2. Tangisan Lee

621 78 5
                                    

Setelah kejadian yang tejadi di Kolam Renang Satu jam yang lalu, kini Felix dan Seungmin berakhir terduduk di dalam salah satu Restoran cepat saji. Tentu juga dengan Hawa yang tidak mengenakan dari Lelaki berdarah Australia tersebut, sedari tadi Lee Felix tidak henti menunjukkan Mood Buruknya.

Felix sedari tadi tidak henti untuk berdecak Kesal, menghela napasnya dengan Kasar, serta memaki-maki semua hal yang buatnya Marah, bahkan Benda Mati sekalipun. Tentu saja hal itu buahi rotasi Bola Mata Malas dari yang lebih Muda beberapa Minggu tersebut. Seungmin sudah cukup merasa Jengah lihat kelakuan si Pirang.

Tidak sampai di situ saja, bahkan Lee Felix membuka Buku Menu dengan cukup Kasar beserta kata-kata Kotor yang Setia keluar dari Bibirnya. Habis kesabaran, Seungmin langsung saja layangkan Satu Pukulan kencang pada Lelaki Lee tersebut; Buat si Lee reflek memegang Kepalanya yang terasa Sakit dan mulai merengek.

"Ouch, Seungmin! Sakit!"

Dengan Mata yang berkaca-kaca itu, Felix berikan tatapan penuh Melas pada si Kim, meminta Belas Kasih bagai Anak Kecil yang tidak dibelikan Permen.

Merasa tidak mendapat respon, Felix lalu jatuhkan pandangan ke bawah, meremat erat sisi dalam Celana bahan yang tengah ia pakai. Bahu Lelaki itu mulai bergetar, bersamaan dengan suara sesegukan tertahan yang keluar dari bilah Bibirnya.

Panik setengah Mati, Seungmin jadi Bingung bereaksi apa. Rasanya Tubuhnya Kaku tidak berjalan sesuai dengan isi Otak yang tengah mencari Solusi.

Namun pada akhirnya Seungmin ikuti Kata Hati, untuk beri Ruang Waktu bagi sang Sahabat. Menganggap jika Felix memang sedang butuh Waktu untuk tumpahkan segala rasa Emosi.

Begitu menyakitkan untuk Felix. Ia bahkan dapat mengingat jelas kejadian Satu Jam yang lalu.

Teringat jelas bagaimana Hwang Hyunjin yang menatapnya dengan sinis. Bagaimana bibir tebal Lelaki Hwang itu yang bergerak beri Kalimat tanpa suara.

Walaupun begitu, Felix dapat dengan jelas memahaminya,

"Pencari perhatian, bukankah kau malah terlihat seperti lelaki murahan yang rela membuka kaki hanya untuk sebuah topless laki laki lain?"

Bahu Felix jadi menurun, pikirannya kini tengah terpusat pada Hwang Hyunjin.

Apakah Lelaki Hwang tersebut benar-benar sudah Jijik dan menganggap Aneh dirinya? Apakah Lelaki Hwang tersebut benar-benar sudah berbalik membenci setelah segala lontaran Kata Cinta yang telah Lelaki tersebut ucap untuknya beberapa Minggu lalu?

Dadanya Sesak, Felix ingin berteriak. Mengatakan pada Dunia jika ia memang mencintai Lelaki yang lebih Muda tersebut dengan sangat tulus.

Felix ingin memohon, ia ingin memperbaiki Hubungan keduanya yang telah kandas beberapa Minggu lalu.

Walau ia tidak melihat sedikit pun akan kesempatan kedua untuk memulai kembali Hubungannya yang telah berakhir dengan Hyunjin, namun Felix akan selalu berpikir Optimis. Mengejar hingga ia merasa Lelah Sendiri akhirnya.

Hanya Felix yang mengharap di sini, Bocah Hwang itu sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan pada dirinya.

Keadaan Felix tentu tidak lepas dari pandang Seungmin. Menyaksikan jelas Tubuh sang Sahabat yang kini tengah bergetar di antara Tangisan. Raih bahu Lelaki yang lebih pendek tersebut, Seungmin bawa Tubuh itu tenggelam pada Pelukan yang terasa sedikit Kasar.

"Hey Felix, kau terlihat semakin jelek saat menangis." Seungmin itu memang payah sekali dalam menghibur, karena memang biasanya tidak ada Hari Libur untuknya terus mengeluarkan Kalimat-kalimat Sarkas dari Bibir.

Berekspetasi akan berhasil menenangkan Tangisan sang Sahabat, nyatanya sederet Kalimat Pedas yang telah Seungmin ucapkan, malah berbalik buat Tangis Felix semakin nyaring terdengar.

Persis seperti Bocah yang tidak dibelikan Balon berbentuk Spiderman di Taman bermain.

Merasa terancam dengan tatapan Orang sekitar yang seperti menuduhnya sebagai seorang Penculik Anak, Seungmin Mati-matian menahan rasa Emosi agar tidak memukul Keras belakang Kepala Felix hingga Anak tersebut berhenti Menangis.

Enggan juga menghentikan Tangisnya, Seungmin akhirnya menarik Napas panjang, merasa Frustasi atas segala Sikap Kekanakan Lelaki Dua puluh Satu Tahun di dekapannya.

Waktunya untuk mengeluarkan Kartu Ass.

"Lee Felix, berhenti menangis atau ku lempar kau dari jendela!"

Lee Felix benar-benar berhenti menangis setelahnya.

[ 1 ] hyunlix : silly lee !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang