalanya terasa sangat Pening.
"Hey kak, dengan siapa itu kau bicar- FELIX!?"
Itu adalah Hwang Hyunjin dengan segala keterkejutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] hyunlix : silly lee !
Historia Corta[ ON EDIT ! ] Lee Felix bukan tipe orang yang mudah menyerah dalam mendapatkan hal yang ia inginkan, termasuk memiliki Hwang Hyunjin. Si anak sekolahan yang merupakan Atlit renang, sekaligus Kapten Basket di sekolahnya. Namun apa daya, Hwang Hyunjin...