31. Kilat Trauma dalam Kehidupan.

201 30 3
                                    

Lee Felix itu seorang Hiperseksual.

Felix Benci dilecehkan, namun ia juga bermimpi untuk dilecehkan terus-menerus.

Felix Benci diperkosa, namun ia juga bermimpi untuk diperkosa hingga Mati.

Felix Benci dipertontonkan dan ditertawakan, namun ia amat suka mempertontonkan dan mentertawakan diri untuk melakukan Masturbasi di depan Kaca.

Dan karena itulah, Lee Felix akan semakin membenci Diri Sendiri setiap Detik dalam Hidupnya.

Rasa Trauma yang berujung pada Ketergantungan, memuaskan diri seraya kembali menghujani Diri dengan Trauma yang bertubi-tubi. Felix menangis di dalam Hati, merutuki Hidup yang tidak pernah berjalan sesuai dengan apa yang ia Harapkan.

Jika bisa, ia akan memilih respon Trauma yang menolak, bukan sebaliknya- Dimana ia kembali mengemis rasa Trauma yang membuatnya tercandu-candu.

Lalu yang terburuk, tidak ada yang mempercayainya. Dilecehkan dan diperkosa berkali-kali, pun Felix bersujud memohon meminta keadilan, mereka semua hanya akan berkata, "Kau menikmatinya".

Tidak ada Orang yang ingin dilecehkan dan dianggap tidak berharga.

Namun ucapan penuh Caci yang terlempar untuknya buat Felix perlahan mulai Percaya, jika memang ia Pantas mendapatkan semuanya.

Felix Pantas dan tidak seharusnya meraung menangis minta ampun setiap kali Tangan Asing menyentuh Tubuhnya.

Semua itu karena ia Pantas.

Bukankah begitu?

Dan Air Mata kembali berjatuh, perlahan basahi Selimut Putih di Bawah nya.

Karena Felix tidak dapat berhenti, Tubuhnya tidak terkontrol dan terus menginginkan sesuatu yang lebih.

Sungguh rasanya Ia ingin Mati dalam Kenikmatan yang ia buat Sendiri. Setiap bagian dari Tubuhnya sudah Kotor sejak lama, tidak ada satupun yang dapat Felix tutupi lagi.

Sangat Munafik jika Felix berkata ingin cepat mengakhiri.

Lagi, Bayang-bayang yang terjadi saat Lampau tidak membuatnya Takut, kini hanya Nafsu menggebu bagai Hewan yang tengah memasuki Masa Birahi.

Bagaimana Tangan Kurang ajar Yukhei yang mulai membelai bagian Dadanya, memelintir dan menekan keras Kedua Putingnya.

Bagaimana Penis Younghoon yang memasuki Paksa Dirinya penuh Desak diantara Rontaan yang telah Ia buat.

Bagaimana Ia memohon Ampun untuk segera diakhiri, berjanji akan Diam dan menutup Mulut atas segala Peristiwa yang terjadi.

Namun tetap saja, Penis mereka terus bergantian memasukinya, seolah Tuli atas Tangis Pilu yang terteriakkan.

Dan Lee Felix sangat mengingat betul bagaimana Ketiganya berbagi Tubuh Miliknya bagai Ia tidak sedikitpun memiliki Nyawa ataupun Hati. Diperlakukan seperti Boneka Seks dan ditinggalkan tanpa Arti.

Felix yang Rusak kembali menjadi lebih Rusak, membentuk Kepribadian yang sangat ia Benci namun tidak akan pernah dapat ia Singkiri.

Ia sangat Benci Rasanya diperkosa, namun kini ia akan dengan Sukarela memohon merasakannya kembali.

Lagipula tidak akan ada Orang yang Peduli.

Hwang Hyunjin di sana saat itu, di depan Pintu Ruang Ganti dan menyaksikan semua Hal yang Felix alami.

Berpura-pura Buta saat berpapasan tanpa sedikitpun keinginan si Hwang untuk menanyakan kewarasan si Lee Hari itu.

Bertingkah seperti tidak ada yang terjadi, atau memang itu yang seharusnya dilakukan semua Saksi?

Dan semakin dalam Felix menyentuh Diri, akan semakin deras pula Tangis yang keluar dari Kedua Kelopak Mata.

Entah karena rasa Nikmat terbakar, atau karena Lee Felix yang kembali membenci Diri dan berharap untuk segera Mati.

Karena Ia Pantas.

Dan saat Putih sudah di ujung Mata, Felix terjatuh Lemas di atas Kasur. Tubuhnya bergetar Hebat, Napasnya terseok, dan kembali menangis tersedu Detik berikutnya.

"Hiks- Ibu Aku sangat Kotor, Tolong Aku.. Ibu biarkan Aku Mati"

Felix merasa Egois, karena merasa terbebani oleh Pesan "Tetap Hidup" dari Sang Ibu.

Namun apa daya, Ia merasa jika tidak ada Satupun Orang yang mengerti Dirinya, bahkan Felix pun, Ia tidak bisa mengerti Dirinya Sendiri.

Lee Felix seperti merasa Hilang dan tersesat, semua hal sudah berjalan terlalu Jauh, Ia ingin memulai semua dari Awal dan Mati.

Bahkan Memori Traumatis kembali datang menghantui, perasaan Gelisah penuh Takut karena telah ditinggal dan dicampakkan berkali-kali.

Ayah, Ibu, Mark, Sean, dan Hyunjin.

Mereka semua sama, hanya menimbulkan Luka baru di atas Luka yang masih Basah.

[ 1 ] hyunlix : silly lee !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang