13. Kencan Pertama?

334 47 7
                                    

"Hai Hyunjin!"

Senyum manis Felix terulas jelas bersamaan dengan sapaan hangat yang lelaki itu lontarkan, tepat sesaat setelah Hyunjin menduduki kursi di samping kursi kemudinya.

Hyunjin tidak merespon, hanya berdecih kecil sebelum membanting keras pintu mobil milik Felix.

"Berhenti berbasa basi, aku tidak punya banyak waktu untukmu."

Jawab Hyunjin setelahnya. Menggapai ponsel pada celana Jeans yang tengah ia pakai, lelaki Hwang itu kini menyibukkan diri pada layar ponsel; Berusaha keras untuk menghindari interaksi dengan Felix yang terus saja mengembangkan senyum lebarnya.

Ia benar benar canggung.

Bahkan setelah beberapa lama di dalam perjalanan, suasana mobil benar benar terasa sangat hening. Hanya musik musik percintaan yang terdengar jelas mengisi kekosongan suara.

Felix mengigiti bibir bawah nya bingung. Berpikir keras mencari topik apa yang dapat mengundang pembicaraannya bersama Hyunjin.

Sungguh Felix sangat ingin mengobrol dengan Hyunjin, namun rasanya begitu ragu. Lelaki yang lebih muda itu sedari tadi tidak lepas memandangi ponsel di tangan kanan nya, bahkan sekali kali mencuri pandang pada jendela mobil; memastikan sudah dimana posisi mobil mereka saat ini.

Dan saat setelah mobil Felix mulai memasuki kawasan Parkir, Hyunjin tanpa aba aba langsung melepas sabuk pengaman pada tubuhnya. Mengetok ngetok kasar jendela mobil, tanpa memandang kearah Felix sedikit pun.

"Hey sudah aku akan turun disini, cepat buka kunci mobilmu!"

Seru si Hwang. Felix hanya membalasnya dengan pandangan bingung, berusaha mengerti ucapan dari Hyunjin barusan.

"Aku akan menunggu di Lobby. Aku tidak mau jika ada temanku yang lewat, lalu mereka melihat kita berjalan bersama."

Oh tentu, ini malam Minggu. Pasti begitu banyak anak Sekolah yang tengah berkencan dengan pasangannya, termasuk pula dengan Hyunjin.

Ya walau dengan sedikit paksaan dan iming iming uang.

Felix yang mendengarnya pun hanya mendesah pasrah, membuka kunci mobilnya, yang langsung disambut dengan dobrakan kasar oleh Hyunjin pada pintu mobilnya.

Lalu tanpa mengatakan apapun, Hyunjin langsung berlalu dengan cepat. Menghilangkan tubuh atletis nya di balik pintu kaca besar Khas pusat berbelanja.

Melihat Hyunjin yang sudah hilang dari jangkau pandangannya, Felix dengan frustasi memukul kencang setir kemudinya.

Menelungkupkan kepala di antara kedua tumpuan tangan, Felix terisak kecil, menangisi alur percintaan yang begitu rumit bagi dirinya.

"Hah astaga, apa benar benar sulit rasanya untuk dicintai?"

Menghapus jejak jejak air mata yang menggenang di kedua pipi tirus penuh bintang miliknya, Felix kembali menghela napas dalam, berusaha mempoles senyum paling indah yang ia miliki.

Ia tidak ingin terlihat menyedihkan.

- Silly Lee ! -

"Kau mau makan apa, Hyunjin?"

Sesampai mereka berdua di tempat ini, belum ada hal hal yang mereka lakukan selain berjalan jalan menelusuri pusat perbelanjaan paling mewah di Kota ini.

Felix menoleh, bertanya pada Hyunjin yang kini menoleh kanan kiri dengan takjub. Sungguh ini bukan petama kali ia ke tempat ini, namun ini adalah pertama kali nya ia memasuki lantai paling mewah di tempat ini.

Berbeda dengan lantai lantai lain, lantai paling atas pusat perbelanjaan ini di isi oleh banyak barang barang mahal, yang tentu saja tidak akan pernah Hyunjin dapat beli dengan cara mengumpulkan uang jajan Mingguan dari Ayahnya.

"Apa saja."

Jawabnya lelaki Hwang tersebut malas. Pandangnya masih jatuh pada salah satu etalase toko baju yang kini memajang sesuatu yang sangat menarik perhatiannya.

Baju dari salah satu brand Mahal, yang kini tengah berkolaborasi dengan salah satu pemain Sepak Bola favorit nya.

Felix yang merasa dicueki pun mengikuti arah pandang dari Hyunjin.

Ia tidak bodoh untuk menyadari jika Hyunjin tertarik dengan hal tersebut pun mengulas senyum kecil, menarik tangan Hyunjin yang langsung saja diprotes oleh lelaki tersebut; Namun tidak Felix tanggapi.

"Hey apa apaan kau-"

Belum sempat Hyunjin menyelesaikan kalimatnya, lelaki tersebut lebih dulu ternganga kagum dengan apa yang ia lihat kini di depan mata.

Baju yang telah ia incar incar sejak beberapa Minggu kebelakang, kini sudah ada tepat beberapa meter di hadapan nya dengan Felix yang tengah mencocokkan baju tersebut pada tubuhnya.

"Berapa ukuranmu?"

"Apa?"

"Aku tanya berapa ukuranmu, Hyunjin? Kita tidak punya banyak waktu. Jika kau terus membuang buang waktumu, baju ini akan segera habis dibeli orang lain."

Dan kali itu, Hwang Hyunjin kembali mengulas senyum tulus untuk Felix, setelah beberapa Bulan lamanya.

"Terimakasih."

[ 1 ] hyunlix : silly lee !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang