14. Hujan

72 28 16
                                        

Sky memutar jalannya menuju halte sekolah dengan hujan yang deras dan di iringi oleh geluduk.

Tak mungkin Sky biarkan Aileen sendirian di halte hujan-hujan begini, Dengan kelajuan sepeda motornya Sky, laki-laki itu sambil bicara, " Bentar Ai," ucap Sky pada dirinya sendiri.

Tak lama Sky memberintikan motornya lalu mematikannya dan berlari menghampiri Aileen yang sedang berjongkok di belakang kursi sambil menutupi kedua telinganya dengan kedua tangannya.

Jederr!

duarr!

Suara geluduk makin kencang membuat Aileen teriak sambil menangis, " Tolonggg mamahhh!," ucap Aileen, Sky langsung berjongkok di hadapan Aileen.

" Batu si lo!, di ajak bareng gak mau," ucap Sky tiba- tiba membuat Aileen merasa lega dikit karna Sky mendatangi Aileen lagi.

Aileen langsung memeluk erat Sky ketika geluduk berbunyi lagi tubuh Sky yang basah karna hujan membuat Aileen juga basah. Sky membawa Aileen duduk bersamanya tanpa melepaskan pelukannya Aileen dari tubuhnya.

" Basah Ai, Seragam lo ikutan basah," ucap Sky.

" Bodo amat, gue takut petir!," ucap Aileen makin erat pelukan Aileen kepada Sky.

Sky mengelus pelan kepala Aileen sambil mengusap-usap pundak Aileen. Aileen mengeratkan tubuhnya kepada Sky.
Hujan mulai mereda dikit-dikit suara petir dan kilat juga sudah mulai hilang, Aileen melepaskan dirinya pada Sky merapihkan rambut dan seragamnya yang berantakan. Sky berdiri lalu melihat cuaca di sanah.

" Udah sore banget masih belum reda-reda lagi," ucap Sky.

Aileen ikut berdiri dari duduknya lalu berjalan perlahan tangannya meraba air hujan, Sky yang melihat melototkan matanya.

" Ngapain kaya gitu?," ucap Sky dingin dengan wajah yang datar Aileen yang asik dengan air hujan menatap Sky datar.

" Gue mau balik, udah lama gue gak main hujan," ucap Aileen lalu berjalan meninggalkan Sky.

" Ck!. Fungsinya gue kesini trus apa, buang-buang waktu!," dumel Sky lalu menyusul Aileen dengan motornya. Laki-laki itu menyalakan motornya lalu menjalankan motornya perlahan menghampiri Aileen yang sedang berloncat-loncat dengan girang.

" Kaya anak kecil lo," ucap Sky, Aileen yang mendengar Sky seketika terdiam.

" Ngapain lo?, rumah kita beda arah," ucap Aileen.

" Fungsi gue balik lagi ke halte yak biar pulang bareng sama lo.  Naik!," ucap Sky dengan sedikit nada bicara kencang.

" Gak perlu, muka lo gak iklas sanah balik aja gapapa," ucap Aileen lalu berjalan mendahului Sky. Laki-laki itu menghembuskan nafas kasar.

" Naik gak!," ucap Sky dengan galak.

" Ngga," ucap Aileen lalu berjalan menghiraukan Sky, Sky mematikan motornya lalu standarkan motornya. Sky menghampiri Aileen dan langsung menggendong Aileen dengan ala bridal style Aileen yang ngerasa tubuhnya di angkat oleh Sky teriak dan memukul dada bidang Sky.

" LO MAU NGAPAIN GUE!! TURUNIN GAK!," ucap Aileen.

" Brisik!," ucap Sky lalu menaruh Aileen di atas motor Sky laki-laki itu lalu naik ke atas motornya dan melajukan motornya.

Aileen memanyunkan bibirmya kesal, tanpa suara dari gadis itu dan juga senyuman yang tadi. Sky mengarahkan spion motornya ke arah Aileen melihat wajah Aileen terlihat cemberut.

" Pegangan," ucap Sky dan di hiraukan oleh Aileen.

brumm!!

Sky sengaja melajukan motornya dengan cepat dan tanpa aba-aba membuat gadis yang di belakangnya memeluk erat pinggang Sky.

Dia Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang