Selama ini Lee Felix tidak pernah merasa Benci. Hanya saja ia sedang berusaha terlalu keras untuk melupa, hingga rasanya seperti ada rasa takut besar tersendiri dalam Jiwa tiap kali Felix mendengar Nama tersebut.
Hubungan yang selalu mati-matian Felix pertahankan di Masa lalu, ternyata telah terlalu banyak korbankan rasa Sakit yang terus membasah. Menggerogoti Mentalnya yang terus hancur mengikuti alur Waktu.
Rasanya Tangis pun akan menjadi hal yang sangat sia-sia, itu tidak akan pernah dapat mengembalikan Lee Felix yang Manis beberapa Tahun lalu.
Bahkan untuk memulai kembali hubungan baru saja, Felix sangat merasa ragu. Takut akan dirinya yang hanya jatuh dan mencinta dalam sendiri.
Penghianatan adalah sesuatu yang biasa Felix alami, dan pernah terus ia maklumi.
Felix pernah berpikir, lebih baik ia menangis dengan Hati yang tersobek Hancur karena harus rela dengan dirinya yang dimadu kembali, daripada harus tersiksa sampai Mati karena melihat yang dicinta melangkah Pergi.
Dulu, Felix lah yang selalu menjadi Satu-satunya Orang yang berlutut dan memohon dalam Hubungan, "Tolong bertahan bersamaku, katakan jika kau masih mencinta. Dan tolong Sakiti aku yang lebih, jika itu dapat menjadi alasanmu untuk tinggal." Mengatakan hal tersebut berkali-kali dengan Tangis yang mengucur deras karena takut ditinggal.
Tidak memiliki keahlian lain untuk membuat yang dicinta bertahan selain dengan menjatuhkan Harga diri. Dan ada pula hal lain yang dapat Felix lakukan. Namun hanya seperti berpura-pura untuk Buta, seolah menutup Mata akan segala fakta yang tecetak.
Lee Felix akan dengan Senang Hati membutakan diri, menjadi Manusia yang paling Lugu untuk kembali memberi Maaf.
Karena Lee Felix hanyalah Manusia penuh Kotor.
Dan yang semua Orang itu katakan adalah benar.. Lee akan kembali diliputi oleh rasa Takut berlebih.. Begitu besar.
Tidak akan pernah ada yang dapat Mencintai Felix lebih dari apa yang dapat Orang itu lakukan. Karena semua orang hanya dapat mencaci dan menghakimi, seperti Lee Felix adalah sebuah sumber Dosa dan kegelapan.
Menangis dalam kekosongan Jiwa, Lee Felix meminta tolong entah pada apa, hidupnya sudah terlalu Mati, tersesat tanpa arah dalam kehidupannya sendiri.
Felix selalu merasa Hina.
Dan saat yang dicinta mengatakan bahwa ia mulai membenci dan ingin mengakhiri.. Nyatanya Orang itu tidak sendiri. Lee Felix pun juga ikut merasakannya.
Membenci dan sangat ingin mengakhiri diri sendiri.
Tidak- Itu bukanlah sebuah kalimat kiasan tanpa Makna, nyata adanya. Karena apa yang terjadi, Felix memang tetap berlanjut hidup, namun hanya Raga. Jiwanya telah Mati jauh sejak yang dicinta mengucapkan selamat tinggal.
Felix sendirian lagi. Dan ini jauh lebih menyakitkan untuknya.
Hanya tersisa kenangan yang tertinggal dengan sangat rapi, bahkan setelah Orang tersebut sudah jauh melangkah untuk meninggalkan.
Apakah Orang-orang hanya dapat mengecewakan? Atau memang Lee Felix yang pantas untuk dikecewakan?
Felix mulai bertanya tentang kerawasan diri, ia sudah merasa Gila. Apa ia benar-benar pantas untuk semua ini? Apa yang sebenarnya telah dirinya lakukan di Kehidupan lalu?
Setelahnya ia kembali menangis lagi, sampai air mata pun tidak sanggup untuk mengalir kembali.
Pagi sebelumnya, Seungmin datang bertamu. Seperti biasa untuk mengantar Makanan, karena memang beberapa Waktu kebelakang Felix selalu melupa soal asupan Tubuh.
Menggunam senyum kecil, diam-diam Felix sangat merasa Bangga dan bersyukur memiliki Seungmin di kehidupannya. Walau terkadang si Kim tersebut terlihat sangat tidak bersahabat, nyatanya Kim Seungmin lah satu-satunya orang yang Felix punya.
Salah satu terbentuknya alasan kenapa Hidup Felix Lee belum sampai lembar terakhir.
Si Pirang itu sangat menyukai Steak Pasta sejak dirinya Kecil. Dan Mama Kim selalu merelakan diri untuk bangun Pagi buta demi menyajikan menu kesukaan Felix agar ia terus dapat memperhatikan kesehatannya yang terus menurun setiap Hari.
"Kau.. Semakin kurus saja. Jelek sekali, Lee."
Felix terkekeh kecil dengar penuturan dari Seungmin di sebrang Meja.
Yang bermarga Kim mendelik Sebal, mengoceh tidak terima karena tidak ditanggapi Felix dengan Serius.
"Seungminie~ Berhenti mengoceh, kau Cempreng sekali."
Ucap Felix buka Suara, namun lagi-lagi Seungmin semakin mendengus dengan Kesal, bahkan Lelaki Kim itu sampai beberapa kali menyumpahi Felix agar tertelak makanan yang ia Konsumsi.
Kim- Tega- Seungmin.
Namun Felix malah tertawa kencang, merasa bebas hanya dengan kehadiran Seungmin di sisinya.
Rasa beban yang selalu memenuhi Kepala Cantik itu, perlahan memudar bersamaan dengan Lelucon-lelucon Aneh yang hanya dapat mereka berdua mengerti.
"Hey Felix,"
Mendongak karena merasa terpanggil, Felix perhatikan Seungmin yang berjalan mendekat kearahnya dengan kedua Tangan yang penuh, lekas mengambil Dua botol Air dari dalam Kulkas.
Berdeham kecil sebagai respon, lalu si Lee kembali memasukan satu potong daging ke dalam Mulut. Steak ini terlalu enak untuk dilewatkan.
"Dia kembali."
DEG !
Kunyahannya spontan terhenti di udara. Jantungnya berdetak keras penuh nyeri, Tubuhnya bergetar Hebat, namun ia paksakan untuk bersikap layaknya Normal.
Tidak.. Felix menenangkan diri, dia itu adalah kata imbuhan dengan berbagai ragam arti, Felix tidak seharusnya bereaksi berlebihan seperti ini.
Namun dalam lubuk Hati Felix memohon, dari berjuta Nama yang akan terwakilkan, tolong beritahu Seungmin untuk tidak menyebutkan satu Nama yang terlintas pada Otaknya kini.. Tolong jangan..
"Seo Changbin kembali, Felix."
Detik berikutnya, Felix benar-benar sudah berada diujung kehancuran Hidupnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/327262149-288-k936149.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] hyunlix : silly lee !
Historia Corta[ ON EDIT ! ] Lee Felix bukan tipe orang yang mudah menyerah dalam mendapatkan hal yang ia inginkan, termasuk memiliki Hwang Hyunjin. Si anak sekolahan yang merupakan Atlit renang, sekaligus Kapten Basket di sekolahnya. Namun apa daya, Hwang Hyunjin...